"Kamu tidak perlu meminta maaf Luck, aku tahu kamu pria yang sangat baik. Sebelum aku menerimamu sebagai pasienku aku lebih dulu mencari data pribadi kamu. Dari awal aku melihat foto kamu aku sudah jatuh cinta padamu. Apalagi saat melihatmu, aku benar-benar terpana dan mengagumimu." ucap Reyna dengan tatapan penuh kekaguman menyentuh bibir Lucken dan menciumnya dengan penuh perasaan.
Dengan refleks Lucken memejamkan matanya saat bibir lembut Reyna mencium bibirnya.
Reyna merasa bahagia Lucken tidak menolak ciumannya. Reyna ingin, suatu saat nanti dia bisa menggantikan posisi Terry, terutama wanita yang di cintai Lucken yang dia tidak tahu siapa namanya.
"Reyna cukup, jangan di teruskan. Aku tidak ingin berhubungan terlalu dalam denganmu. Sebaiknya, cepat periksa aku agar aku bisa tahu hasil check fisikku." ucap Lucken merasa ada sesuatu yang mengganjal di dalam hatinya.
"Kamu serius ingin tahu hasil check fisik kamu Luck?" tanya Reyna dengan tatapan penuh.