Hery yang bosan bertanya pada Kevin
" Woe vin kita mau kemana sih? "
" Taman " jawab Kevin santai.
Entah kenapa saat Hery mendengar jawaban Kevin perutnya terasa mual.
' mungkin ini yang dianamakan anti – sosial? '
Hery tak peduli, yang dia tau, setiap karakter yang memiliki sifat seperti ini terlihat keren dimatanya.
" Skip dah, mau ada Event nanti siang, mau Grinding di Game dulu gw, Bye ya! "
" Maunya apasih nih anak" Kevin menghela nafas panjang.
Kevin hanya melihat temannya berlari kencang kembali masuk rumah, masih dengan wajah Stoicnya, dia melanjutkan perjalanan ketaman.
----------
" Mari kita bicarakan hal ini "
Seorang wanita menaruh rokok yang telah dia hisap, menghembuskan asap rokok, dan menjilat bibir seksinya. Dia adalah wanita cantik berambut ungu pekat yang bergelombang, tapi yang paling penting adalah fakta bahwa dia tidak punya tubuh, kepala wanita ini terhubung pada sebuah bunga berukuran raksasa 3 kali ukuran orang dewasa.
" Jadi kamu ingin berteman denganku? "
" Ya!"
" Tidak, tidak mungkin."
" Ahh… Santai, Santuy semuanya perlu waktu."
Kevin, berhadapan dengan wanita itu, dipisahkan oleh ribuan sulur yang terus bergerak memutarinya, membentuk lingkaran seperti tornado dan Kevin menjadi pusat tornado itu.
-----------
Sebenarnya setelah Kevin sampai ditaman sekar sari, mengaktifkan Quest, dia terhisap lubang hitam dan jatuh ke taman sekar sari lagi….
Namun taman sekar sari yang ini jauh lebih indah, taman yang ini tidak memiliki bangunan apapun selain bunga warna warni dengan jumlah yang sangat banyak dan gerbang yang terbuat dari kayu, jangan Tanya Kevin kenapa dia tau ini taman sekar sari karna dia Cuma membaca nama taman ini digerbang yang tidak jauh dari tempat dia jatuh dari lubang hitam.
Setelah bebrapa menit memeriksa dengan wajah Idiot dia mulai berlari – lari dan meneriakkan kata ' Aprhodite ' secara terus menerus.
Namun karna tidak ada respon dan bosan, dia mulai membuat karya seni! Dia memetic bunga – bunga ditaman dan membentuk sebuah kapal mainan, membuat lukisan dari kelopak – kelopak bunga, dan dengan niat yang bulat dia membuat cropcircle.
Seakan setuju dengan pilihan Kevin system juga memberi Quest sampingan kepada Kevin.
* GENTLEMEN MAH KREATIF.
SEBAGAI SEORANG GENTLEMEN KITA HARUS MEMPERINDAH SESUATU YANG SUDAH INDAH. 1 CORPCIRCLE EMANG BAGUS TAPI BAGAIMANA DENGAN 2? BUAT CORPCIRCLE DENGAN UKURAN YANG LEBIH BESAR DARI SEBELUMNYA.*
*REWARD == ALAT PENERJEMAH APAPUN*
Dengan semangat dia menerima Quest itu, setelah selesai dia mendapatkan sebuah Earphone dan memakainya ditelinganya, setelah memakainya, Kevin bisa medengar rintihan dan kutukan – kutukan dari arah tanah.
Tanah mulai retak, dan bunga berukuran raksasa muncul dari tanah.
----------
" Namaku Kevin! Aprodhite jadilah temanku!"
Kevin berteriak, menatap lurus kemuka Aprhodite.
"Hah…. Bunga jaman sekarang terlalu baik pada manusia, coba saja bunga masih memiliki ambisi seperti dlu, mungkin kalian manusia sudah …..SUDAH!….. hah…"
"Well, kita mulai berubah seiring berjalannya waktu"
Meskipun aprhodite rasanya ingin sekali memakan Kevin, yang dengan santai menjawabnya, dia perlu Manahan dirinya. Dan melihat tamannya yang tidak berbentuk lagi dia harus terus bersabar.
' Jika dia bukan manusia melainkan bunga, aku munkin sudah….'
Dia bunga yang kejam namun itu hanya berlaku dengan bunga bunga yang memiliki akal seperti dirinya bukan kepada manusia, karna selain manusia langka di dunia ini, harganya, bila dijual dalam kondisi utuh dan hidup. harganya bisa membeli taman yang 1000x lebih besar dari taman ini.
Dan kenapa dia harus berkumpul ditaman yang dipenuhi bunga rendahan yang tidak memiliki akal? Ada sebuah tragedy menyedihkan di belakangnya. Dia awalnya adalah tuan putri dari Kerajaan Bunga, namun…
" Kenapa kamu mau menjadi temanku? Kamu tau!? Aku bukan manusia sama sepertimu."
" Mungkin….. takdir? Entahlah lah…..
ahhahahha!" Kevin mebalas dengan nada menggoda.
Aprhodite marah besar mendengar jawaban Kevin. Tornado sulur disekitar Kevin mulai mencipratkan cairan hijau kemuka Kevin, cairan itu darah Aprodite yang keluar karna saking eratnya sulur – sulur Aprhodite saling menekan satu sama lain.
' Tunggu... tungggu saja kau manusia…..'