Chereads / My Psycho Model / Chapter 7 - bab 5

Chapter 7 - bab 5

Part 5

Nial meneliti berkas-berkas pekerjaan yang baru saja diberikan oleh key sekretaris nya. Nial memijit pelipis nya, kepala nya terasa sangat pusing. Nial menghentikan pekerjaan nya dan memilih untuk istirahat barang sejenak saja.

Pagi nya ema bangun dengan mata panda nya karena memikirkan nial, sungguh ema tidak mengira ia akan bermimpi tentang nial. Didalam mimpi nya ia dan nial menikah, sungguh mimpi yang sangat mengerikan bagi ema. Bisa-bisa nya ia bermimpi seperti itu, andai saja mimpi bisa diubah maka sekarang ini tidak ada lingkaran hitam disekitar mata nya.

Ema menyiapkan jus jeruk dan sarapan pagi nya, ema memasak nasi goreng dengan telur setengah matang diatas nya. Ema sangat mahir dalam memasak, bagi nya setiap wanita yang akan menikah suatu saat nanti harus lah paham memasak agar suami kelak betah tinggal dirumah.

Setelah sarapan ema langsung ke kantor dan menanyakan jadwal nya pada sari.

"jadwal ku hari ini apa sar?"

"dari jam 9 sampai jam 11 pagi nona ada pemotretan dengan aden di marshwan hotel"

"setelah itu?"

"tidak ada"

"baiklah, ayo kita siap-siap sekarang"

"iya"

__

"bagus sayang, angkat dagu mu lebih tinggi lagi.. oke perpect"

Ema melepaskan paksa rangkulan mesra aden, ema merasa tidak nyaman. Aden wijaya tipe pria idaman yang banyak digemari wanita bahkan gadis yang baru beranjak dewasa, tapi tetap saja ema hanya menganggap aden sebagai rekan kerja tidak lebih maupun tidak kurang. Banyak dari penggemar yang mengharapkan mereka untuk menjalin kasih tapi ema sama sekali tidak berminat dan mengatakan 'kami teman dan rekan kerja'.

Ema menghampiri sari yang sedang memeriksa hasil foto lalu berbisik.

"aku pulang duluan, kau bawa saja mobil. Aku naik taksi"

Setelah mengatakan itu ema langsung keluar dan mencari taksi. Tujuan nya adalah kantor nial, ia sungguh ingin melihat ekspresi kesal key.

Sampai didepan kantor nial, ema menelpon pria itu. Ema sangat malas berhadapan dengan key jika tidak ada nial.

Sudah deringan ketiga namun nial belum juga mengankat telpon nya membuat ema kesal sendiri.

"baik lah, jika sekali lagi kau tidak mengangkat telpon ku maka aku tidak akan menghubungi lagi!"

Ema mencoba menelpon nial tapi tetap saja tidak ada jawaban dari nial. Mata ema melihat dua pegawai nial baru saja keluar dari gedung.

"permisi." Ujar ema tersenyum

"Ema setyoningrum utomo? Model sexy itu?" ujar salah satu pegawai itu tidak percaya membuat ema tersenyum canggung.

"iya benar" jawab nya.

"ada yang bisa kami bantu? Katakan saja kami pasti akan membantu"

"em, apakah ni..ah maksud ku pak danial ada dikantor?"

"pak danial tidak masuk kerja hari ini, ada yang mengatakan pak danial sedang sakit"

"terima kasih info nya" ujar ema cepat lalu menaiki taksi yang ia tumpangi tadi.

Setelah ema pergi, dua pegawai itu baru menyadari jika ema sudah hilang dari pandangan mereka.

"bidadari cantik sekali.."

"aku sampai tidak bernafas karna mencium bau parfum nya"

"sangat menggoda"

__

tbc....