Helena sedari tadi hanya menggelengkan kepalanya dengan cepat, ketika Harika terus saja mendesak dirinya agar bisa memberikan jawaban yang sebenarnya mengenai kejadian semalam.
"Permaisuri Helena, ayolah... ini sama sekali tidak lucu. Apa anda pikir saya tidak tahu, kalau anda pasti habis menangis semalaman?" Harika terus saja mendesak, agar Helena mau membuka suaranya.
"Apa? Memangnya terlihat ya?" tanya Helena dan ia berlari kearah belakang Harika.
Sebuah cermin kecil yang tergeletak diatas meja, segera dia ambil dan Helena memeriksa wajahnya sendiri. Meneliti bagian matanya yang memang terlihat sembab, "Cih... padahal aku sudah berusaha untuk menutupinya dengan bedak yang tebal."
Harika kembali mendekati sang permaisuri, masih menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi. Meskipun Helena berusaha untuk menghindari, tapi tetap saja Harika masih bisa memiliki celah agar Helena bisa berbicara dengannya saat itu.