Malam, Jam 8 Lebih, seorang pria memakai sarung dan peci berjalan menyusuri jalan raya kecil yang cukup sepi, dia selesai beribadah dan pulang ke rumahnya.
Tiba-tiba siluet merah berjalan di depannya, sosoknya menakutkan dan membuat dia gemetar dan bersiap berlari. Matanya berair dan akan segera menangis, dia panik kemudian lari. Namun sebuah batu membuatnya tersandung dan dia jatuh dengan lutut terlebih dahulu.
Dia tidak sempat mengerang kesakitan, dia berbalik untuk melihat siluet merah itu, dia mundur dengan menggerakan tangan dan kakinya yang cedera. Tanpa melihat belakang dia terus mundur dan menabrak pohon.
Wajahnya panik dan air mata mengalir dari pipinya, suara dan tubuhnya gemetar, karena ketakutan dia tidak bisa berteriak. Jantung yang berdetak cepat dengan nafas yang tidak teratur membuat kekuatan suaranya melemah.
Siluet merah itu semakin mendekat, dan akhirnya berada di depan irsan. hidung pria itu mengeluarkan ingus, wajahnya sangat basah dengan keringat, air mata, dan ingus bening.
"Pergi kau hantu!!!...Pergi!!!" dia mengatakan begitu pelan dan bahkan tidak terdengar.
Mendengar ucapannya tidak berfungsi dia memilih meringkuk menutup wajahnya dengan siku.
"Pergi!! Pergi!!" Kalimat itu terus dia ucapkan.
Tangan dingin menyentuh tangan pria itu, lalu dia tiba-tiba mendengar suara wanita yang kelelahan dan menghela nafas sangat berat. Pria itu semakin ketakutan karena mengira itu suara hantu.
5 Menit berlalu, pria itu masih meringkuk, ketakutannya sedikit menghilang setelah berani mengintip perlahan-lahan, siluet merah itu bangkit dengan tangan gemetar.
"Jadi ini bahasa kalian" Suara wanita yang sangat lembut terdengar, itu membuat irsan mengangkat wajahnya. matanya melotot dan bibirnya bergetar, ketakutanya bertambah setelah melihat kepala dengan rambut panjang berantakan memakai baju merah.
"Kunti merah!!!???" dia menundukan wajahnya dengan tangan mencoba menepis sesuatu yang datang kepadanya.
Siluet itu menyadari sesuatu "Aku bukan hantu yang kau pikirkan, angkat wajahmu dan liat aku lagi". suara lembutnya tidak berpengaruh pada irsan.
"Hiiii!!??" Hanya suara ketakutan itu yang terdengar. tangannya justru semakin cepat.
"Pergi!!...pergi!!...pergi!!". Tangan putih lembut siluet merah itu menghentikan tangan menepis irsan. "Bukankah aku hangat...aku bukan hantu, angkat kepalamu dan lihat". 5 jari mereka saling bersentuhan, lalu pria itu berhenti bergerak, dia merasakan sentuhan tangan lain yang hangat.
Siluet merah itu melepaskan genggaman jarinya, dan merapihkan kembali rambutnya yang berantakan. dia kemudian menepuk pundak pria itu "Bangunlah".
Perlahan dia mengangkat wajahnya, setelah melihat sosok siluet merah itu dia membuka matanya lebar-lebar, mulutnya terbuka, dan dia berhenti bergerak.
Dia terstun dengan kecantikan luar biasa siluet merah itu. dia memindai wajahnya yang putih dari mulai alisnya yang lurus dan rapih, matanya sangat indah memiliki double eyelids dengan warna cyan yang menyala. hidung mancung, lekukan tipis pada hidung yang disebut filtrum tercetak indah di antara hidung dan bibirnya yang glowing pink. bentuk wajahnya yang v shape membuat dia terlihat seperti makhluk Celestial.
"Amily" Tanpa sadar dia mengucapkan nama itu. sosok siluet merah itu membuat dia teringat karakter dalam sebuah game.
Dan dia benar, dia memang terlihat seperti karakter itu dengan alis, warna rambut dan kulit yang berbeda. dia lebih putih dari Amily.
Wanita merah itu memasang wajah bertanya, "Siapa Amily".
