Chereads / My Psycho Model / Chapter 6 - bab 4

Chapter 6 - bab 4

Nial mencari ponsel baru untuk ema disalah satu mall milik nya. Nial bisa saja menyuruh seseorang untuk membeli nya hanya saja membeli sendiri tampak nya lebih menyenangkan.

Nial selesai membeli ponsel baru untuk ema ponsel yang sama persis seperti ponsel yang ia pecahkan, hanya warna nya saja yang berbeda.

Mata nial menyipit ketika melewati toko sepatu disana ia melihat ema dan asisten nya sedang mencoba sepatu.

"Kak lala mau yang ini"

Siapa?

Nial sama sekali tidak mengenal gadis kecil yang menunjukan sepatu kets pada ema. Dan yang lebih membuat nial tercengang adalah ema tersenyum sangat cantik sehingga membuat nial seperkian detik terpukau oleh pemilik senyum.

Karena dilanda penasaran nial menghampiri ema.

"Kenapa tidak menghubungi ku hm" ujar nial membuat ema kaget.

"Kau lupa atau pura-pura lupa? Siapa yang melempar ponsel ku?" jawab ema memutar bola mata nya dengan malas.

"Bukan nya asisten mu punya ponsel?, ah sudah lah berdebat dengan mu membuat ku lapar" ujar nial mengusap rambut nya sendiri gemas.

Lala menarik baju ema dan mengisyaratkan bahwa diri nya ingin berbicara. Ema yang paham menundukkan badan nya.

"Siapa uncle ini kak?" tanya nya dengan berbisik.

"Bukan orang penting" jawab ema balik berbisik. Sebenar nya percuma saja mereka berbisik, siapa pun yang berada disekitar ema dan lala pasti mendengar bisik-bisik mereka.

"Hallo gadis kecil perkenalkan aku Nial calon suami wanita cantik ini" ujar nial berjongkok dihadapan lala.

"Wah benarkah?"

"Benar sekali, sekarang mari kita makan. Aku akan mentraktir kalian semua"

"Horeee!, go right now uncle"

_

"Bisakah kau memanggil ku abang?" ujar nial pada lala ketika mereka telah selesai makan.

Lala menggeleng keras.

"Uncle"

"abang"

"Uncle..uncle.."

"Anak kecil saja tau kalau wajah mu sudah tua, akui saja" ejek ema.

"Kau benar kak, wajah uncle memang sudah tua. Hahaha"

"kalian benar-benar cocok, kau ikut aku kekantor, sekarang!" ujar nial setengah kesal meninggalkan ema, sari dan juga lala.

"Seperti perempuan saja" ujar ema membuat sari dan lala tergelak.

"Kau antar lala pulang, sekalian istirahat."ujar ema menyerah kan kunci mobil nya pada sari.

Ema menyusul nial dengan cepat-cepat ia masuk kedalam mobil nial.

"antar kan aku pulang saja, aku sangat mengantuk" ujar ema sambil menguap lebar.

Nial menghentikan mobil nya dipinggir jalan ia membetulkan letak tidur ema dan meletakan bantal kecil disamping jendela agar kepala ema tidak terbentur jendela.

Nial juga mengendarai mobil nya dengan hatihati jangan sampai ada batu kecil sekalipun menghalangi jalan nya dan membuat ema terbangun.

Nial mengendong ema hingga sampai kekamar wanita itu, kamar berwarna putih dan harus bunga lily. Ya bunga lily adalah bunga kesukaan ema. Nial membersihkan make up ema, sungguh nial lebih suka melihat wajah ema tanpa hiasan tampak natural dan lebih cantik.

Setelah memastikan ema tidur dengan aman dan nyenyak nial meletakan paperbag kecil yang berisi ponsel diatas meja rias ema.

_

Ema bangun terkejut, ia lupa bahwa make up nya belum ia bersihkan. Tapi ema merasa wajah nya ringan dan setelah berkaca ternyata make up nya sudah bersih.

Paperbag kecil menarik perhatian ema.

'Ponsel?'

Ada catatan kecil didalam paper bag.

Untuk mu :) Maaf telah membuat ponsel mu rusak.:)

Ema hampir tersedak air ludah nya sendiri, sungguh yang mengirim ponsel ini adalah nial? Bagaimana bisa nial menjadi manis begini.

Ema mengelengkan kepala nya.

Tidak..tidak...nial adalah pria menyebalkan..

_

Tbc...