Chereads / A Path Of Supreme God / Chapter 1 - Moment Paling Berharga

A Path Of Supreme God

🇮🇩Shenliverse
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 94.7k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Moment Paling Berharga

Pria itu menundukan kepalanya. "Kemarilah!!", Suara malu wanita merah membuatnya bergerak secara perlahan dan kaku. dia berjalan malu-malu, Pria itu semakin dekat dan akhirnya melihat paha putih yang membuatnya semakin panik dan terangsang.

Wanita itu berdiri dan melihat pria itu masih menunduk dengan tangan di belakang, dia memegang tanganya kemudian menarik dan mendorong pria itu ke kasur dimana pakaiannya tergeletak.

Wajah pria itu sangat merah setelah melihat tatapan super menggoda dari wanita merah dengan rambut lurus yang mengenai wajahnya. Wanita itu menaiki kasur dan duduk di perut Pria itu.

Pria itu sangat gugup sekaligus senang, dia memandang wanita itu sambil tersenyum. tapi dia merasakan sesuatu yang aneh ketika wanita merah membuat suatu gerakan tangan.

Sebuah cincin yang berasal dari pakaian wanita merah melayang di depan mereka. dua buah mutiara berwarna cyan dan merah menari dengan indah, gambaran rubah dan seekor burung terlihat di kedua mutiara tersebut. cincin mengeluarkan energy berbentuk lingkaran dan membungkus mereka.

Mutiara cyan bergambar rubah menghampiri mulut pria itu dengan cepat. pria itu panik kemudian merasakan seluruh dagingnya dihancurkan, teriakan menyakitkan terdengar keras, tapi hanya mereka berdua yang bisa mendengarnya.

Mata pria melotot, wajahnya berekspresi tidak karuan menggambarkan bahwa rasa sakit itu sungguh menyakitkan dan membuat pikirannya menggila.

Cahaya emas memasuki kepala pria itu, dengan cepat tubuhnya berhenti bergerak.

"Maaf, aku sedikit terlambat melepas sementara kesadaranmu", Wanita itu kemudian menelan mutiara merah.

Wanita merah dengan tenang duduk di perut pria itu, dia melihat rambut ikal hitam pria itu berubah warna menjadi cyan dan sangat lurus secara perlahan. "Kekuatan itu berhasil menyatu denganmu".

"Ini saatnya", air berwarna merah keluar dari tubuh wanita itu kemudian membentuk sebuah burung yang cukup familiar.

Setelah itu, burung tersebut membuat benang air yang menyatu dengan tubuh wanita tersebut. darah merah mengalir di benang air, dari wanita merah ke burung itu.

15 Detik wajah wanita itu memucat karena kekurangan darah, cincin mengeluarkan mutiara lain, dan dia memakannya.

1 Menit kemudian, rambut pria itu berubah seutuhnya, Wanita merah itu semakin pucat, tubuhnya bergetar hebat, menandakan dia kelelahan dan akan segera pingsan.

30 Detik berlalu, akhirnya burung itu berhenti menyedot darah wanita merah. dengan mata mengantuk wanita itu menggerakan tangannya dan bergumam. tubuhnya mengeluarkan sebuah energy yang membungkus burung itu.

Benang-benang yang terhubung antara wanita dan burung itu merobek burung menjadi jutaan bagian. energy yang membungkus itu kemudian menyala sangat terang selama 15 detik, kemudian memudar dan memperlihatkan Glowing Red Blood yang menyilaukan.

Wanita merah bergumam lagi, kemudian tanda misterius muncul di perut wanita itu. tanda itu mempunyai pola yang mengarah ke satu tempat yaitu area pribadi wanita.

Sedangkan warna kulit pria itu berubah menjadi sangat putih, kulit coklatnya seakan terbakar dan menghilang begitu saja, menampilkan kulit putih yang cocok untuk wanita.

Perubahan kulit yang perlahan menunjukan sesuatu yang mengagumkan. Wajahnya berubah putih dan secara indah menampilkan pria dengan bentuk wajah sangat tampan dan putih.

Melihat perubahan mempesona itu wanita merah tersenyum bahagia dan juga sedikit bingung, perasaan yang dia rasakan mirip seperti melihat bunga indah yang mekar.

Dia seakan tercerahkan oleh pikiran dan bergumam pada dirnya sendiri "Ahh...rupanya kau itu memang tampan sejak awal, tapi semua itu tertutupi, kau itu bunga liar yang sangat indah".