"Dia sebuah karakter, kau tidak akan tahu, tapi kau memang sangat mirip dengannya". suaranya kaku dan gemetar. Ketakutan pria itu mengilang entah kemana seperti logika dalam fantasy setelah melihat wajah supercantik .
Mereka berdua terdiam, tidak ada yang bertanya. 40 Detik kemudian Wanita merah itu berkata "Aku ingin kau ikut denganku ke dunia baru".
Mata indah wanita merah menatap tajam pria itu, "Hah??...apa kau mengajakku untuk pergi ke dunia lain...cara yang aneh untuk berisekai". irsan memandangnya dengan wajah memerah
"Isekai???, apa lagi itu?", wanita merah kembali bertanya.
"Yang kau tawarkan itu adalah sebuah isekai", pria itu menjawab dan membuat wanita merah itu berpikir. tak berapa lama dia akhirnya mengerti.
"Ya...aku mengajakmu untuk berisekai", wanita merah itu berkata.
"Kenapa kau memilihku, aku ini lemah dan seorang pecundang yang tidak berani melawan, kenapa kau tidak mencari seseorang yang sangat kuat di dunia". irsan menjawab.
"Keberuntunganku mungkin jelek karena bertemu denganmu...tapi aku sudah membuat hubungan denganmu, lihat saja tanganmu" segera pria itu melihat tangannya, tapi tidak ada apapun. pria itu melihat wanita merah dan terlihat meminta bukti.
"Tunggu sebentar" wanita merah itu mengepalkan tangan putihnya. gambar yin yang muncul dari tangan kanan irsan. "itu bukti aku terhubung denganmu". Gambar Yin Yang itu menghilang
Irsan menatap kembali wanita merah "Jadi!!...apa maksud keberuntunganmu jelek".
Wanita merah itu menjawab "Seperti yang kau pikirkan, aku harusnya memilih yang lebih kuat, tapi tidak bisa. ketika aku melakukan Supreme Summoning, aku dibatasi ke dunia ini, hanya bisa bergerak di dunia dalam 2 menit. sebelum waktuku habis aku harus mencari seseorang yang akan di panggil dengan memberikan Tanda yang telah kau miliki. nama tanda itu adalah Summon Mark, berkat itu juga aku bisa dengan bebas berada di dunia ini dengan cara berbagi kekuatan tubuh denganmu".
"Berbagi tubuh??...apa maksudnya itu" Pria itu bertanya lagi.
"Aku meminjam kekuatan tubuh, dan kau akan cepat kelelahan karena mengeluarkan energy dua kali lipat, dengan tanda itu aku bisa menjadi manusia yang ada disini". Pria itu menganguk lembut. walaupun penjelasan wanita itu buruk pria itu masih paham.
"Karena takdir sudah terbentuk, aku tidak punya pilihan lain selain membawamu, apa kau mau ikut denganku". Wanita itu bertanya sambil berdiri dan mengulurkan tangannya.
Pria itu memegang tanganya dan berdiri dengan bantuannya.
Wanita itu menghampiri wajahnya dan berbisik di telingannya "Apa rumahmu sepi?...aku akan memberimu kekuatan". setelah berbisik wajah mereka saling menatap dan sangat dekat. wanita itu melihat wajah pria itu.
Dalam hatinya dia berkata " bentuk wajahnya cukup tampan, tapi dia tidak mengurus wajahnya dengan baik, sayang sekali".
Tubuh buncitnya membuat Wanita merah itu menghela nafas. seketika itu juga mata pria itu melihat kebawah. "Ehh...apa dia tahu aku kecewa pada bentuk tubuhnya"
"Aku yakin rumahmu tidak akan jauh...ayo kesana, aku ingin segera memberikanmu kekuatan". wanita merah itu menggenggam tangannya. "Ya" pria itu mengangguk dan berjalan sembari menuntun wanita merah itu ke rumahnya.
100 Langkah dia sampai pada rumahnya yang cukup besar. wanita merah itu melihat sekitar, dia tertarik dengan type rumah pria itu yang belum pernah dia lihat".
Pria itu membawa wanita merah ke ujung rumahnya, dan berdiri di depan sebuah rolling door. pria itu membuka rolling door tersebut dan suara berisik terdengar.
