Chereads / Selamat Tinggal Cinta Pertamaku / Chapter 25 - Kesiapsiagaan

Chapter 25 - Kesiapsiagaan

Sang wanita langsung menghentikan gerakannya dan berkata, "Presiden Ji, aku tidak bermaksud untuk…"

Ketika Chen Yaoting mendengar ada keributan, dia langsung menghampiri tempat kejadian. Dia melihat pakaian kotor Ji Jinchuan dan wanita yang terus meminta maaf, kemudian segera mengerti keributan apa yang sedang terjadi. Sebagai tuan rumah, dia sangat menyayangkan atas kejadian itu dan berkata, "Presiden Ji, kamu bisa pergi ke kamar tamu di ruang atas untuk beristirahat dan aku akan segera mengirimkan pakaian baru untukmu."

Meskipun Chen Yaoting adalah senior bagi Ji Jinchuan pada awal masuk ke dunia bisnis, tetapi keluarga Ji sangat kaya dan memiliki karier yang hebat di Kota A. Jadi, dia harus bersikap hati-hati kepadanya. Karena kehebatan keluarganya, jika seseorang melakukan kesalahan kepadanya walaupun orang itu telah meminta maaf, dia tidak akan pernah menghargai permintaan maaf itu.

Chen Youran meletakkan gelas sampanye miliknya dan berjalan menuju ke depan. Sebelum dia tahu apa yang terjadi, dia mendengar Chen Yaoting berkata, "Youran, bawa Presiden Ji ke ruang tamu untuk beristirahat."

Chen Youran pun menjawab dengan suara yang menunjukkan kemalasan, melirik pakaian Ji Jinchuan dan memberi isyarat, "Presiden Ji, mari ikut denganku."

Ji Jinchuan kemudian mengikuti Chen Youran keluar dari ruang perjamuan. Dia berjalan di depan, lalu dengan cepat melangkah maju dan menekan tombol lift. Setelah lift berhenti dan pintunya terbuka perlahan, keduanya masuk ke dalamnya. Dia kembali menekan tombol sehingga pintu lift tertutup, lalu bergerak lurus ke atas.

Tak satu pun dari mereka berbicara saat berada di dalam lift. Chen Youran hanya melirik Ji Jinchuan, meski wajahnya tanpa ekspresi, tetapi bagian bawah matanya agak dingin. Dia ingin menemukan topik untuk meredakan suasana, tetapi meskipun telah berhubungan intim, mereka tidak akrab satu sama lain. Selain itu, dia tidak dapat menemukan topik yang tepat untuk dijadikan bahan obrolan.

Setelah melakukan itu, Chen Youran juga memeriksa informasi mengenai Ji Jinchuan melalui internet dan dia memiliki pemahaman yang dangkal terhadap pria itu. Pada saat ini, suasana hatinya sedang buruk, jika dia membuka mulutnya dengan sembarangan, itu akan membuatnya semakin kesal dan menyinggung hatinya. Dia tidak ingin cari mati.

Ding! Suara pintu lift terbuka. Mereka berdua keluar dari dalam lift satu per satu.

Ketika tiba di depan pintu kamar, Chen Youran mengeluarkan kartu kunci kamar dan menggesekkannya. Terdengar sedikit suara kunci terbuka. Dia mengangkat tangannya dan memutar gagang pintu, kemudian mundur ke satu sisi dan membiarkan Ji Jinchuan masuk ke dalam kamar terlebih dahulu. 

"Presiden Ji, kamu bisa mandi dulu. Pakaianmu akan segera dikirim."

Chen Youran kemudian masuk ke dalam kamar mandi dan memeriksa shower. Meskipun pelayan hotel tidak akan membuat kesalah mendasar, dia hanya ingin memastikan untuk berjaga-jaga bila ada kerusakan. Setelah selesai, dia keluar dari kamar mandi dan melihat Ji Jinchuan memegang ponselnya untuk melakukan panggilan telepon. Dia hanya berdiri diam menunggunya.

Panggilan telepon yang dilakukan Ji Jinchuan tertuju kepada Xiao Cheng, asistennya. Akan tetapi, ternyata Xiao Cheng sudah lebih dulu meneleponnya dan sudah ada dua panggilan tidak terjawab darinya.

Chen Youran melihat Ji Jinchuan mengerutkan kening dan bertanya dengan suara yang cukup keras, "Ada apa?"

Ji Jinchuan melepas jasnya, melemparkan ke sofa dan mengambil kunci mobil untuk diberikan kepada Chen Youran. "Aku punya pakaian cadangan di dalam mobilku. Kamu bisa mengambilnya," perintahnya.

"Baik." Chen Youran menjawab dan mengambil kunci mobil Ji Jinchuan. Meskipun sebenarnya dia bukanlah bawahannya, tetapi dia adalah raja hari ini. Terlebih lagi ada hubungan di antara keduanya, tidak masalah juga baginya untuk melakukan hal semacam ini.

Chen Youran mengambil kunci mobil dan siap untuk keluar dari kamar tamu. Saat itu, dia berpikir bahwa dirinya akan segera kembali, namun Ji Jinchuan harus mandi, jadi tidak ada yang akan membukakan pintu untuknya. Setelah dua langkah, dia kembali untuk mendapatkan kartu kamar.

Ketika Chen Youran meninggalkan ruangan, dia menutup pintu dan naik lift menuju ke tempat parkir di lantai bawah. Dia pernah melihat mobil Ji Jinchuan dan masih mengingat nomor platnya, jadi tidak sulit baginya untuk menemukannya.

Saat Chen Youran melihat ke kursi penumpang, dia tidak menemukan apa-apa. Akhirnya dia kembali keluar dari dalam mobil, menuju bagasi belakang dan melihat ada kantong kertas. Dia membukanya dan melihat ada satu set pakaian, jas, kemeja dan celana panjang cadangan. Dia penuh persiapan, batinnya.