Chereads / Dark Love and Passion. / Chapter 11 - Feel.

Chapter 11 - Feel.

Cerry tersenyum melihat reaksi Scott. Pria yang berusaha mengobrol diri memang makhluk konyol yang perlu dikasihani.

Cerry tersenyum geli saat membayangkan Scott menenangkan dirinya di kamar mandi. Berusaha menepis bayangan erotis yang biasa menyala-nyala pada otak pria dalam mode on.

Mungkin saja ia sekarang sedang melakukannya sendiri untuk menuntaskan hasratnya. Yang mana saja tetap saja membuat Cerry merasa geli jika membayangkannya.

Cerry yang sudah dalam kondisi bugar turun dari ranjang. Mengunjungi kamar mandi merupakan prioritas utama sebelum menjelajahi isi mansion ini. Dia bersemangat seolah dirinya adalah kepompong yang menjadi kupu-kupu. Dia ingin membentangkan sayang untuk menjelajahi mansion dengan status wanita Scott.

"Aku wanita Scott, wanita Scott, wanita Scott. ''

Cerry merasa ada yang tidak benar dengan kalimat tadi. Ia berusaha menemukan apa yang salah dari kalimat *wanita Scott.* Tapi ia tidak bisa menemukan apa salah.

Tanpa sengaja matanya menatap cermin yang tergantung di kamar mandi. Dia melihat bayangan dirinya seperti mayat hidup yang mengerikan. Bagai sebuah pukulan berat di kepalanya Cerry menggelengkan kepalanya dengan keras.

"Tidak, itu bukan diriku! " teriak Cerry.

Ia tidak mengenal bayangan wanita di cermin yang seperti boneka hidup, tidak itu lebih seperti pantulan mayat hidup.

Wajah wanita itu pucat tanpa warna cantik yang dulu selalu menghiasi pipinya. Sorot mata hijau itu kosong, terlihat mengerikan dan lebih buruk ekspresi wajahnya seolah tanpa jiwa.

"Siapa wanita itu hik itu bukan diriku, " Cerry meraba wajahnya yang bahkan tidak bisa menampilkan ekspresi menangis dengan benar.

Padahal yang ia tahu dirinya yang dulu sangat bangga dengan segala yang ia miliki bahkan saat melihat cermin. Sebab yang ada di pantulan cermin adalah wanita menggairahkan penuh vitalitas hidup. Matanya seolah berkata aku akan menaklukan dunia. Bukan cangkang kosong seperti sekarang.

"Apa yang terjadi pada mu Cerry? " tanyanya pada dirinya sendiri.

"Mengapa kau lupakan logika karena ketakutan dan xxx pria itu?  kau bahkan bukan siapapun bagi Scott. Kau hanya wanitanya Scott nama lainnya adalah jalangnya Scott! "

Kesadaran yang terlambat menerangi pikiran Cerry. Dia tertawa getir saat kebenaran mulai muncul dan menjernihkan otaknya.

Tapi ia memperlakukan ku seperti ratu...

Ya hanya untuk sementara jika dia bosan maka kau akan ditendang seperti sampah...

Tidak mungkin, dia begitu memujaku...

Dia memuja tubuhmu, hanya tubuhmu. Sadarlah. Jika dia benar-benar menginginkan mu seharusnya dia memberimu status bukan menculikmu...

Pikiran negatif dan positif bertarung dalam argumen yang keras dan tidak mau mengalah. Sampai pada akhirnya pikiran negatif Cerry yang didukung dengan logika realistis menang. Dengan penuh kecurigaan ia memikirkan metode Scott untuk menyiksanya. Membuatnya seolah menantikan Scott untuk membunuh siksaan itu. Hingga pada akhirnya Cerry kehilangan dirinya dan jatuh pada jaring pesona Scott.

"Ini adalah metode mencuci otak.. tidak boleh terjadi, aku harus membunuhnya, " ucap Cerry.

"Satu-satunya cara agar aku lepas dari jaring pesona seksual Scott adalah dengan membunuhnya. Benar, ini adalah salah satu cara agar aku kembali pada diriku yang dulu." Cerry menatap pantulan cermin di depannya, kini matanya terdapat sedikit cahaya.

Aku harus membunuhnya secepat mungkin...

Cerry keluar dari kamar mandi. Dia melihat sekeliling kamar untuk menemukan senjata yang bisa dia gunakan. Apapun bentuknya itu tidak masalah yang penting tajam dan bisa melukai. Dia tidak mungkin menuju dapur karena bisa jadi Scott berada di sana.

Pikirannya penuh dengan cara membunuh Scott dengan cepat dan melarikan diri dari penjara mewah ini.

Lagi-lagi Cerry merutuki kenapa tidak menaruh kecurigaan pada Scott tentang motif ia menculiknya. Lalu sebuah pikiran kembali terlintas dibenaknya.

"Jangan-jangan ada korban lain sebelum diriku. "

Pikiran Cerry kembali jernih. Matanya kemudian menemukan vas bunga yang duduk cantik di atas meja. Meskipun ia membenci harus merusak vas kristal yang ia yakini harganya mahal tapi vas itu bisa menjadi senjata yang mematikan jika dipukulkan pada kepala Scott.

Lalu Cerry menoleh ke arah lain. Oh ada garbu makan buah yang cukup efektif jika menusuk di lehernya.

"Semua bisa dilakukan, yang pasti aku harus pergi dari sini, " bisik Cerry pada dirinya sendiri.

Tak lama ia mendengar suara langkah Scott yang mendekati arah pintu masuk kamar. Cerry panik karena belum memutuskan ingin memukul Scott terlebih dahulu atau menusuk leher Scott dengan garbu. Lalu bagaimana cara ia menyerang. Berpura-pura tidur atau bersembunyi dan memukulnya dengan serangan dadakan.

"Mana yang harus aku lakukan terlebih dahulu? " Kepanikan Cerry bertambah ketika ia yakin jika Scott tepat berada di depan pintu. Akhirnya Cerry mengambil vas dan bersembunyi di balik pintu.

Dia menetapkan tekatnya untuk memukul Scott sebelum kewarasannya kembali tidak berfungsi.

Deg

Deg

Deg

Cekrek...

Tbc