Chereads / Aku Bukan Pilihan Hatimu / Chapter 25 - Aku Setuju!

Chapter 25 - Aku Setuju!

" Apa maksud papi sudah memiliki calon?" tanya Widuri.

" Dia anak relasiku! Aku sudah lihat fotonya dan kamu pasti juga akan setuju! Dia seorang laki-laki yang ganteng dan baik!" ucap panji.

" Apa papi pernah bertemu dengannya?" tanya Widuri.

" Sudah! Dan dia sangat sopan! Apalagi dia menyukai Tata!" ucap Panji.

" Apa dia mengenal Tata?" tanya Widuri.

" Dia mencintai anak kita!" jawab Panji.

" Baguslah kalo begitu, aku serahkan semua pada papi!" kata Widuri.

" Apa Tata sudah diberitahu?" tanya Panji.

" Belum! Aku akan memberitahukan dia secepatnya! Karena mereka ingin pernikahan secepatnya setelah Tata setuju!" kata Panji.

" Lalu kuliah Tata?" tanya Widuri.

" Dia akan melanjutkan setelah mereka menikah!" ucap Panji.

" Baguslah! Kasihan Tata jika harus berhenti kuliah!" kata widuri.

Kemudian mereka berencana mendatangi calon besan atau paling tidak bertemu muka.

Beberapa hari setelah kejadian itu, panji membereskan permasalahan di perusahaannya akibat ulah Yusman. Saat ini Panji sedang duduk di teras belakang rumahnya, dan dia menelpon Tata.

" Halo, cah ayu! ...Selamat malam! Gimana kabarmu? ...Cah ayu! Ada yang akan papi bicarakan dengan kamu! ...Tentang Yusman! ( Papinya menceritakan semua kelakuan Yusman pada Tata)

Hmmm! Ternyata apa yang diucapkan Valen adalah benar! batin Tata.

...Papi saat ini telah menemukan ganti Yusman! ...Papi hanya tidak ingin kamu dan keluarga kita malu akibat ulah Yusman! ...Papi mendapat lamaran dari relasi papi untuk menikahi kamu! Tapi kalo kamu tidak suka, papi juga nggak akan memaksa kamu! ...

Apa Valen sudah menemui papi? Sepertinya sudah! Tapi gue harus tahu siapa calon suami gue, batin Tata.

....Gimana? ...Iya, papi akan kirim fotonya! Dia bilang kalian sudah lama saling mengenal dan dia sangat mencintai kamu cah ayu! ...Kalo begitu papi kirim ya! ...

Panji mengirim sebuah foto pada Tata dan Tata langsung membukanya. Kok berempat? Ini kan Lewis? Apa mereka bersaudara?

...Ya cah Ayu? ...Iya mereka dua bersaudara! Mereka sama-sama ganteng! Sukses! ...Tapi salah satu dari mereka mencintai kamu! ...Yang sebelah Kiri! ...

Ayu tersenyum bahagia, Valen telah mengajukan lamaran untuknya, kenapa dia bohong jika dia hanya memiliki mama? Ah! Itu bisa ditanyakan saat kami telah menikah, batin Tata.

...Gimana? ...Setuju? ...Syukur! Bulan depan kamu izin untuk menikah, ya! ...Baik kalo gitu!"

Panji mengakhiri panggilannya dan tersenyum bahagia. Sedangkan Ayu hatinya berbunga-bunga karena akan menikah dengan pujaan hatinya.

Seperti yang telah direncanakan, Tata mengambil cuti kuliah hanya 3 hari, karena dia harus segera melakukan ujian semester. Rumah Tata telah dihias sedemikian rupa, lebih bagus dan indah dari saat dia bertunangan dengan Yusman. dan keadaan disitu sangat ramai dengan kehadiran seluruh keluarga besarnya.

" Ta!" panggil Resti buleknya yang super kepo.

" Ya, bulek?" jawab Tata.

" Apa kamu mengenal calon suamimu?" tanya Resti.

" Tentu saja!" Jawab Tata.

" Bagus!" sahut Resti.

" Kalian nggak ..."

" Bulek apa'an sih? Jorok tau!" kata Tata tersipu, dia malu mendengar pertanyaan buleknya. Walaupun dia telah melakukannya dengan Valen sekali.

" Kamu harus..."

" Bulekkkk! Sana ah!" kata Tata yang sudah siap untuk menuju ke pelaminan.

" Siap sayang?" tanya papinya. Tata sangat cantik sekali dengan gaun pengantinnya itu. Semua terpesona dengan kecantikan Tata. Tata menelusuri altar bersama papinya dengan anggun, wajahnya menyunggingkan senyum bahagia. Dilihatnya Valen dengan balutan jas warna hitam menghadap ke pendeta.

