"Siapa yang datang?" tanya Georgina dengan wajah berubah pucat, karena tidak mungkin ada orang yang bisa masuk ke apartemennya kalau tidak punya kuncinya.
"Buka saja, siapa tahu teman kamu." ucap Helmi berpikir teman-teman dekat Georgina bebas keluar masuk Apartemennya.
"Tidak Helmi. Aku sudah mengunci pintu depan Apartemen, dan aku tidak pernah memberikan kunci pada teman-temanku kecuali satu orang." ucap Georgina dengan tatapan cemas.
"Siapa?" tanya Helmi dengan serius.
"Alvino." ucap Georgina dengan suara bergetar.
"Tidak mungkin juga Alvino, bukankah dia di penjara?" ucap Helmi berusaha untuk tetap agar Georgina tidak semakin cemas.
"Bisa saja Alvino bebas. Dia sangat licik Helmi." ucap Georgina dengan panik segera mengambil ponselnya untuk segera menghubungi kantor polisi.
"Ceklek"
Pintu kamar terbuka dengan cukup keras. Seketika Georgina dan Helmi menoleh ke arah pintu.