Chereads / Dark Love and Passion. / Chapter 9 - Oh My

Chapter 9 - Oh My

Sebuah senyum terlukis di bibir Cerry, ia bangun dengan sebuah perasaan baru yang belum pernah ia rasakan. Semua pemikiran negatif selama masa penculikan telah telah menghilang tak berbekas. Dia merasa ringan, pasrah dan yang penting dia masih hidup.

Membayangkan kembali peristiwa semalam, Cerry menghirup udara dan menghembuskannya.

Ia merasa lega.

Bebas.

Bergairah dan penuh harapan baru.

Cerry yakin jika Scott tidak akan menyingkirkannya. Meskipun dia nantinya akan bosan padanya, Cerry berpikir Scott hanya membiarkan dirinya pergi. Tapi masa itu masih lama, selama Cerry masih berkulit kencang dan cantik dia pasti menemukan cara agar lolos dari tangannya jika tidak berhasil menjerat hati Scott. Itulah sedikit pikiran lurus yang tersisa dari Cerry. Dia tidak menyadari jika senyumnya yang biasanya indah dan mampu menghanyutkan siapa pun menjadi tak memiliki makna, itu terlihat menawan tapi kosong.

Sinar matanya yang berkilau seperti bintang tidak lagi memiliki jiwa. Mereka tetap menghanyutkan namun tanpa kehidupan, yang ada hanya sorot penuh pemujaan pada Scott.

Iris mata indah berwarna klorofil memutar ke arah tubuhnya. Ia ingin melihat sisa dari kegiatan luar biasa tadi malam.

Senyumnya melebar dan merasa puas setelah melihat tubuhnya yang telanjang dan berhias bercak merah dan ungu. Sisa percintaannya terlihat jelas karena pencahayaan yang baik. Jadi dia tidak lagi mempertanyakan nyata atau tidaknya kegiatan panas mereka tadi malam.

Semua bagai mimpi indah namun nyata, ciuman itu, tubuh itu, cumbuan Scott ia bisa mengingat dengan jelas. Bahkan Cerry mampu membayangkan kembali hal terkecil dari percintaan mereka. Perasaan itu bagai oase setelah merasakan mati rasa karena ruangan ini.

"Oh ternyata kau melepas tali menyebalkan itu, " ucapnya seperti sedang menggoda.

Tangannya memang tidak lagi terikat, dia juga tidak lagi sendirian. Scott masih tertidur di sebelahnya, memeluk pinggangnya dengan erat seolah takut kehilangan.

Cerry mengangkat sedikit kepalanya untuk mengagumi pria gila yang menculiknya. Pria yang dahulu ia gambarkan dengan segala kesempurnaan karena memiliki kekayaan, posisi, wajah tampan ditambah otak jenius.

"Sepertinya aku harus menambah nilai plus pada dirimu yaitu kehebatan mu di atas ranjang."

Seolah lupa dengan rasa malu, Cerry meraba tubuh Scott yang penuh dengan otot keras dan terlihat bagus. Merasakan kehangatan Scott di kulit tangannya. Mencoba mengingat setiap detail lekukan otot yang terbentuk dari olah raga. Beruntung pria itu juga tidak tertutup apapun. Gambaran binatang liar memang pantas disematkan pada mereka berdua.

Puas meraba tubuh Scott, Cerry meletakkan kepalanya dia dada bidang prianya. Mendengar irama detak jantung Scott untuk menghantarkan kembali dirinya menuju mimpi. Sejujurnya Cerry masih sangat lelah, kewanitaannya juga terasa sakit. Dia yakin jika tidak bisa berdiri. Cerry ingin tidur dan mengulang mimpinya lagi.

"Kau puas hanya dengan merabaku? " Scott membuka mata dan bertanya pada Cerry. Cerry yang hendak menutup mata tersenyum dan menanggapi Scott dengan meraba kembali otot perut yang berjumlah enam itu.

"Bagaimana aku bisa puas, tapi tubuhku tau diri untuk tidak memprovokasimu, itu masih sakit," jawabnya lirih.

