Chereads / Aku Bukan Pilihan Hatimu / Chapter 20 - Jangan Kemana-mana!

Chapter 20 - Jangan Kemana-mana!

Tata dan sahabatnya sedang makan malam di halaman, saat Valen datang.

" Selamat Malam!" sapa Valen yang membawa sebuket bunga mawar putih.

" Malam!" jawab Manda dan Saras.

" Ehm! Mencari siapa ya, pak? Apa bapak nyasar?" Manda pura-pura tidak mengenal Valen. Tata bingung bagaimana menyikapi kedatangan Valen, karena dia pikir temannya tidak mengenal Valen dan dia tidak mau dianggap selingkuh dari Yusman.

" Iya, Pak! Kita bertiga sudah punya pasangan dan nggak mungkin sekali kalo bapak seorang pengantar bunga!" ucap Saras menahan tawa.

" Iya, Ras! Secara bapak tampan, tinggi, sempurna deh!" kata Manda yang membuat Tata takut kalo Manda akan suka pada Valen.

" Saya kebetulan lewat dan melihat kalian! Apa saya boleh bergabung?" tanya Valen mengikuti sandiwara Manda dan Saras.

" Boleh! Sini, pak! Dekat saya! Mereka sudah punya tunangan! Kalo saya masih PDKT!" kata Manda semakin membuat Tata dongkol. Perasaannya gelisah! Dia takut Manda benar-benar suka sama Valen, begitu juga Valen. Tata kenal Manda, kalo sudah suka sama seseorang dia akan mengejarnya sampai dapat. Valen menatap Tata yang juga menatapnya, kedua sahabatnya melirik Tata tanpa sepengetahuannya. Valen beneran duduk disamping Manda.

" Bunganya buat gue, ya ,Pak! Gue Manda!" ucap Manda mengulurkan tangan.

" Boleh! Gue Valentino!" balas Valen menyambut uluran tangan Manda. Manda sengaja memperlama jabat tangan mereka, sehingga Tata hanya diam menatap ponselnya. Manda ingin tertawa melihat tingkah sahabatnya itu, tapi dia belum puas menggoda Tata.

" Gue Saras!" Saras menjabat tangan Valen.

" Ta! Nggak sopan tau ada tamu didiemin aja!" ucap Manda.

" Tata!" ucap Tata lirih dan menjabat tangan Valen.

" Silahkan, Valen! Makan! Gue ambilin ya!" ucap Manda melirik Tata yang terlihat cemberut. Manda benar-benar mengambilkan Valen makan.

" Trima kasih!" ucap Valen. Tata yang cemburu bangkit dari duduknya.

" Gue kebelakang dulu!" ucap Tata. Tata berjalan masuk ke dalam rumah, sesaat dia melihat Valen yang sepertinya cuek dengan dirinya. Lalu Tata masuk dan duduk disofa, didengarnya mereka bertiga tertawa dengan gembira.

" Dasar calon suami mata keranjang! Digoda cewek dikit aja, udah lupa sama calon istri!" Tata ngomel-ngomel sambil berdiri didepan tempat cuci piring. Tata mencuci peralatan dapur dan meletakkannya di rak bawah. Tiba-tiba dia merasa ada sebuah tangan melingkar diperutnya. Lalu dia merasa lehernya dikecup seseorang.

" Kamu marah?" tanya Valen yang telah memeluk Tata dari belakang.

" Val! Tolong jangan seperti ini! Nanti mereka melihat!" kata Tata yang sedang menenangkan gelora di hatinya dan getaran ditubuhnya. Bibir Valen yang mengecup kulit lehernya membuat tubuh Tata menginginkan lebih, tapi akal Tata masih menempel diraganya. Dia tidak mau jika teman-temannya melihatnya seperti ini.

" Aku akan pergi selama sebulan ke Negara R, ada perusahaan baru yang akan aku buka!" ucap Valen yang telah melepas pelukannya dan memutar tubuh Tata agar menghadap padanya.

" Lama sekali!" jawab Tata tanpa sadar.

" Hahaha! Caisku nggak bisa jauh dari caminya ya?" ucap Valen lebay.

" Apa cais? cami?" tanya Tata menatap Valen. Valen menangkup wajah Tata.

" Cais...calon istri! Cami...calon suami!" jelas Valen lalu disesapnya bibir Tata dengan lembut dan dalam, Tata bereaksi, dia membalas ciuman Valen dengan penuh gairah. Tanpa sengaja tangan Tata menempel di dada bidang milik Valen. Valen yang merasa dadanya ditekan, sekuat tenaga menahan agar miliknya tidak bereaksi. Dasar gadis lugu! Aku makan juga kamu! batin Valen gemes. Valen melepas ciumannya saat dirasa Tata kehabisan oksigen untuk bernafas karena ciuman panas mereka. Bibir Tata dan Valen sama-sama bengkak karena mereka saling gigit tadi.

