Chereads / Kisah Cinta Gadis Pemimpi / Chapter 3 - 3. Cintaku Berbalas

Chapter 3 - 3. Cintaku Berbalas

Ketika pulang Vina melewati Gedung tempat Joshua bekerja, Vina berjalan sambil menendang-nendang batu di jalan dan tanpa sengaja batunya mengenai kaki joshua yang sedang berada di depannya "buk.. Aduuuh "kata Joshua menahan sakit.

Vina melihat laki-laki terkena batu yang dia tendang lalu menghampiri sambil membungkuk tanpa melihat siapa laki-laki di depannya "Aku minta maaf, maaf ga sengaja tuan, aku minta maaf,, tiga kali membungkuk.

"Ya, ga papa Vina, "kata Joshua sambil tersenyum. Vina kaget ketika melihat ternyata Joshua yang kena batu, "Tuan tidak apa-apa "Kata Vina. "Panggil aku Joshua, Vina bisakan? "Iya, Apakah ada yang terluka, maaf saya tadi tidak melihat anda di depan. "kata Vina sambil tertunduk malu.

"Vina, bolehkah aku mengantarmu pulang "kata Joshua, "Jangan , tidak usah "kata Vina gugup, aduuh jangan sampai Joshua tau rumahku, "Gumam Vina.

"Kenapa tidak boleh Vin, apakah aku tidak boleh lebih mengenalmu,, "Kata Joshua kecewa.

"Maaf, Joshua bukan itu maksudku, hanya,, hanya aku merasa tidak pantas untuk lebih dekat denganmu, dengan perbedaan status kita yang berbeda, "kata Vina menjelaskan.

"Vina, Aku tidak pernah melihat status dalam berteman atau bergaul, aku tidak pernah membeda-bedakan, bukankah kita sama di hadapan Tuhan, "kata Joshua.

Vina tidak menyangka dengan pemikiran Joshua, Vina mengira sifat dingin Joshua selama ini karena memandang rendah status dirinya yang hanya sebagai pramuniaga sedangkan Joshua CEO sebuah perusahaan Besar.

Vina terdiam dan bingung harus menjawab apa, Angin bertiup sangat kencang membuat Vina kedinginan, Joshua melepas jasnya dan memakaikannya di tubuh Vina, meski kedodoran karena Vina bertubuh kecil berbeda dengan Joshua bertubuh tinggi besar.

"Kamu kedinginan Vin, ayo masuk ke mobilku, "kata Joshua, Vina akhirnya mengikuti Joshua masuk ke dalam mobilnya dan diantar sampai rumahnya, "ini jasnya, terimakasih sudah mengantar saya sampai ke rumah "kata Vina. "Kamu ga ngajak saya masuk "kata Joshua tersenyum nakal, "Saya tinggal sendiri, ga enak sama tetangga "kata Vina, "Ya Sudah lain kali saja saya main ke rumahmu, "kata Joshua.

Akhirnya Joshua pulang, Vina pun masuk ke dalam rumah sambil tersenyum-senyum bahagia. "Oooh Tuhan apakah ini mimpi , kalo ini mimpi jangan bangunkan aku Tuhan.. "kata Vina Sambil berbaring di Ranjang dan menutup mukanya dengan kedua tangannya, seolah tidak percaya dengan kejadian yang baru saja dialaminya.

Ketika Vina berbunga-bunga pintu rumahnya di ketuk. Tok-tok-tok... "Vin,, Vina.. buka dong pintunya.. "kata Winda. Alena beranjak dari tidurnya dan membuka pintu, "Ooh Winda masuk Win "kata Vina.

"Tadi aku lihat kamu keluar dari mobil mewah, siapa yang anter kamu pulang "kata Winda.

"Oooh Winda.. kamu tau itu pangeran dalam mimpiku, aku memimpikannya setiap malam, dan kamu tau kemarin dia menyelamatkanku dari preman yang menggangguku. dan tadi pulang kerja dia mengantarku, Winda.. tolong cubit tanganku .. apakah aku bermimpi... Di cubitnya tangan Vina dengan keras.

"Awww Winda sakit sekali "kata Vina mengaduh...

"Kamu yang minta di cubit berarti kamu tidak bermimpi sayang... Waaah senengnya Ceritain lagi dong tentang pangeranmu itu Siapa Namanya? "Tanya Winda penasaran sambil memegang dagunya dengan ku dua tangannya. Winda Asyik sekali mendengarkan cerita Vina seperti kisah Cinderella, Upik abu yang bertemu pangeran tampan.

