Chereads / Aku Bukan Pilihan Hatimu / Chapter 21 - Kamu Akan Tanggung Jawab? (21+)

Chapter 21 - Kamu Akan Tanggung Jawab? (21+)

" Jadi kamu berpikir aku akan benar-benar meninggalkanmu?" ucap Valen saat mereka telah berada di Villa Tata dan duduk dikaki ranjang Tata.

" Iya!" jawab Tata sedih. Tangannya tidak pernah terlepas bergelayut manja dari lengan Varel.

" Hmmm! Apakah kamu takut kalo aku pergi?" goda Valen.

" Jangan berkata seperti itu!" sahut Tata menatap Valen sambil menutup mulut Valen.

" Aku nggak akan sanggup jika kamu pergi!" kata Tata dengan mata berkaca-kaca. Valen menatap wajah kekasihnya itu dengan bahagia. Ditangkupnya wajah Tata lalu disesapnya bibir Tata yang dibalas Tata dengan senang hati.

" Aku nggak akan kemana-mana!" jawab Valen lembut.

" Janji?" mohon Tata. Valen menganggukkan kepalanya lalu mereka kembali saling sesap, saling masuk ke dalam rongga mulut, saling menarik lidah bahkan bertukar saliva. Ciuman panas itu menimbulkan suara yang khas dan menggetarkan. Ditatapnya mata Tata dengan tajam. Tata memberanikan diri meraba dada Valen, tubuh bagian bawah Valen bereaksi.

" Kamu tahu akibatnya, Reyn?" ucap Valen yang membuat tubuh Tata bergetar. Tata membuka kancing kemeja Valen.

" Reyn?" ucap Valen tidak percaya jika gadis yang selama ini terkenal tertutup dan menjaga dirinya, akan menyerahkan dirinya padanya.

" Kamu yakin?" tanya Valen tegas.

" Kamu akan bertanggung jawab bukan?" tanya Tata menatap manik mata Valen.

" Pasti!" jawab Valen. Dikecupnya kening Tata, lalu matanya, pipinya , hidungnya lalu bibirnya. Lidah Varel menjilat telinga Tata sambil tangannya bergerilya di dada Tata. Desahan pelan terlepas dari bibir Tata

" Val, ahhh!"

Apakah seperti ini rasanya disentuh pria? seluruh tubuhku bagaikan tersengat aliran listrik dan dadaku bergerak sangat cepat? batin Tata, tapi dia sangat menyukai perasaan itu, terasa nikmat sekali. Valen semakin bergairah mendengar desahan Tata yang meluncur begitu saja dari bibir manisnya. Ini ternyata kelemahanmu sayang! Sedikit sentuhan dariku disini, kamu sudah tidak akan bisa menahannya. Valen membuat kissmark cukup lebar dan lama dileher dan dada Tata. Tata semakin mendesah karena gigitan-gigitan kecil dan lama itu. Valen membuka mini dress tanpa lengan miliknya dari bawah, seirang terbukanya mini dressnya, tangannya menyentuh kulit paha naik ke pinggul, lalu ke pinggang dan ketiaknya. Tubuh Tata membusung akibat sentuhan-sentuhan lembut itu, saat ini hanya Tata hanya tinggal memakai celana dalam dan bra saja dan kissmark yang diberikan Valen terlihat jelas di dada Tata. Mata Valen menatap dada Tata yang tampak padat dan putih, lalu dibukanya perlahan bra Tata hingga menampakkan gundukan kenyal dan puncak dada yang lumayan besar berwarna pink dan telah mengeras saat Valen mengulumnya. Ternyata kamu cepat juga siapnya sayang, batin Valen.

" Ahhhh! Valll!" ini sudah yang kesekian kali Tata mendesah. Valen meremas dan mengulum lembut bergantian dada Tata. Tidak menunggu lama, Valen bersiap membuka seluruh pakaiannya. Tata tersipu saat melihat wajah kekasihnya yang membuka kemeja yang tadi akan dibukanya dan dia tercengang melihat perut sixpack milik Valen dan lengannya yang berotot. Tata menelan salivanya saat Valen membuka celana panjang dan melihat sesuatu telah menggelembung di balik celana dalam Valen. Perlahan celana dalamnya terlepas dari tubuhnya, dan wajah Tata semakin merona melihat milik Valen yang ternyata besar dan panjang. Tata takut, apakah itu tidak akan sakit jika masuk ke dalam miliknya? batin Tata.

" Kamu suka?" goda Valen. Tata menganggukkan kepalanya.

" Kamu ingin memegangnya?" tanya Tata. Dia menggelengkan kepalanya.

