Sebelumnya Dealova takut terjadi sesuatu pada Bara karena operasi di lakukan secara mendadak. Tapi setelah Bagus menjelaskan semuanya Dealova baru bisa bernapas lega karena semua baik-baik saja.
Hampir delapan jam sudah Dealova menunggu dengan perasaan gelisah di depan ruang operasi di mana Bara masih bertahan melawan maut.
"Ya Tuhan lama sekali?? bagaimana keadaan Tuan Bara di dalam?" tanya Dealova lagi dengan kedua matanya berkaca-kaca.
"Semoga Tuan Bara bisa bertahan." ucap Dealova sambil berkali-kali mengusap air matanya.
"Ceklek"
Saat mendengar pintu terbuka segera Dealova menoleh ke arah pintu. Dealova melihat seseorang yang terbaring di atas brankar dan di dorong oleh beberapa perawat.
Dengan cepat Dealova berlari mendekati mereka yang terlihat tergesa-gesa.
Wajah Dealova sekita pucat dan terpaku di tempatnya saat Dealova melihat wajah orang yang terbaring di atas brankar.