Chereads / Aku Bukan Pilihan Hatimu / Chapter 15 - Jatuh Cinta!

Chapter 15 - Jatuh Cinta!

Tata pergi ke psikolog sesuai anjuran Dr. Frans dan melakukan sesi tanya jawab.

" Jadi kapan kamu merasakan jantung kamu berdebar?" tanya Dr. Renee.

" Saat saya berada di dekat seseorang!" jawab Tata.

" Seseorang?" tanya Dr. Renee.

" Iya! Dia...laki-laki!" jawab Tata malu.

" Hmm! Apakah kamu merasa jantungmu berdetak sangat kencang jika berdekatan dengannya?" tanya Dr. Renee.

" Iya!" jawab Tata.

" Apakah kamu selalu ingin bertemu dia?" tanya Renee lagi.

" Ti...Iya!" jawab Tata malu.

" Kamu tidak sedang sakit jantung, Nona Renata! Tapi kamu sedang jatuh cinta!" jawab Renee. Seketika Tata kaget dan berusaha tenang dengan keadaan itu. Sepanjang jalan dia merenungkan ucapan Dr. Renee, apakah benar gue sedang jatuh cinta? Valen! Pria itu yang sudah membuat hidup gue berubah! Tata merindukan sentuhan bibir Valen yang memabukkan dirinya. Ahhhhh! Sialan lo Val! teriak Tata dalam hati. Gue harus menjauh dari dia! Iya! Gue udah tunangan sama Yusman! Gue nggak boleh mengkhianati Mas Yusman, batin Tata. Tata tidak menjawab ataupun membalas pesan dan panggilan dari Valen, dia ingin menjauh dari orang yang akan membuat dirinya melupakan Yusman. Valen marah-marah seharian di kantor! Biasa, seperti novel-novel pada umumnya, kalo nggak dijawab telpon dari orang yang dicintai pasti uring-uringan! Hehehe!

" Cari tahu dimana dia sekarang!" perintah Valen pada Ben. Ben menganggukkan kepalanya dan menelpon Hans.

" Nona sedang kuliah, Bos! Jawab Ben.

" Jam segini?" kata Valen marah, karena jam sudah menunjukkan angka 7 malam.

" Cari tahu kenapa malam-malam masih ngampus!" ucap Valen masih dalam keadaan marah.

" Siap, Bos!" jawab Ben lalu menghubungi Eden, Dosen yang ernah digantikan Valen.

" Nona memang sedang ada kelas, Bos!" ucap Ben.

" Apa dia nggak capek seharian kuliah? Dasar gadis bodoh!" ucap Valen. Lalu dia berjalan keluar ruangannya dan menuju parkiran.

" Lo pulang! Gue mau jemput Reyn!" ucap Valen. Sudah hampir seminggu Tata tidak merespon panggilan dan pesannya. Kali ini kamu harus memberikan penjelasan padaku! batin Valen. Sebuah pesan masuk. Reyn?

@ Tolong, jangan mengganggu gue lagi! Gue ingin hidup tenang!

Valen menghentikan mendadak mobilnya dan pengemudi di belakangnya tidak dapat menghindari mobil Valen dan terjadilah tabrakan yang lumayan keras. Valen terdorong ke depan karena tidak memakai sabuk pengaman, kepalanya terbentur setir dan mengeluarkan darah. Dia keluar dari mobilnya dan terduduk karena kepalanya terasa pusing.

Tata yang telah sampai di apartement langsung masuk ke dalam kamar mandi. Gue harap setelah ini dia nggak akan mengganggu gue lagi. Tata mengeringkan tubuhnya, bayangan Valen menyesap bibirnya melintas di pikirannya. Stop it! batin Tata. Tata memakai pakaian tidur yang dibelinya kemarin. Dia kemudian tertidur setelah mencoba menutup matanya sambil membaca buku.

" Halo! Siapa ini? ...Ada apa Ben? Gue udah bilang sama Bos lo'kan! ...Kenapa dia? ...Apa? Kapan? Dimana? ...Ok, gue kesana!"