" Nak!" panggil papi Tata. Valen memutar tubuhnya. Betapa terkejutny Tata, saat orang yang dilihatnya adalah Lewis, bukan Valen. Tidak! Ini tidak benar! batin Tata. Tata menatap papinya yang terlihat sangat bahagia dan meneteskan air mata. Ya Tuhan! Kenapa kau permainkan nasibku seperti ini? Apa yang akan aku katakan kepada Valen jika dia tahu aku menikahi saudaranya? Tapi dia tidak bisa membuat papinya kecewa apalagi dengan keadaan jantungnya saat ini. Maafkan aku, Val! Kita memang tidak berjodoh! Lewis tersenyum dan menggandeng tangan Tata, Mereka melalui prosesi pernikahan itu dengan tenang. Setelah pendeta menyatakan mereka adalah suami dan istri, Lewis mengecup bibir Tata lembut. Tata hanya tersenyum sedih, hatinya terasa hancur berkeping-keping dengan keadaan ini. Lalu mereka melanjutkan dengan makan dan berpidato. Tata gelisah dalam duduknya, dia selalu teringat dengan Valen.

" Ta!" sapa Lewis.

" Hmm?" sahut Tata.

" Aku bahagia kamu mau menerimaku! Karena aku sangat mencintai kamu!" kata Lewis.

" Sejak kapan kamu mencintai aku?" tanya Tata penasaran.

" Sejak kita pertama bertemu di kampus mode!" jawab Lewis. Tata hanya tersenyum, dia kembali melamun dan Lewis tahu ada sesuatu yang dipikirkan oleh Tata. Setelah semua pulang, kini tinggal Tata dan Lewis di dalam kamar. Tata merasa dadanya berdetak dengan kencang, dia berpikir bagaimana jika Lewis menuntut haknya sebagai suami. Lewis yang menyadari kegelisahan Tata duduk di sofa dan melepas jasnya.

" Kita bicara! Apa yang jadi pikiran kamu!" ucap Lewis.

" Sejujurnya aku tidak menyangka akan menikahimu!" ucap Tata tegas.

" Apa? Apa ini sebuah lelucon?" tanya Lewis kaget.

" Tapi semua telah terjadi, aku tidak ingin mengecewakan papiku!" ucap Tata.

" Katakan! Apa kamu kira kamu akan menikah dengan Valentino?" tanya Lewis.

" Iya!" jawab Tata lirih. Lewis berdiri dan mendekati Tata.

" Apa yang dia punya dan aku tidak?" tanya Lewis lagi.

" Kamu bukan dia!" jawab tata.

" Apa dia telah menyentuhmu?" tanya Lewis.

" Kamu ingin aku jujur?" tanya Tata.

" Iya!" jawabLewis.

" Iya!" kata Tata tegas. Lewis meradang mendengar jawaban Tata, dia pergi meninggalkan Tata sendiri di malam pegantin mereka. Lewis pergi ke club untuk mabuk. Tata hanya bisa menangisi nasibnya yang seakan dipermainkan. Tata membuka matanya, seperti ada sesuatu yang menimpa perutnya. Dilihatnya sebuah tangan memeluknya, dia segera bangun dari tidurnya dan melihat Lewis tertidur dengan lelap. Tata masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan diri, dia mengganti pakaiannya dan meraih ponselnya. Dilihatnya panggilan dari Valen, dia memejamkan matanya, airmata mengalir perlahan dari matanya. Maafkan aku, Val! Aku telah mengkhianatimu. Tata mematikan nomernya dan membuangnya ke tempat sampah. Tata memutuskan akan memulai hidup baru dengan Lewis.

" Kita harus bicara serius!" ucap Lewis saat Tata keluar dari kamar mandi. Tata duduk di sofa, sedangkan Lewis berdiri di depan jendela.

" Aku akan bicara dengan papi!" kata Lewis.

" Apa maksudmu? Apa kamu ingin papiku amfal?" kata Tata marah, dia mendapat telpon dari maminya kalo papinya sedikit tidak sehat akibat kelelahan tapi tidak perlu dibawa ke RS.

" Tapi kita tidak bisa bersama! Kamu tidak mencintaiku! Dan aku akan mengajukan pembatalan pernikahan!" ucap Lewis.

" Aku akan melakukan apapun yang kau mau, asal papi tidak tahu tentang kita!" ucap Tata.

" Apapun?" tanya Lewis.

" Apapun!" jawab tata.

" Aku nggak perduli dia telah menyentuhmu! Kamu adalah istriku sekarang! Aku harap kamu mau mengikuti kemanapun aku pergi! Dan aku akan melupakan semua masa lalumu!" kata Lewis.

" Baiklah! Aku akan mengikuti apapun itu!" jawab Tata.