"Hey...jangan berisik, kita tidak boleh ketahuan" Wanita itu berlari menghentikan pria itu. "Tenang saja tidak ada seorangpun di rumah, bibiku selalu pulang larut malam". irsan menjawab.
"Hhh...begitu ya, tunggu apa lagi, ayo masuk". Wanita merah masuk terlebih dahulu, dia melihat kamar yang berantakan, tapi kasurnya rapih dengan bantal dan sprei merah".
Wanita merah itu duduk di kasur serba merah itu dengan tenang. "Mandi terlebih dahulu, dan gunakan wewangian, kau perlu membersihkan diri dulu, baru aku bisa memberikan kekuatanku".
Pria itu menatapnya dan hanya mengangguk, dia kemudian membuka lemari dan mengambil sebuah anduk dan kotak obat. dia secara sembunyi-bunyi mengambil 2 benda itu. dia berjalan ke kamar mandi. dia membuka kotak tersebut dan memakan obat tersebut tanpa air.
Dia mandi dan membersihkan diri dengan baik, dia mengosok seluruh tubuhnya dengan menggunakan air yang sudah di beri pewangi. anehnya dia terlihat sangat bersemangat.
Di dalam kamar mandi ada sebuah kaca, pria buncit memegang gunting kecil terlihat dalam cermin tersebut.
Sedangkan wanita merah itu merenung dengan menggerakan kakinya di atas sebuah kasur. "Orang-orang banyak mengejar kecantikanku ini, tapi aku akan berakhir oleh pria buncit itu".
Dia menghela nafas panjang "Tapi itu sepadan, orang-orang yang di summon secara langsung biasanya sangat kuat dan menjadi makhluk Divine karena mengcopy kekuatan pemanggilnya serta kekuatan mutasi yang akan dia dapatkan, aku yakin dia juga akan sangat kuat dengan kekuatan bloodline murni yang akan aku beri, teknik sialan ini akhirnya memiliki manfaat, ketika kembali aku juga tidak akan kehilangan kekuatanku, legenda baru akan segera aku buat". dia teringat wajah pria yang dia lihat secara dekat.
"Lagipula dia cukup tampan", dia menampar kedua pipinya dengan tangan lembutnya.
"Oke" dia berteriak dalam hatinya dengan tangan mengepal, wajahnya penuh tekad. kemudian dia melepaskan semua pakaianya secara perlahan. bentuk tubuh luar biasa terlihat sangat mempesona dan membuat orang yang melihatnya sangat terangsang.
C Cup size dan kulit putihnya menjadi point penting yang membuatnya terlihat indah. Wanita merah itu menunggu Pria itu dengan hanya bra dan celana dalam merah.
Pria itu selesai mandi dan mengeringkan diri. saat ini dia sedang merapihkan rambutnya dengan gaya rambut ikal rapih, kumis yang awalnya berantakan terlihat tersusun rapih, alisnya juga rapih, dan bulu hidungnya tidak terlihat lagi, dia memotong bulu yang offside.
Dia memakai masker lebih dari 5 menit sesudah dia membersihkan wajah, dia membersihkan lebih awal dari anggota tubuh yang lain, itu memberikannya waktu untuk memakai dan mengeringkan masker, dia kemudian mencoba melepaskannya. dia tidak mematuhi standar pemakaian. dia melepaskannya dan wajahnya terlihat cukup bersih. dia tersenyum karena puas dengan hasilnya. dia kemudian mengambil cream dan mengaplikasinya .
Wajahnya bersih dan kini dia terlihat bisa mengurus diri. dia kemudian menggunakan handuk untuk menutupi area bawahnya. tapi handuk itu tidak bisa menutupi sesuatu yang berdiri tegak yang panjangnya sekitar 15 cm.
Wanita merah itu menunggu dengan pipi merah, sedangkan pria itu berdiri di depan pintu kamar mandi, memberanikan diri untuk membuka pintu dan menghadapi wanita itu.
Irsan membuka pintunya dan melihat wanita merah yang setengah telanjang. pipinya memerah. wanita merah itu melihat pria yang setengah telanjang pula. perubahan wajah pria membuat dia senang, dia melihat kebawah dan membuat kecewa. tapi ketika semakin ke bawah pipinya menjadi sangat merah setelah melihat sebuah pilar berdiri sangat keras.