Chereads / FORGET-ME-NOT / Chapter 3 - Bab 3

Chapter 3 - Bab 3

I'm gonna pick up the pieces,

And build a Lego house

If things go wrong we can knock it down

My three words have two meanings,

There's one thing on my mind

It's all for you

Lantunan lagu dari Ed Shereen yang berasal dari ponselnya terdengar dari samping Cass tidur.

'Nih orang mau cari mati kali, ya? Nggak tau apa kalo gue bukan morning person.' Batin Cass merutuki sang penelpon yang sudah menganggu tidur nyenyaknya.

Cassidy mengangkat sedikit kepalanya dari bantal, kemudian mengambilnya dan menutupi telinganya dengan bantal tersebut.

"Siapa sih pagi-pagi begini pake acara nelpon gue segala? Udah nggak diangkat, malah gak berenti nelpon. Nggak tau artinya kalo nggak diangkat telponnya berarti orangnya nggak mau digangguin, ha?' Rutuk Cassidy lagi di dalam hatinya.

Setelah didiamkan cukup lama, lantunan lagu dari pria yang berasal dari Inggris itu tak juga berhenti. Membuat perempuan yang menutup kepalanya dengan bantal tersebut menjadi jengkel dan kesal. Hal tersebut membuatnya yakin dengan siapa sang penelpon yang tak tau diri itu. Hanya ada satu orang yang persistent kalo telponnya tidak diangkat Cass. Dengan jengah, Cassidy akhirnya mengangkat telpon tersebut.

"Kamu ngapain nelpon aku pagi-pagi buta begini? Aku lagi hibernasi. Ngapain kamu bangunin aku? Ngerusak kesenangan orang aja kamu." Cass mengangkat telponnya karena tak tahan dan dongkol dengan sang penelpon.

"Mornin' to you too. Udah jam 10 kali, Cass. Kamu tidurnya udah kayak beruang kutub aja pake hibernasi segala." Balas sang penelpon yang Cass pikir pasti memutar matanya ketika mendengar kata-kata Cass barusan.

Dan siapa lagi orang yang menganggunya kalau bukan the one and only, Adrian Prasetya. Hanya Adrian yang Cass tahu bisa sangat persistent kalau telponnya tidak diangkat. Adrian sebenarnya tahu kalo Cass paling benci dibangunkan pada hari weekend. Berhubung ini hari sabtu dan setelah melewati lima hari yang super sibuk, Cassidy berencana untuk tidur sampai matahari berada di atas kepalanya.

Karina, Davin serta nyokap-bokap Cass, tak ada yang berani membangunkannya di saat weekend seperti ini. Mereka tahu jam bangun Cass jam berapa. Dan selain itu, mereka juga takut kena omelannya. Karena itu, mereka tak pernah mencobanya. Kata Karin, Cassidy akan berubah seperti hulk jika seseorang membangunkannya pada saat bukan jam bangun tidurnya.

"Awas aja kalo ini bukan hal penting. Bakalan aku cabik-cabik kamu entar, Ad." Ancam Cass sambil duduk di kasur seraya mengusap matanya.

"Sadis amat kamu sama mantan pacar kamu sendiri, Cass. Penting kok. Itu, tadi aku ketemu Karina di rumah sakit. Dan ternyata welcoming party yang kamu maksud itu, acaranya sama dengan acara sepupu aku juga." Jelas Adrian dengan bersemangat menceritakan penemuannya itu.

"Oh ya? Gitu? Terus maksud kamu nelpon pagi-pagi begini, gangguin tidur cantik aku hanya karena mau bilang itu doang?" Tanya Cass kesel bercampur bingung dengan arah pembicaraannya Adrian.

"Itu, berhubung tempat dan tujuan kita sama, kamu datang sama aku aja. Karina juga udah ijinin kok. Katanya sih, dia cuma nggak mau kalo dianya sampe bosan kalo kelamaan di sana. Jadi dia bilang, asalkan kamu nemenin dia, dia setuju-setuju aja. Karin nanti nunggu kamu di sana." Jelas Adrian masih bersemangat.

"Hmm, ok deh. Kamu jemput aku sekitar jam tujuh gitu, inget. Jangan sampai telat, Ad." Balas Cass sambil membaringkan tubuhnya kembali.

"Siap bos. Sori udah ganggu kamu tidur, Cass. Oke, aku tutup, ya. Kamu terusin lagi aja tidur kamu. Semoga mimpiin aku ya." ujar Adrian setengah menggoda Cass, mengerti dengan kebiasaan perempuan itu.

"Bisa-bisa aku mimpi buruk jika mimpiin kamu, Ad."

***

Semoga kaliam suka