Chapter 23 - KESEPAKATAN BERSAMA

"Aku akan segera membuktikannya tapi kamu harus berjanji untuk bersikap baik dan tidak memukulku lagi, oke?" ucap Bara menatap dalam kedua mata Dealova yang punya mata coklat hazel.

"Baiklah, cepat ceritakan sekarang dan ini tolong lepas pelukanmu segera." ucap Dealova dengan kasar melepaskan diri dari pelukan Bara.

"Duduklah dulu Nona Nita." ucap Bara sedikit malu karena Dealova telah menolak pelukannya.

Masih dengan hati geram Dealova duduk sedikit jauh dari Bara.

"Dengarkan aku Nona Nita, untuk yang pertama masalah tuntutanku kemarin malam aku sudah meminta pengacaraku untuk memberitahumu kalau tuntutanku sudah aku cabut, dan yang kedua soal Chelo aku tidak tahu kalau Chelo sakit, karena aku dari semalam juga tidak bisa bangun dari tidurku setelah aku ada mabuk sedikit dan aku terbangun barusan, dan untuk masalah pelaporan ke polisi aku tidak tahu sama sekali, bagaimana aku bisa melaporkanmu untuk bangun saja aku tidak bisa.. kalau kamu tidak percaya padaku, kamu bisa tanya Bik Narti, atau kita bisa ke kantor polisi siapa yang melaporkanmu." jelas Bara panjang lebar yang membuat hati Dealova sedikit tersentuh dan merasa bersalah karena menuduhnya yang tidak-tidak.

Tapi tetap saja Dealova tidak suka dengan sikap otoriter Bara yang seenaknya sendiri mau menjadikannya boneka mainan untuk bersandiwara di depan umum.

"Kalau begitu ceritanya, sekarang aku minta tolong sama Tuan untuk membebaskan pacarku yang di penjara gara-gara membelaku dengan laporan kejam itu." pinta Dealova dengan datar.

"Kenapa harus minta tolong aku, kan bukan aku yang melaporkan kamu." ucap Bara yang tiba-tiba tidak senang dengan permintaan Dealova yang ingin membebaskan pacarnya.

"Tapi ini semua karena laporan dari keluarga Tuan Bara walau aku tidak tahu siapa yang melaporkan." ucap Dealova sedikit emosi.

"Dengar Nona Nita, aku sudah menjelaskan semuanya, kalau Nona Nita mau membebaskan pacar silahkan ke kantor polisi dan tanya siapa yang melaporkan, bila perlu Nona Nita bisa ajak Bik Narti sebagai saksi." ucap Bara sedikit ada nada cemburu.

Dealova sedikit surut nyalinya, dia sangat tahu kalau yang melaporkan bukan Bara berarti hanya satu yang terdakwa yaitu Georgina, dan jujur kalau benar itu Georgina bisa di pastikan Johan tidak akan bisa keluar dari penjara, jadi jalan satu-satunya adalah membuat kesepakatan dengan Bara.

"Em, Tuan Bara apa tidak bisa membantu pacarku agar bebas dari penjara?" ucap Dealova dengan suara pelan.

"Bagaimana aku bisa membantumu Nona Nita? di saat aku minta batuannmu kamu menolaknya mentah-mentah." ucap Bara dengan tenang.

"Baiklah Tuan Bara minta bantuan apa? yang penting jangan menyuruh aku untuk menjadi kekasih pura-pura." ucap Dealova akhirnya mengalah demi Johan agar bisa keluar dari penjara.

"Begitu ya? baiklah..aku akan membantu pacarmu keluar dari penjara dengan syarat kamu harus kembali bekerja dan akan tinggal tinggal di sini dari hari Senin sampai Sabtu, hari Minggu saja kamu boleh pulang, soal nenek kamu...kamu serahkan saja pada pacar kamu, bagaimana apa kamu setuju?" tanya Bara dengan tersenyum.

Tanpa pikir panjang Dealova mengangguk dan menyetujui kesepakatan itu.

"Baiklah Tuan Bara, aku setuju.. kita pergi sekarang, tolong cepat keluarkan pacarku dari sana." ucap Dealova tanpa sadar langsung menarik lengan Bara berjalan keluar rumah.

Bara tersenyum senang saat tangan lembut Dealova menarik lengannya keluar dari rumah.

"Nona Nita, dengarkan aku.. setelah nanti pacar kamu bebas dari penjara, aku minta hari ini juga kamu sudah bekerja, karena Chelo masih sakit." ucap Bara sebelum masuk ke dalam mobilnya.

"Terserah Tuan Bara, yang penting pacar aku hari ini keluar dari sana." ucap Dealova dengan perasaan lega karena bisa membebaskan Johan dari penjara sesuai dengan janjinya.