"Aku mengerti tapi kau harus membersihkan diri, atau aroma khas percintaan kita membuat ku menjadi liar lagi, " perkataan Scott mengurungkan niatnya untuk tidur.

Bagi Cerry perkataan Scott merupakan prestasi tersendiri karena membuat pria dipelukannya menginginkan dirinya.  Dia sudah lupa pada pesona sensual tubuhnya yang mematikan.

"Aku takut tidak mampu berjalan, " jawabnya.

"Aku akan membantumu, " Scott mengangkat tubuh Cerry seolah Cerry seringan bulu. Untuk pertama kalinya Cerry keluar dari tahanan kedap suara yang merupakan ruang tahanannya.

Cerry hanya terdiam dan menikmati pemandangan arsitektur villa Scott. Mereka melewati lorong panjang yang dindinnya penuh ukiran unik berhias batu berkilau. Cerry yakin jika batu-batu itu adalah batu mulia. Tapi Cerry tidak lagi mempedulikan hal itu, matanya hanya fokus pada Scott.

Langkah Scott membawa Cerry menuju ruangan yang cukup mewah. Bahkan Cerry merasa ini adalah duplikat istana yang khusus dibangun Scott untuk menikmati kemewahan hidup hasil jari -jari emas pencetak dolar. Kemudian pria itu membawanya naik tangga menuju lantai satu dan memasuki kamar bernuansa klasik yang didominasi warna putih dan hijau. Warna yang sangat ia sukai.

Scott meletakkan tubuh telanjangnya pada ranjang yang memiliki sprei cantik. Rasanya Cerry benci untuk membuatnya kusut. Tapi ia hanya menurut dan menunggu Scott menjemputnya kembali. Cerry bisa mendengar jika pria itulah menyiapkan air untuk mandi.

Tak lama Scott mengangkatnya kembali, Cerry bagai boneka hidup yang hanya pasrah dibawa oleh sang pemilik. Tidak ada gambaran risih atau malu di wajah cantiknya. Yang ada ia menikmati semua tindakan Scott yang memperlakukan dirinya seperti boneka.

Pria itu memandikan dirinya dengan hati-hati. Memberikan sabun dan mengusap rambutnya dengan shampo sedikit demi sedikit. Sikapnya yang seperti anak kecil yang bermain dengan boneka kesayangan akan membuat orang lain mengira jika pria ini adalah seseorang yang terobsesi dengan boneka.

Cerry memejamkan mata menikmati pijatan di kulit kepalanya. Walaupun ada yang tidak wajar dalam perlakuan lembut Scott ia tidak keberatan. Yah, meskipun Scott mengikat kedua tangannya sebelum memandikan Cerry, wanita itu tidak keberatan sama sekali. Pikirannya terus mengulang kata-kata agar menenangkan hati maupun otaknya.

'Tidak apa-apa,  Scott tidak akan menyakitimu. Dia hanya mengikatmu... '

Begitu seterusnya, setiap kata yang menghibur ia bisikan berkali-kali pada dirinya sendiri meskipun tindakan Scott sedikit menyimpang. Cerry tetap menerima penyangkalan dan terus berpikir jika semuanya baik-baik saja.

"Sudah selesai, lihatlah dirimu. Kau seperti peri yang turun dari langit, " mata Scott menatapnya penuh kekaguman. Kondisi Cerry yang basah membuatnya tampak murni dan berkilau diterpa lampu.

Sudah kubilang jika semua baik-baik saja...  Lihatlah matanya yang memuja itu. Bukankah itu suatu prestasi tersendiri bagi ku.  Aku menyukai tatapan itu...

"Sekarang mari kita mendandani dirimu agar tampil cantik." Scott mengambil Cerry dari bathup," Aku sudah menyiapkan baju yang cocok untukmu. Lalu tidurlah dengan manis, " lanjutnya.

Cerry hanya tersenyum tanpa makna pada Scott. Dalam benaknya Cerry meyakinkan diri jika pria yang menggendongnya adalah cahayanya. Hal itu berlaku mulai sekarang dan selamanya.

tbc