Yang dia katakan memang benar, sesuatu yang dia berikan tidak mengubah bentuk wajah sama sekali, justru itu mengubah warna karena menyesuaikan diri dengan kekuatan yang dia dapatkan.

Wanita merah itu mengingat sesuatu, "Benar juga, Cyan Fox itu tidak berwarna cyan tapi putih, yang berwarna cyan itu adalah kekuatannya".

"Andai saja aku membawa sesuatu yang sangat kuat untuk aku berikan padanya", dia menghela nafas. "Bajingan sialan...kau akan membayar harga yang sangat mahal." Matanya di penuhi dengan kebencian.

Dia menenangkan diri kemudian berkata "Lebih baik ada daripada tidak sama sekali, bloodline cyan fox itu sangat lemah, dan hanya memiliki kekuatan waktu yang paling rendah". Sekali lagi dia kecewa.

Namun dia menyadari sesuatu, dia mencoba mengingat kembali ingatannya.

"Kekuatan waktu sangat langka, dimana pria itu menemukannya...kalau saja peringkatnya tinggi itu pasti menantang surga."

Dia tertawa kecil, "Jika lebih tinggi, dia tidak akan mengejar dan mencuri cincinku dengan kemampuan menyebalkannya, untung dia tidak mencuri yang paling berharga." Dia menatap cincin yang mengambang di depannya.

Dia bernafas kuat, kemudian menyiapkan mental untuk menyelesaikan apa yang dia telah lakukan.

Cincin mengeluarkan tanda yang berbentuk manusia. Tanda itu terlihat aneh, pola lebih banyak di bagian area pribadi. Sama seperti yang dia miliki.

Tanda itu melayang menghampiri tubuh pria itu lalu menyatu secara perlahan. Setelah menyatu dengan sempurna wanita itu mengangkat bokongnya, dia melihat pilar megah berdiri tegak menunggu dengan sabar.

Dia dengan cepat melihat ke arah pria itu dengan wajah memerah. Dengan perasaan malu dan gugup, bokongnya bergerak secara perlahan.

Cahaya Emas keluar dari kepala irsan, kemudian tanganya memegang tangan wanita merah itu. Secara otomatis dia berhenti bergerak dan melihat ke arah irsan.

"Lihat wajahku, tenanglah, biar aku yang melakukannya" dia memegang kedua tangan wanita merah kemudian menyatukannya dan hasilnya jari mereka saling berpelukan.

"Tidak, kau harus tetap berbaring, aku akan melakukannya". Wanita merah itu membalas dengan senyuman hangatnya.

"Aku beruntung kau ternyata sangat tampan". Dengan memberanikan diri tubuhnya turun ke arah pilar yang berdiri tegak.

Perisai dan pedang akhirnya berbenturan, dan pedang itu menembus perisai itu dengan mudahnya.

Darah suci pengorbanan dari pengguna perisai itu melumpuri pedang suci.

Erangan lembut dan manis terdengar sekilas dari mereka berdua, urat wajah mereka tiba-tiba menonjol menandakan mereka sedang kesakitan.

Rasa sakit itu meningkat dan urat nadi mereka semakin terlihat. Dalam tubuh mereka cahaya merah dan cyan bersinar.

Waktu mereka seakan berhenti di sekitar mereka, namun itu tidak mungkin. Tubuh mereka mengeras dan berhenti mengeluarkan gerakan.

Campuran energy berwarna cyan dan merah terus bergerak dari area pribadi mereka. Energy itu sampai di bagian kepala mereka dalam waktu 15 menit, dan itu menandakan proses penyatuan surgawi berakhir.

Suara terengah-engah terdengar dari mereka berdua. Wanita merah jatuh ke pelukan pria itu, dia merasakan sesuatu yang sama lembutnya dengan sesuatu yang dia punya.

Boing adalah sesuatu yang saat ini dia rasakan.

Di depan matanya bentuk sempurna wajah tampan membuat pipinya memerah. Dia dengan berani menyentuh pipi chuby pria itu. Merasakan sentuhan lembut wanita, matanya bergerak tak karuan menandakan dia sangat bingung dan tak tahu harus berbuat apa.

Pecundang besar itu belum pernah mendekati wanita, dan sekarang wanita super cantik berbaring di tubuhnya. Apa mungkin dia tahu harus berbuat apa.

Wanita merah itu tersenyum karena melihat ekspresi kikuk dan gugup secara bersamaan, dia justru terpesona melihat pria tampan yang kikuk.