Dengan sebuah senyuman, Bara masuk ke dalam mobil dan menjalankan mobilnya menuju ke kantor polisi yang di sebutkan di tunjukkan Dealova.

Sampai di kantor polisi, Dealova keluar dari mobil mendahului Bara dan berjalan cepat menemui Kapten Dipta.

"Sore Kapten Dipta, saya ke sini bersama Tuan Bara dan akan mem..." Dealova tidak bisa melanjutkan ucapannya karena keburu tangan Bara menutup mulutnya.

"Sore Kapten Dipta." sapa Bara menyalami Dipta kemudian bicara panjang lebar, dan Kapten Dipta hanya menganggukkan kepalanya berkali-kali.

"Begitulah Kapten Dipta, saya rasa hal ini tidak bisa di teruskan karena mereka berdua tidak bersalah." ucap Bara dengan hatinya yang emosi saat tahu yang melaporkan Dealova adalah Georgina.

Setelah mendengar penjelasan Bara Kapten Dipta memanggil Sersan Bima dan memberikan perintah untuk segera membebaskan Johan.

Dealova mengambil nafas panjang, hatinya terasa lega setelah mendengar Johan akan segera bebas.

Hati Bara sedikit mencelos saat melihat wajah Dealova yang terlihat bahagia karena pacarnya bebas dari penjara.

Dealova berdiri cepat saat melihat Johan datang di dampingi Sersan Bima.

"Johan, akhirnya kamu bebas... kamu bebas Johan!!" ucap Dealova memeluk Johan dengan hati bahagia.

Wajah Johan bersemburat merah, dengan pelukan Dealova di hadapan Kapten Dipta dan Sersan Bima.

"Hem..Hem...bisa tidak kalian menghormati Kapten Dipta, kalian bisa melakukannya di luar tempat ini." ucap Bara dengan nada datar.

Dealova sedikit malu dengan teguran Bara.

"Baiklah Kapten Dipta, karena semua sudah selesai, kami permisi pulang." Ucap Bara yang tidak ingin lama-lama melihat kemesraan Dealova dengan Johan.

Setelah mereka berada di luar kantor Polisi, Bara menatap Dealova dengan serius.

"Kamu masih ingat dengan janjimu bukan Nona Nita?" tanya Bara sambil melirik wajah Johan yang terbilang tampan juga.

"Hem, bolehkah Tuan aku besok pagi mulai bekerjanya? pacarku baru saja keluar dari penjara, aku ingin menghabiskan waktu bersamanya." ucap Dealova dengan tatapan memohon.

Hati Johan bergetar indah saat mendengar Dealova mengakui dirinya sebagai pacar Dealova di hadapan Bara, paling tidak Bara sudah tahu kalau Dealova sudah punya pacar yaitu dirinya.

"Kamu tahu Nona Nita, Chelo sedang sakit, aku tidak mau perasaan Chelo kamu permainkan, aku sudah memberitahunya kalau mulai malam ini kamu akan menemaninya tidur." ucap Bara dengan serius tanpa ada senyuman.

"Baiklah Tuan Bara, aku mau bicara dengan pacarku dulu." ucap Dealova dengan perasaan was-was kalau Johan akan marah dengan apa yang telah di lakukannya.

"Johan, ikut aku sebentar." ucap Dealova menggandeng tangan Johan menjauh dari Bara.

"Ada apa Love? apa maksud dari Bara tadi? kamu akan tidur di rumah Bara?" tanya Johan dengan hati terluka tak mengerti apa yang terjadi di antara Bara dan Dealova.

"Sebelum Bara bersedia membebaskanmu, aku punya kesepakatan dengan Bara untuk tetap bekerja padanya dari hari Senin sampai Sabtu, hari Minggu aku libur dan kita bisa bertemu." ucap Dealova dengan menundukkan wajahnya.

"Love? apa yang kamu lakukan? bukannya kamu tidak ingin terlibat lagi dengan Bara, kenapa sekarang akan tinggal bersamanya? apa yang terjadi dengan kalian?" tanya Johan dengan hati yang sangat sesak.

"Aku melakukannya karena tidak ingin kamu di penjara Jo." ucap Dealova memegang lengan Johan dengan suara penuh tekanan.

"Dan aku tidak perduli di penjara seumur hidupku asal kamu bisa lepas dari Bara!!" teriak Johan dengan hati terluka, menepis tangan Dealova dan berjalan pergi meninggalkan Dealova.

"Dan aku juga tidak akan membiarkan kamu di penjara karena aku juga mencintaimu!!" teriak Dealova dengan suara nyaring, hingga mampu menghentikan langkah Johan, dan Bara pun menoleh ke arah Dealova yang menatap Johan dengan tatapan penuh cinta.