Setelah Kevin keluar dari tempat sampah, ia langsung pergi. Pulang kerumah melalui jendela dapur rumahnya yang tidak tertutup, dan setelah bersusah payah memanjat jendela rumahnya Kevin pun bisa masuk kerumah .
Dirumah, Kevin langsung menuju kamar mandi untuk menghilangkan bau bekas dari bak sampah tadi, Kevin lalu pergi kekamarnya setelah memastikan bahwa adiknya sudah berangkat sekolah, dan kedua orang tuanya sudah pergi bekerja.
" Hhh untung Mama lupa terus ngunci jendela dapur " gerutu Kevin.
Kevin masuk dan mengunci pintu kamarnya, membuka jendela, dan melihat cahaya matahari yang masuk disela – sela jendelanya. Menghirup udara segar yang datang dan terseyum kearah tetangga perempuan yang dari tadi memperhatikannya memanjat jendela rumah, untungnya tetangga Kevin langsung pergi setelah melihat Kevin tersenyum, Kevin hampir saja mau ngompol kalau tetangganya berteriak ' Maling! Maling! '.
Kevin mengeluarkan nafas panjang, dia harus menemukan solusi jalan lain untuk masuk rumah kalau saja kejadian seperti tadi pagi. Setelah beberapa saat berfikir mengeluarkan nafas panjang lagi.
"Masalah besok buat besok! Males ah mending cek Gacha!"
Kevin mengambil bantal dikasurnya, menaruh di pangkuannya dan mengambil Smartphonenya, membuka Instagram untuk melihat Post - Post Cosplayer dan mengomentari dengan Emoticon Love.
Dia mengabaikan Post adiknya yang isinya curhat tentang kelakuan kakaknya yang berubah. Setelah selesai Kevin menaruh Smartphonenya di meja belajar dan melemparkan tubuhnya kekasur.
Jangan salah sangka bahwa Kevin itu orangnya pemalas tapi dia ingin menemui tubuh Humanoid System, karna stelah menemui System dimimpi, siapa juga yang lebih memilih bicara sama tulisan tulisan Transparan disbanding dengan System dimimpi Kevin, perbadingannya kayak bandingin EMAS dengan FESES…. Singkatnya System yang Cuma tulisan dan suara itu SAMPAH!!!
-------------------------------------------------------------------------------------------
Didalam istana mimpi, sungai emas mengalir dengan tenang membentuk air terjun kecil didekat pilar penyangga dan membentuk kolam emas yang menyilaukan mata.
di istana itu muncul kumpulan Phyton yang saling melililit dan membentuk sebuah bangku dengan ukuran kurang lebih 3 meter, para Phyton itu melihat dengan hormat ke seorang pemuda berbaju T- Shirt yang keluar dari kolam emas dan duduk di bangku ular tersebut.
Setiap gerakan yang dihasilkan pemuda itu membuat semua ular yang didudukinya mendesis dengan rasa hormat.
" Gacha! "
Cahaya putih muncul dan melingkupi seluruh ruangan mahkota itu, seorang gadis Maid keluar dari cahaya putih itu dengan tangan yang memegang pedang dan menebasnya kearah bangku ular yang diduduki pemuda itu.
"Slash!"
Kevin "….."
Kevin hanya bisa terduduk dan melongo saat melihat tahtanya yang agung berubah menjadi gumpalan darah yang menjijikan. Kevin melihat kearah Maid itu, hendak mengucapkan sesuatu sebelum di disela oleh Maid.
*GACHA SYSTEM TERBUKA*
*USER MEMILIKI 1x KESEMPATAN MEMUTAR*
*PUTAR YA / TIDAK?*
Sebuah papan bulat besar seukuran Kevin muncul disebelah Maid itu. Melihat papan itu Kevin mencoba untuk mengecek apa saja hadiah yang ada, namun Kevin hanya bisa terdiam setelah melihat setiap haiahnya bertuliskan tanda Tanya.
"Anjir!, bisa buat Gacha gak sih, kok pake tanda Tanya semua, seenggaknya tambahin. ' PEMUTAR WAKTU, GRADE === LEGENDARY' gitu biar gwnya semangat dikit!" teriak Kevin, dia tidak memakai wajah STOIC yang biasa dia pakai karna ya percuma.
Toh ini mimpi.
Maid itu menatap Kevin dengan wajah dingin.
Kevin yang melihat Maid itu hanya bisa diam. Setelah beberapa menit Maid itu kembali berkata.
