"Sungguh!" Qiao Mianmian tersenyum pada Mo Yesi lagi, seolah-olah ia benar-benar tidak keberatan, "Bukankah kau telah menjelaskan alasannya kepadaku? Aku benar-benar bisa memahaminya."
"Sayang, kau lebih penting bagiku dari apapun. Jangan pernah sekalipun berpikir sembarangan. Kau masih sama seperti sebelumnya di dalam hatiku. Aku juga tidak akan menceraikanmu karena masalah ini. Jadi, kau juga tidak boleh memikirkan tentang perceraian lagi," kata Mo Yesi, "Masalah Chenchen, kau jangan khawatir. Tunggu sampai waktunya cocok, aku akan melakukan operasi untuknya."
"Hm," Qiao Mianmian masih terlihat patuh, "Aku tahu."
Mo Yesi menatap Qiao Mianmian sebentar, namun ia masih merasa sedikit khawatir. Ia pun bertanya lagi, "Benar-benar percaya pada perkataanku?"
"Iya, sungguh."
"Tidak akan berpikir sembarangan?"
"Ya, tidak."
"Kau tidak berbohong padaku?"
"Tidak!"