Hal yang membuat Fang Chixia tidak mengerti adalah kenapa CEO muda dari Rong Xi International yang terhormat itu dengan mudah bersedia menikah dengannya. Ia mendadak menjadi panik saat teringat apa yang ia bicarakan dengan Luo Yibei soal orang tua pria itu saat perjalanan ke kampus tadi. Hal bodoh apa yang tadi telah aku lakukan? batinnya.
"Kamu baik-baik saja, kan, Xiaxia?" tanya An'an pada Fang Chixia ketika ia melihat ada yang salah.
Fang Chixia kembali menatap An'an dan ingin mengatakan sesuatu, namun ia masih ragu-ragu. Ia terdiam beberapa saat, lalu berkata pada An'an, "Aku sudah menikah, An'an."
An'an membeku sesaat. "Apa kamu bilang? Jangan menggodaku dengan hal-hal seperti ini, Fang Chixia!" katanya. Ia mengira Fang Chixia sedang bercanda.
"Aku serius!" ulang Fang Chixia.
"Menikah? Kamu menikah dengan siapa? Kenapa aku tidak mendengarnya darimu sebelumnya?" An'an bertanya-tanya, "Aku tahu kamu memutuskan untuk ingin menikah, tapi bagaimana hal seperti itu bisa terjadi? Bukankah sebelumnya aku sudah bilang? Jika kamu ingin menikah, kamu harus memikirkannya dengan hati-hati! Aku sudah memperingatkanmu sebelumnya. Tapi, jika kamu benar-benar sudah menikah, apakah kamu sudah benar-benar mempertimbangkannya? Atau ada orang yang memaksamu?"
An'an mengucapkan begitu banyak kata bagaikan deru mesin senapan. Ia tidak menyalahkan Fang Chixia, tapi ia juga tetap sangat khawatir terhadap temannya itu. An'an memiliki kepribadian yang begitu baik dan ia selalu merespon segala sesuatu sesuai dengan ekspektasi Fang Chixia.
Fang Chixia menepuk pundak An'an, lalu menjelaskan, "Aku yang melakukannya dengan sukarela. Tidak ada orang yang memaksaku. Hari ini, aku datang ke kampus untuk membawa barang bawaanku dan mungkin aku tidak akan tinggal di sini lagi. Jadi, jangan khawatir. Aku akan baik-baik saja."
An'an hanya tertegun dan terus menatap Fang Chixia sambil membatin, Dia sudah menikah? Benar-benar sudah menikah?
———
Fang Chixia dan An'an kembali ke asrama. Tidak ada kelas di sore hari karena Fang Chixia sudah mengatur semua jadwal. Ia memiliki barang-barang yang sangat sederhana dan semua kebutuhan sehari-harinya sudah ada di rumah sehingga ia hanya perlu membawa pakaian. Satu koper sudah cukup untuk memuat barang-barangnya.
An'an memandang Fang Chixia yang sedang melipat baju, lalu bertanya, "Siapa suamimu, Chixia?"
Fang Chixia berhenti sejenak dan memandang sebuah surat kabar yang dibawa oleh An'an. Tajuk utama dari surat kabar itu adalah berita tentang Rong Xi dan nama Luo Yibei tampak sangat menonjol di judul tersebut. "Aku akan memberitahumu lain kali," jawab Fang Chixia.
Fang Chixia berdiri dan hendak menarik koper untuk pergi, tapi ponselnya tiba-tiba berdering. Ia membeku sejenak saat melihat nama yang tertera di ponselnya. Kemudian, ia mengangkat teleponnya.
"Keluarlah! Aku sudah di luar," kata Luo Yibei dengan suara acuh tak acuhnya yang seperti biasa.
"Tunggu lima menit lagi," kata Fang Chixia. Ia cepat-cepat memilah-milah barangnya yang masih ada di tempat tidur, lalu mengucapkan selamat tinggal kepada An'an dan menyeret kopernya keluar.
Ketika Fang Chixia meninggalkan apartemen, ia masih merasa tidak yakin. Ia mengeluarkan buku nikahnya dan melihatnya dengan seksama. Luo Yibei. Nama Luo Yibei tertera dengan jelas di buku nikah tersebut. Ia menarik napas dalam-dalam dan memasukkan buku nikahnya lagi ke dalam tas koper. Sebenarnya, ia belum bisa menerima fakta bahwa orang yang ia nikahi adalah Luo Yibei.
Cahaya matahari sore mulai terlihat redup dan hangat. Fang Chixia melihat orang yang sedang menunggunya sambil bersandar di samping mobil. Dari belakang, pria itu terlihat seperti cahaya yang begitu menyilaukan.