Chereads / My Psycho Model / Chapter 4 - bab 2a

Chapter 4 - bab 2a

Bukkk

Ema tersungkur diaspal, perut nya terasa sangat sakit. Shit, tendangan nya kuat sekali.

Saat orang yang menendang ema akan menyerang kembali seseorang lebih dulu menerjang orang itu.

"Hei bung, tidak malu dengan jenis kelamin? Bisa-bisa nya sepuluh orang menyerah satu orang wanita, cih" ujar nial mendecih.

"Siapa kau Hah!?"

"nial"

"Serang bodoh!" perintah boss mereka menginstruksikan

Nial yang sudah siap pun menerima serangan demi serangan, tidak sampai lima menit sepuluh orang mampu ia buat terkapar berserakan diaspal.

"Temui aku jika kalian sudah mengganti jenis kelamin" ujar nial sambil memgipas-ngipas jas kerja nya.

Ami menjadi merasa spesial, ia menghampiri nail. ami segera menghapus pemikiran nya.

Didalam kamus ema mau maupun ami tidak ada hutang budi. Mereka harus membalas suatu perbuatan mau baik atau buruk sekali pun.

Ema mengikuti nial yang masuk kedalam mobil lebih dulu.

"Kau kenapa kau disini?" tanya nial jantung nya hampir copot ketika menyadari ema duduk disebelah nya.

"Mobil ku tidak bisa hidup kalau kau mau tau"

"Aku tidak mau tau"

"kau harus tau, mangkanya aku disini"

"terserah saja" ujar nial kemudian.

Ema tidak bertanya kemana akan pergi nya mereka toh yang membawa mobil bukan dirinya.

Mobil nial berhenti disebuah club malam terkenal. Ema mengerutkan kening nya lalu mengikuti nial.

Ema memperhatikan nial dari jarak 10 meter, ia menatap miris nial yang sudah mabuk sekarang. Entah berapa botol bir yang telah ia telan.

"Merepotkan saja" ujar ema berjalan menuju nial.

Dengan kekuatan penuh ema memapah nial hingga sampai ke mobil

"Kau berat sekali sialan" ujar ema kesal.

"Kenapa kau membawa ku keluar, aku belum mabuk" ujar nial menggerutu kesal.

"belum mabuk apa nya? Ternyata patah hati bisa membuat orang lain jadi bodoh" ejek ema mulai menjalankan mobil.

"Maukah kau membantu ku melupakan Aletha?"

Ema melirik kearah nial sebentar lalu menepikan mobil nya

"Baiklah, mulai hari ini kita sepasang kekasih. Maka aku akan membantu mu melupakan adik ku" ujar ema mencium bibir nial.

Nial membalas ganas ciuman dari ema, mereka saling melumat hingga kehabisan nafas.

.

setelah mengantar nial pulang, ema menatap diri nya didepan cermin.

"Kau gila ami, kenapa kau mau menolong nya

Astaga" ujar ema kesal pada ami.

"kita tidak boleh berhutang ema, lagian seperti nya nial pria yang manis"

"Aku tau, jangan-jangan kau menyukai nya. Iya?"

"Tidak, kau tau kan aku hanya sisi mu mana mungkin aku menyukai nya. Paling suatu saat kau yang akan jatuh cinta pada nya" jawab ami hilang dibalik cermin

"Ami sialan"

__

Tbc..