"Mimpi? Apakah aku sedang bermimpi?"
Helena baru saja membuka kedua matanya dan dia melihat sosok pria yang berada disampingnya. Tatapannya begitu lekat melihat setiap sisi wajah Loius, sosok tampan dan penuh karismatik.
Tanpa Helena sadari, jari jemarinya sudah bermain pada setiap sisi wajah Louis. Dimulai dari alis Loui, mata, hidung hingga bibirnya yang begitu kuat meraup bibir Helena semalam.
Tubuh polos mereka berdua tertutup oleh selimut tebal putih. Semalam mereka habiskan dengan saling melepas rasa rindu yang sudah lama terpendam.
"Kalau kau memperhatikanku terus seperti itu. Jangan salahkan aku jika aku tidak bisa menahan diri lagi," ucap Louis, padahal kedua matanya masih terpejam.
"Hm? Kau sudah terbangun, Yang Mulia?" Spontan Helena sudah menarik tangannya kembali.
"Aku pikir kau masih tidur. Aku baru saja ingin membangunkanmu," ucap Helena merasa malu dan wajahnya sudah memerah.