"Waah Seru sekali Vin, nanti kalo pangeranmu datang kesini lagi kamu harus mengenalkan aku sama dia, oke ..."kata Winda bersemangat, "Oke win ... "kata Vina.

"Aku pulang dulu yah Vin ada tugas sekolah, dadah... Vina "kata Winda.

"Oke besok sore main lagi kesini Win ,"kata Vina...

Sepeninggal Winda,, Vina masak mie instans untuk makan malamnya,, lalu sholat magrib dan untuk mengisi waktunya Vina bermain game, hingga ketiduran.

Keesokan Harinya Vina berangkat seperti biasanya, berlari karena bangun kesiangan ga sempat sarapan. Cici sudah berada depan pintu Resto."Vinaaa ... kenapa lagi kamu kesiangan "Kata Cici sambil melotot, "Aku kesiangan bangun Ci, aku kan tinggal sendiri ga ada yang bangunin,, mana alrm ga bunyi karna habis batre semalem lupa ga di cass.

"Alah... banyak sekali alasan kau ini,, Sana beres-beres di dalam sebentar lagi buka Resto nya "kata Cici melotot bikin bulu kudukku berdiri.

Aku segera membereskan pekerjaanku di dalam di bantu Yuni pathnerku. "Yun, maafin aku yah sering kesiangan jadi Kamu cape yah Yun, "kata Vina.

"Udah gapapa nyantai aja aku mah,, "kata Yuni. "Kamu baek banget sama aku entar gajian aku traktir yah.. "kata Vina.

"Lebih baik uangnya kamu tabung Vin,, "kata Yuni.

Yuni itu partner kerjaku yang paling asiik dan pengertian selain baik Yuni itu lebih dewasa baik umur maupun perilakunya, sikapnya yang mengayomi seperti kakak perempuan buatku.

Saat yang di nanti udah jam 12 siang kok pangeranku belum datang, tiba-tiba Cici berteriak. "Vinaaaa sini kamu... Aku berlari menghadapnya,, "Ada apa Ci,, "kataku "Ini antarkan pesanan Tuan Joshua ke kantornya, kamu tau kantornya, "kata Cici..

"Tau Ci tapi... tapi.. Vina ragu-ragu mau menolak perintah Cici,

"Cepat tunggu apalagi kasian Joshua pasti kelaperan nunggu makan siangnya, katanya dia lagi banyak kerjaan ga bisa kesini. "kata Cici.

Berangkatlah aku ke kantor PRIMA MANDIRI, dengan jantung deg-degan aku memasuki gedungnya, di depan gedungnya aku tanya security di mana letak ruangan pak Joshua,,

Security mengantarkanku sampai depan Ruangan CEO Prima Mandiri. aku mengetuk pintu, dan pak Joshua membuka pintu ruangan, aku masuk Waah ruangannya besar sekali dan wangii juga dingiiin karna ber AC, aku betah sekali diam di kantornya.

Ketika aku masuk, aku meletakan pesanan di meja. "ini pesanannya Joshua, "kata Vina malu-malu.. "Duduklah temani aku makan siang "kata Joshua tersenyum bahagia, Bisa menatap wajah Vina yang sangat di rindukan, detak jantung ke duanya berdegup kencang apalagi Vina yang salah tingkah.

"Maaf tugas saya hanya mengantar, lagi pula saya masih banyak pekerjaan "kata Vina.

"Aku sudah minta ijin kok sama Cici .. lagi pula aku pesan 2 porsi siapa yang akan makan "kata Joshua, "Ayolah duduk paling hanya 15 menit ga lama kita makan siang toh ga setiap hari juga "kata Joshua, sambil merapikan meja dan mengeluarkan makanan, Vina terpaksa duduk dan menemani Joshua makan siang dengan perasaan yang membuncah bahagia.

"Kamu suka makanannya "kata Joshua memecah keheningan, "Suka.. ini enak sekali, masakan Chef Jun enak .. paling enak "kata Vina.. "Kamu harus belajar sama Chef Jun, biar bisa masakin aku nanti "kata Joshua mulai menggoda Vina, membuat pipi Vina memerah merona, Vina makan belepotan sehingga saosnya berceceran di bawah bibirnya yang merah, Joshua yang memperhatikan tersenyum dan mengelap dengan tisu, "Kalo makan jangan belepotan seperti ini, Ketika tangan Joshua menyisir bibir Vina debaran jantung keduanya berdegup kencang sehingga terdengar bersahutan.. ketika bibir Joshua mendekati bibir Vina, terdengar ketukan Pintu tok-tok-tok membuat keduanya terperanjat . Vina segera membereskan bekas makan siang nya dan segera berpamitan, dan ketika membuka pintu Asisten pribadi Joshua masuk.