*USER MEMILIKI 1x KESEMPATAN MEMUTAR*
*PUTAR YA / TIDAK?*
Kali ini Kevin memilih YA tidak berani lagi membantah setelah melihat ditangan Maid itu kembali muncul pedang yang digunakan untuk membunuh Ular- Ularnya tadi.
System saja bisa memperngaruhi adiknya yang bukan User apalagi Kevin yang User? mungkin menurut System membunuh Kevin dimimpi Cuma seperti membunuh semut dilantai.
Setelah memilih YA si Maid memutar papan bulat disebelahnya dengan kencang sampai tulisan yang ada menjadi Blur, 5 menit menungu di keheningan akhirnya papan itu berhenti berputar.
*SELAMAT *
*QUEST ' TEMAN BUNGA '*
* TEMAN BUNGA
APRODITE KESEPIAN DIA INGIN PUNYA TEMAN TAPI DIA CUMA SEBUAH BUNGA,
" OH…BETAPA KESEPIANNYA DAKU. BUNGA YANG HANYA BISA MENDERITA DIDALAM PENJARA KESENDIRIAN HU…HU….". *
*KONDISI SELESAI==== MENJADI TEMAN BUNGA*
* TINGKAT KESULITAN ===== A *
*HADIAH===== 5 GACHA POINT*
" Wtf…. Emangnya selama ini bunga Aprodite ditaman bisa bicara?" otak Kevin Nge Blank saat dia menerima hadiah, bukan hanya karna marah karna hadiah GACHA nya ternyata QUEST tapi juga kenyataan tentang bunga yang ada didekat rumahnya itu, dunia yang dikira Kevin normal ternyata menyimpan banyak Mystery…..
Setelah melihat bokong Maid untuk beberepa saat Kevin pun bangun dari tidurnya, melihat jam yang ada dikamarnya, masih menunjukkan pukul 11;00.
" Masih pagi " pikir Kevin.
Kevin keluar kamar menutup semua jendela dirumah kecuali jendela dapur yang sengaja tidak dikunci, jendela itu menjadi solusi setia Kevin saat ada keperluan darurat seperti pagi tadi.
"Hmmm. Harum…." Kevin mengambil topi adiknya yang bergambar hello kitty di gantungan cucian. setelah memakai topi adiknya tersebut Kevin keluar ruhah lewat jendela dapur dan menutupnya kembali, pergi ketaman Sekar Sari lagi….
Namun, dia terhenti karna tetangga sebelah kanan rumah Kevin yang dia ingat bernama Hery menyapanya dari belakang.
Hery memakai baju oblong dan celana kolor dengan potongan rambut seperti anak Punk.
Dia kemudian membuat pose dengan kedua tangan direndatangkan dan kakinya yang diangkat satu dan tubuhnya yang menunduk kedepan membentuk burung Phoenix yang kekal abadi.
" HALLO, temanku dari laut selatan"
Hery berkata dengan muka yang menunjukan kebencian terhadap Kevin.
Hery adalah kolega Kevin semenjak SD mereka sering bermain bersama dan bahkan saat keduanya lulus pun mereka masih bersama, selain rumah yang bertetangga mereka juga memiliki kesukaan yang sama…..ya LOLI tentu saja.
" KODE" saat kavin mengucapkan kalimat ini dengan muka Stoic , Hery menjadi gugup dan mengakhiri pose burung Phoenixnya.
" kita lahir dari Aether, tumbuh dalam naungannya dan mati sebagai Aether. Terpujilah Aether!! " jawab Hery berkeringat dingin.
Setelah mendengar kalimat suci dari Hery, Kevin mengangguk dan menyuruh Hery unutuk mengikutinya. Mereka berdua kemudian berjalan bersama menuju taman Sekar Sari.
" hey Vin Aether emang artinya apa? " ucap Hery untuk memecah keheningan dalam perjalanan mereka.
Kevin menjawab dengan enteng, " Cek Instagram ".
Setelah mendengar Kevin, Hery langsung mengambil Smartphone di kantongnya dan menulis di kotak pencarian Aether, tidak berselang lama muncullah sebuah akun dengan Kucing sebagai gambar Frofilnya.
Memencet Akun tersebut muncullah Foto - Foto dari Cosplayer Loli yang memakai berbagai macam pakaian yang membuat muka imutnya menjadi makin imut. Melihat ini muncullah pencerahan di otak Hery, melihat kearah Kevin yang tersenyum dengan kedua tangannya dikantong, Hery pun berkata.
" PUJI AETHER!!!! "