" Jangan memegang dadaku lagi atau membalas ciumanku dengan panas, atau aku akan melupakan janjiku!" bisik Valen.

" Kamu sudah melupakan janjimu dengan memelukku barusan!" jawab Tata lirih dan melepas tangannya dari dada Valen.

" Sudah berani membela diri?" goda Valen.

" Apakah kamu akan mengenalkanku dengan keluargamu?" tanya Tata.

" Tentu! Aku akan mengenalkanmu dengan mamaku yang sangat aku cintai!" jawab Valen.

" Hanya mama?" tanya Tata penasaran.

" Iya! Hanya mama!" jawab Valen datar.

" Maaf! Aku tidak ..."

" Sudahlah! Kita keluar saja, kasihan sahabatmu itu, mereka mengira kita melakukan hal yang tidak-tidak!" ucap Valen.

" Darimana kamu tahu jika mereka sahabatku?" tanya Tata heran.

" Ooopps! Kena deh!" jawab Valen.

" Kalian ngerjain aku, ya?" ucap Tata marah.

" Nggak sayang! Ini ide Manda!" kata Valen sambil merayu Tata yang sudah memasang wajah ngambek.

" Ok! Aku harus apa biar kamu nggak marah?" tanya Valen.

" Tidak sekarang! Nanti aku akan menagihnya!" jawab Tata senang, karena dia telah berhasil mengerjai Valen.

" Gadis nakal!" ucap Valen yang baru sadar jika kekasihnya mengerjainya. Tata berlari keluar rumah, diikuti Valen yang berjalan dengan santai sambil tersenyum.Selama sebulan Tata tidak bertemu dengan Valen, dia sangat merindukan pria itu. Dia tidak menyangka jika rindu itu memang berat rasanya. Dia tidak bisa fokus pada apapun jika sehari saja Valen tidak melakukan VC dengannya. Seperti hari ini, sejak pagi Valen tidak menghubunginya, dia jadi kesal dan memutuskan untuk mematikan ponselnya. Tata memanjakan diri dengan memanggil orang salon ke villanya untuk melakukan spa. Sudah lama dia tidak memanjakan diri semenjak masuk kuliah 3 tahun yang lalu. Tata sangat menikmati semua treatment yang dilakukan salon langganannya.

Saat Tata akan tidur, dihidupkannya ponselnya, 99 panggilan dari Valen dan 20 pesan dari dia juga memenuhi WA Tata. Dada Tata berdetak kencang, dia takut jika Valen akan marah dan...Arghhhhh! Kenapa juga gue matiin! Please, jangan marah! Dibukanya WA dari Valen. Tata tertegun saat membaca pesan ke-20 dari Valen

@ Jika kamu tidak mengangkat panggilanku, aku nggak akan tinggal disini!

Airmata Tata lolos begitu saja dari matanya yang bening dan manik matanya yang hitam. Kakinya lemas dan tubuhnya luruh ke lantai, ponselnya terjatuh entah dimana. Kamu nggak bisa melakukan ini, Val! Aku Calon istrimu! Kamu calon suamiku! Aku akan hancur jika kamu meninggalkan aku.

" Valllll! Akkhhhhhh!" tangis Tata merana. Dia tidur di lantai dengan menekuk tubuhnya.

Tata membuka matanya yang bengkak akibat menangis semalaman sekali lagi. Dia masuk ke dalam kamar mandinya lalu berendam di bathup sambil menangis untuk yang kesekian kalinya. Dia tidak siap kehilangan orang yang sangat dicintainya, rasanya seakan kehilangan separuh nyawanya.

" Kenapa kamu melakukan ini, Val? Apa hanya karena hal kecil kamu tega memutuskan aku? Apakah hanya sebesar itu cintamu padaku? Tata berendam di bathup sudah terlalu lama, tubuhnya menggigil karena dia berendam di air yang dingin. Tata seakan tidak memperdulikan semua yang terjadi padanya. Akhirnya Tata pingsan di dalam bathup.

Perlahan dia mengerjap-kerjapkan matanya, dilihatnya ke sekeliling ruangan, putih?

" Kamu sudah bangun?" sapa sebuah suara.

" Val?" ucap Tata.

" Iya! Apa yang kamu lakukan di bathup sayang?" tanya Valen sedih melihat kekasihnya seperti itu.

" Kamu disini?" ucap Tata, airmatanya rasanya telah habis terkuras.

" Iya, sayang! Kamu mau aku dimana? Diluar?" goda Valen.

" Jangan!" jawab tata cepat.

" Kamu istirahat, ya!" kata Valen.

" Kamu jangan kemana-mana!" kata Tata takut.

" Aku nggak akan kemana-mana sayang!" jawab Valen. Dengan setia Valen menunggui Tata dan memanjakan gadis itu. Setelah 3 hari, Tata boleh pulang.