" Jangan takut sayang! Aku akan pelan-pelan!" ucap Valen menenangkan Tata. Perlahan Valen memasukkan miliknya ke lubang milik Tata. Sempit sekali! Aku harus mendorongnya perlahan! batin Valen.

" Akhhhh! Sakit, Val!" teriak Tata. Valen segera membungkam mulut Tata dengan ciumannya. Sejurus kemudian Valen sedikit memaksa lagi miliknya untuk masuk ke dalam lubang Tata. Astaga sempit sekali! batin Valen lagi. Tata menggigit bibir Valen saat Valen menghentakkan miliknya agar masuk semua dan Valen merasa ada cairan yang membasahi miliknya. Airmata Tata menetes di pipinya, Valen sebenarnya tidak tega, tapi birahinya telah naik ke ubun-ubun.

" Maaf sayang! Tahan ya!" ucap Valen. Perlahan dia menggerakkan pantatnya, Tata masih mengerang kesakitan. Apakah begini rasanya? Kenapa semua orang bilang nikmat? Ini sakit sekali! Perih! batin Tata menangis.

" Sebentar lagi tidak akan sakit sayang!" hibur Valen lalu menggoyangkan pantatnya perlahan lalu sedikit cepat. Tata yang semula menangis, lama-lama mengerang dan mendesah.

" Valll! Ahhhh!"

Tata mendapatkan pelepasannya yang pertama, milik Valen menghangat karena cairan Tata yang keluar. Rasa apa ini? Kenapa sangat nikmat sekali? Seakan nyawaku terlepas dari ragaku dan terbang ke langit yang paling tinggi.

" Bagaimana sayang? Enak kan?" tanya Valen disela-sela permainannya. Tata tersipu sekali lagi, dia tidak bisa menjawab, bibirnya saat ini hanya bisa mendesah dan mengerang nikmat karena goyangan milik Valen. Dia menginginkan pelepasan itu lagi, tubuhnya menginginkannya lagi.

" Kita melepas bersama-sama ya sayang!" Valen memacu lebih cepat pantatnya dan beberapa menit kemudian Tata menjerit lagi bersama dengan Valen.

" Ahhhhhhhh!"

Valen menyemprotkan cairan kentalnya ke rahim Tata. Valen terjatuh di atas tubuh Tata dengan miliknya yang masih di dalam milik Tata, Tata memeluknya dengan erat.

" Kamu akan bertanggung jawab kan Val?" tanya Tata berbisik.

" Iya sayang! Karena Aku mencintaimu! Terima kasih kamu telah percaya padaku!" jawab Valen lalu mengecup bibir Tata. Mereka lalu tidur dengan berpelukan dan dengan wajah yang bahagia.

Keesokan paginya Tata terbangun dengan tubuhnya yang terasa sakit dimana-mana. Bagian bawahnya terasa perih dan sakit, bahkan dia tidak yakin bisa berjalan atau tidak. Tata menoleh ke sebelahnya, dia melihat wajah tampan Valen yang masih tertidur dengan tubuh kekar toplesnya. Selimut yang dipakai mereka berdua tersingkap, hingga Tata bisa melihat dadanya dan dada sixpeck Valen. Tata berusaha duduk dari tidurnya, ditariknya selimutnya agar menutupi bagian dada dan bawahnya. Tanpa dia sadari Tubuh bagian bawah Valen terbuka, Tata menelan salivanya, karena milik Valen yang telah tegang terpampang di depan matanya. Entah apa yang merasuki gadis itu pagi-pagi, dia mengamati milik Valen dengan cermat. Kata teman-teman rasanya enak! Apa iya? batin Tata dengan wajah yang telah memerah. Apakah hanya milikku yang pernah dimasukinya? Ato telah banyak wanita? batin Tata. Dia memikirkan siapa saja yang pernah disentuh Valen. Karena selain tampan, Valen juga kaya dan mempesona, pasti banyak gadis yang mendekatinya bahkan menyerahkan dirinya padanya. Memikirkan hal itu, hati Tata jadi sakit dan sedih, lalu Tata bangun dengan menahan sakitnya, dia masuk ke dalam kamar mandi dengan tertatih setelah dia menutup tubuh Valen. Dia memutar kran air hangat di dalam bathup kemudian berendam di dalamnya. Setelah dirasa cukup, dia membilas tubuhnya di shower dan mengeringkan rambut dan tubuhnya. Tanpa sengaja Tata menatap tubuhnya di cermin, astaga! Valen? Kamu sudah gila apa? Kenapa segini banyak kamu membuat kissmark di tubuhku? Bagaimana aku akan menutupinya? Mana kelihatannya lama hilangnya! Aku memang sudah gila sepertinya, kenapa Valen melakukan ini, aku malah menikmatinya? Arghhhh! Dasar kamu mesum Tataaaaaaa! teriak Tata dalam hati.