Chereads / Selamat Tinggal Cinta Pertamaku / Chapter 19 - Hadiah Ulang Tahun Kakek

Chapter 19 - Hadiah Ulang Tahun Kakek

Chen Youran kemudian balik menyapa sekretaris ayahnya, "Halo, Paman Cheng..."

Saat itu, Chen Youran memberitahu alamat perusahaan penerbitan majalah kepada sang sopir. Perusahaan tempatnya bekerja itu rupanya tidak searah dengan perusahaan keluarganya, tetapi ayahnya, Chen Yaoting, mengantarnya hingga ke lokasi. Hal ini sedikit membuatnya tersanjung.

Hari ini, Ketua Redaksi Zhou secara pribadi membimbing Chen Youran untuk bertemu dengan rekan-rekan kerja barunya karena semua orang disana mengenal bosnya itu. Sang ketua redaksi sangat perhatian dan ramah kepadanya.

Chen Youran sama sekali tidak memiliki pengalaman kerja di bidang ini. Pada hari pertama, dia hanya melakukan beberapa pekerjaan penyalinan dan beberapa pekerjaan ringan lainnya. Ketika dia pulang kerja, dia menyadari bahwa dirinya tidak melakukan apa-apa.

***

Hari ini adalah hari ulang tahun Kakek Chen yang ke-80. Tadi, pelayan telah mengirimkan gaun milik Chen Youran ke kamarnya disertai dengan satu set perhiasaan indah yang disesuaikan dengan gaunnya.

Pesta ulang tahun Kakek Chen berlangsung di malam hari, namun Chen Youran meminta cuti dari pekerjaannya. Setelah makan siang, Chen Yaoting dan Tang Huiru pergi ke hotel terlebih dahulu. Kemudian saat malam hari, Chen Shuna dan Gu Jinchen datang ke rumah keluarga Chen untuk menjemput Kakek Chen dan membawanya pergi ke tempat perjamuan.

Mendengar langkah kaki yang datang dari tangga, Gu Jinchen menolehkan kepalanya. Tatapan matanya tampak gelap dan jernih saat melihat Chen Youran menuruni tangga dengan gaunnya. Dia mengenakan gaun dengan desain bagian bahu miring dan terdapat renda yang melekat di bagian bawahnya. Gaun yang tidak beraturan itu, berkibar lembut saat dia berjalan, dia tampak ringan dan elegan seperti asap.

Saat Chen Youran menuruni tangga, Chen Shuna muncul, dengan senyum di wajahnya dia berkata, "Youran, kamu sangat cantik hari ini!" 

Tubuh Chen Youran ramping dan kulitnya putih bersih, maka dari itu, pakaian apa pun yang dikenakannya akan terlihat bagus di tubuhnya. Ketika mengenakan gaun pesta elegan seperti saat ini, seketika terpancar aura seorang putri yang lembut dari dalam dirinya. Dia memegang kotak hadiah berbentuk persegi di tangannya. Kotak itu merupakan hadiah ulang tahun untuk Kakek Chen.

Chen Youran melangkah maju dan menyerahkan hadiah kepada Kakek Chen sambil berkata, "Selamat ulang tahun, Kakek."

Mendengar perkataan Chen Youran, Kakek Chen mengerang dan tidak langsung meraih hadiah yang disodorkannya. Namun, dia tetap mengangkat tangannya walaupun merasa canggung. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya untuk menghadapi kakeknya itu.

Chen Shuna yang melihat itu menghampiri mereka dan dengan senyum dia berkata, "Kakek, aku akan membantumu untuk membuka hadiah."

Kakek Chen tidak mengatakan sepatah kata pun saat Chen Shuna mengambil kotak hadiah di tangan Chen Youran dan membukanya di meja teh. Setelah kotak itu dibuka, di dalamnya terdapat satu set peralatan minum teh yang indah dengan pola biru yang dicetak pada porselen berwarna putih. Kerajinan tangan yang sangat indah, sepertinya itu adalah barang yang sangat mahal.

Kakek Chen sangat suka mengkonsumsi teh. Jadi, Chen Youran berpikir alangkah baiknya untuk menghadiahi kakeknya satu set peralatan minum teh. Saat melihat isi di dalamnya, ekspresi wajah Kakek Chen tampak sedikit melunak dan menampakkan senyum tipis di wajahnya. Gadis itu pun bisa memahami bahwa kakeknya menyukai hadiah yang diberikannya.

"Kakek, kamu terlihat begitu senang dan sangat tertarik. Ini adalah waktu bagimu untuk mengganti set peralatan teh milikmu yang lama," ucap Chen Shuna.

Kakek Chen meminta pelayan untuk meletakkan hadiah dari Chen Youran ke meja teh, kemudian dia berdiri dengan tongkatnya dan berkata, "Ayo pergi sekarang."

Mendengar hal itu, Chen Shuna segera berdiri dan menggandeng tangan Kakek Chen. Beberapa orang keluar dari ruang tamu dan berjalan menuju mobil Gu Jinchen telah diparkir di luar pintu. Chen Shuna membuka pintu dan membantu Kakek Chen untuk duduk di kursi penumpang belakang dan duduk di sebelahnya.

Sedangkan Chen Youran melirik Gu Jinchen yang berada di kursi pengemudi. Dia sempat merasa ragu untuk masuk mobil, tetapi akhirnya dia membuka pintu kursi penumpang bagian depan dan duduk. Sepanjang jalan, dia memandang ke luar jendela agar tidak memikirkan orang di sebelahnya dan tidak terpengaruh oleh keberadaannya.

Ketika tiba di hotel, waktu masih cukup awal sehingga hanya ada beberapa orang tamu di sana. Gu Jinchen menemani Kakek Chen untuk menyambut para tamu undangan. Sementara Chen Youran dan Chen Shuna naik ke ruang atas untuk merapikan diri mereka.

Chen Youran membiarkan rambutnya tergerai dan hanya ada jepit rambut untuk menghiasnya, tidak ada bentuk sama sekali. Melihat hal itu, Chen Shuna langsung mendorong adiknya duduk di atas bangku rias dan menarik rambutnya ke belakang. Dia membenahi penampilan adiknya dengan hiasan berlian imitasi yang mengkilap, kemudian terdapat ikatan kecil rambut keriting di kedua sisinya yang menambahkan sentuhan keindahan orang yang memakainya.