Helena tidak bisa tidur dengan nyenyak, untung saja dia menemukan pakaian ganti didalam sebuah lemari. Sepertinya memang sudah sengaja disediakan untuknya.
Piyama panjang yang berhasil menggantikan gaun Helena yang rusak, sebuah kejadian yang membuat perasaan Helena berkecamuk ketika dia harus mengingat kembali pertemuannya dengan Henry semalam.
Matahari belum benar-benar bersinar terang, tapi kedua mata Helena sudah terbuka lebar. Dia sedang berada di depan pintu, sedari tadi berusaha untuk keluar dari kamar asing yang mengurungnya.
"Erggh!! Kenapa dia mengurungku seperti ini, ini… sama sekali tidak lucu!" ucap Helena kesal.
Terus saja ia memegangi gagang pintu, berusaha sekuat mungkin agar bisa membuka pintu kamar. Tapi tidak ada yang terjadi, pintu yang terkunci itu terlalu sulit untuk Helena buka.
"Buka pintunya! Kalian tidak bisa mengurungku seperti ini, lepaskan aku!" teriak Helena dengan suara lantang.