Suara keras dan dingin Ji Jinchuan seperti menunjukkan kejengkelan dan emosinya. Chen Youran masih terlalu polos, kalau saja tidak membaca informasi yang diberikan Xiao Cheng, dia sudah mengira bahwa gadis itu memang sudah dewasa.
Chen Youran mengumpulkan keberaniannya dan bergumam dengan suara rendah, "Aku takut... Itu sakit."
Ji Jinchuan sedikit mengerutkan kening dan berkata dengan suara dingin, "Tidak mungkin."
Chen Youran ragu dengan kata-kata Ji Jinchuan. Dia mencoba mencium pria itu dan menyetujui perkataannya.
***
Setelah selesai, Chen Youran menyeret tubuhnya yang lelah ke kamar mandi. Dan ketika keluar dari sana, dia melihat Ji Jinchuan sedang menelepon dengan posisi punggung yang menghadap ke arahnya, menampakkan sosoknya yang kekar dan sempurna.
Melihat tempat tidur yang berantakan, Chen Youran kembali memikirkan adegan yang baru saja terjadi. Dia tidak bisa menahan malu pada dirinya hingga pipinya menjadi merah saat ini.
Chen Youran melihat jam, waktu telah menunjukkan pukul 10 malam. Jika pulang terlalu larut, dia takut akan kedatangannya akan mengejutkan Kakek Chen dan pria tua itu pasti akan memukulnya. Meskipun sudah terbiasa dengan hal itu, dia tidak ingin membuat ibunya khawatir.
Setiap kali Chen Youran membuat kesalahan, Kakek Chen akan memarahi Tang Huiru dan mengatakan mengapa dia tidak berusaha untuk memiliki seorang putra. Hal itu sudah sering terjadi beberapa kali. Nada suara cibiran Kakek Chen sangatlah kejam.
Tang Huiru dapat mengendalikan temperamennya dengan baik. Tidak peduli seberapa kejam pria tua itu menindasnya, dia tetap diam. Akan tetapi, Chen Youran sering melihat ibunya itu bersembunyi di kamar dan menangis setelah ditindas oleh Kakek Chen. Jadi, agar tidak menimbulkan masalah bagi ibunya, yang perlu dilakukannya ketika tiba di rumah keluarga Chen adalah berjalan dengan sangat hati-hati, seolah sedang berjalan di atas permukaan es yang tipis. Sama seperti pelayan yang lain, mereka selalu hati-hati dan berusaha agar tidak membuat kesalahan.
Chen Youran menunggu Ji Jinchuan dan ingin berpamitan kepadanya sebelum pergi. Tetapi, panggilan telepon itu berlangsung agak lama dan pria itu tampaknya tidak punya niat untuk mengakhirinya.
Setelah memikirkannya selama beberapa saat, akhirnya Chen Youran memutuskan untuk pergi secara diam-diam dengan membawa tasnya yang ada di sofa.
Chen Youran akhirnya keluar dari hotel. Dia melihat sekeliling dan melihat mobil Tuan Wang yang masih setia menunggu di luar mall.
Chen Youran pun melakukan hal yang sama seperti sebelumnya, yaitu berjalan memasuki mall lewat pintu belakang. Dia membeli sesuatu secara asal dan kemudian berjalan keluar, membuka pintu mobil dan duduk di kursi penumpang.
Tuan Wang yang bersandar di kursi pengemudi rupanya tengah tertidur. Mendengar suara pintu mobil dibanting, dia menggosok-gosok matanya dan berkata, "Nona Kedua, kita pulang sekarang?"
Chen Youran melemparkan tas belanja ke kursi belakang dan menjawab, "Iya, kita pulang."
Ketika tiba di rumah, ada cahaya terang lampu di ruang tamu. Chen Youran pun berjalan selangkah demi selangkah. Saat ini, waktu masih belum terlalu larut, yakni pukul 10.30 malam. Dia berharap lampu itu menyala karena pelayan lupa mematikannya, bukan karena ada Kakek Chen dan ayahnya, Chen Yaoting, yang tengah menunggunya.
Chen Youran membawa tas belanjaannya ke ruang tamu. Di sofa ruang tamu, dia melihat Tang Huiru yang tertidur dengan bersandar pada satu tangannya dan selimut tipis yang menutupi kakinya. Kakek Chen dan Chen Yaoting, tidak ada disana, jadi dia berpikir mereka sudah tidur. Rupanya, ibunya lah yang menunggunya pulang hingga tertidur di sofa.
Kemudian, Chen Youran berjongkok di depan sofa sambil menatap wajah tenang Tang Huiru, lalu tiba-tiba merasa sedih. Di keluarga Chen, ibunya adalah satu-satunya orang yang benar-benar mencintainya.
"Bu," bisik Chen Youran.
Tang Huiru membuka matanya yang lelah karena mengantuk. Dia menutupi bibirnya dan menguap, lalu berkata, "Kamu sudah pulang? Kembali ke kamarmu dan beristirahatlah."
Chen Youran mendengus berat dan berdeham kemudian berkata, "Lain kali jika aku pulang terlambat, kamu tidak perlu menungguku. Aku bukan anak kecil lagi."
"Kota A telah banyak berubah beberapa tahun terakhir. Kamu baru saja kembali dari luar negeri, jadi aku cemas," kata Tang Huiru.
Hidung Chen Youran tampak masam, dia pun berkata, "Aku akan mengantarmu kembali ke kamarmu."
Mendengar perkataan Chen Youran, Tang Huiru mengangguk.
Chen Youran lalu membantu ibunya naik ke lantai 2 dan mengantarnya hingga ke pintu ke kamar. Kemudian, dia kembali ke kamarnya sendiri setelah memadamkan lampu.