Tata menutup ponselnya saat Ben memberitahukan tentang kecelakaan Valen. Tata segera berlari menuju lantai bawah dan membawa mobilnya membelah kota SZ yang masih belum seberapa padat kendaraan. Tata bertanya pada bagian depan saat dia telah sampai di RS. Dia berjalan dengan cepat dan sampai di ruang VVIP. Tata menghela nafasnya, lalu masuk tanpa mengetuk pintu. Tata tertegun saat dilihatnya ada seorang wanita cantik di dekat Valen yang sedang menyuapinya makan.

" Nona!" sapa Ben. Valen yang mendengar ucapan Ben menoleh ke arah Tata. Dia mencoba untuk duduk.

" Kamu masih pusing! Jangan duduk dulu!" kata wanita itu dengan lembut. Dada Tata terasa sesak melihat adegan mesra itu.

" Reyn!" sapa Valen.

" Aku pergi aja kalo mengganggu!" ucap Tata gugup.

" Tidak! Dia sahabatku!" jawab Valen cepat. Lalu Tata berjalan mendekati branar Valen, dia berdiri di depan sahabat Valen.

" Reyn, kenalin ini Alicia! Ally, ini Reyn!" ucap Valen. mereka lalu berjabat tangan, Tata bisa melihat kilatan kecemburuan di mata Alicia. Seperti dirinya yang saat ini sedang mengalaminya.

" Terima kasih sudah menjengukku!" ucap Valen lembut, membuat Alicia menatap Valen dengan tatapan tidak suka.

" Iya! Maaf, aku nggak bawa apa-apa!" ucap Tata.

" Tidak perlu! Kamu sudah mau melihatku saja, aku sudah bahagia!" jawab Valen membuat hati Tata semakin tidak karuan.

" Apakah pesan..."

" Aku bersungguh-sungguh!" potong Tata. Dia tidak mau menyakiti hati Alicia, walaupun dia yang akan merasa sakit. Wajah Valen berubah jadi kecewa dan sedih.

" Kalo begitu, terima kasih sudah datang! Kamu bisa pulang! Aku baik-baik saja!" ucap Valen kasar. Tata tahu kenapa Valen melakukan itu, ditahannya airmata yang berusaha menjebol lapisan matanya.

" Permisi! Semoga lekas sembuh!" ucap Tata lalu dia berjalan seakan tidak terjadi apa-apa. Sesampai diluar, dia berlari dengan airmata yang mengalir deras dipipinya. Valen merasakan sakit di dadanya, dia merasa sebilah pedang menusuk tepat di jantungnya mendengar ucapan Tata tadi. Kenapa kamu melambungkanku ke udara lalu menjatuhkanku seperti ini, Reyn! batin valen. Dia mengingat ciuman yang dilakukannya dengan Tata, bibir Tata sangat memabukkan baginya. Dia selalu menginginkan lagi dan lagi karena rasa manis yang dia rasakan pada bibir Tata. Apa yang harus aku lakukan agar kamu mengakui jika kamu juga menginginkanku?

Maafkan aku, Val! Aku tidak bisa bersamamu! Aku takut jika aku tidak bisa menahan diriku! Sentuhanmu membuatku menginginkan terus dan terus! Bagaimana jika kita terlena? Bagaimana jika aku melakukan kesalahan? Keluargaku akan menanggung malu seumur hidup! batin Tata, dia marah akan ketidak mampuannya menahan diri. Aku selalu lemah jika di dekatmu, Val! Kenapa? batin Tata sedih.

Di kampus Tata sedang ada acara penggalangan dana yang diperuntukkan korban bencana alam yang terjadi di kota D. Seluruh Petinggi kampus dan pemilik yayasan hadir tidak terkecuali Valen. Penggalangan dana dilakukan di lapangan kampus, sehingga seluruh mahasiswa dapat menyaksikan acara tersebut. Tata yang sedang duduk bersama Tiara dan Harry di halaman kampus menatap sosok tampan yang baru saja lewat di depannya. Lalu dia keluar dari mobilnya bersama seorang wanita cantik dan anggun. Ya! Valen membawa Alicia ke acara penggalangan dana tersebut. Dada Tata seperti dihujam belati berkali-kali melihat Alicia yang mengecup pipi Valen dan dengan manjanya bergelayut di tangan Valen. Tata memutuskan untuk tidak melihat penggalian dana tersebut dan memilih pulang. Kenapa gue harus nangis? Bukankan ini yang gue mau? Bukankah gue udah punya Yusman? Tapi kenapa saat gue bersama Yusman sangat berbeda? batin Tata.