"Oke...oke Nona Irina, aku akan pergi. Tapi ingat saja, bagaimana anda bisa menjelaskan pada Tuan Dave yang telah kehilangan partner kerja seperti aku yang berani menanam modal besar pada perusahaan Tuan Dave." ucap Leon dengan tatapan penuh.
"Aku tidak peduli! cepat pergi dari sini sebelum aku menamparmu lagi." ucap Irina dengan dada naik turun menahan amarah.
Setelah Leon pergi, Irina duduk kembali sambil mengusap dadanya.
"Bagaimana sekarang? aku telah kehilangan kesempatan pertamaku? aku telah menggagalkan kerjasama ini. Aku harus bilang apa pada Dave?" ucap Irina sambil menekan pelipisnya.
"Irina?? ada apa? kenapa wajah kamu seperti itu? di mana Tuan Leon?" tanya Dave saat datang dan melihat Irina menelan pelipisnya.
Irina menegakkan punggungnya menatap penuh wajah Dave.
"Aku harus bisa menjelaskannya pada Dave." ucap Irina dalam hati tak lepas pandangannya dari wajah Dave.
"Tuan Leon?? dia telah pergi." ucap Irina menelan salivanya.