Chereads / Aku Kamu dan Masa itu / Chapter 7 - Kencan dan kejadian tak terencana ()

Chapter 7 - Kencan dan kejadian tak terencana ()

POV BEY

Setting : Di dalam kamar Bey. Dia sudah mengganti sprai dan gordeng kamarnya. Kini warna kamar itu terlihat lebih cerah dan hidup. Bey membuka penuh gordeng lebar penyekat jendela kaca besar kamarnya. Kali ini dia membiarkan bias cahaya menerangi seisi kamarnya yang berada di lantai dua rumahnya

-

-

-

Aku menatap bayangan diri di kaca entah sudah berapa kali. Sulit sekali memilih pakaian yang cocok untuk kencan. Aku mengganti lagi blusku. Mengambil hanger lainnya dari dalam lemari. Mengambil beberapa potong baju dan celana. Aku serius mencocok kan beberapa baju itu di tubuh ku

" Ya ampun, jelek banget ! " semua potongan pakaian itu membuat ku tak puas. Rasanya putus asa. Sesulit ini kah mencari pakaian pas untuk kencan terencana pertama mu. Entah sudah berapa lembar pakaian yang aku lempar. Belum ada yang cocok menurut mata ku

Ayolah Bey. Your first day ! aku memilah lagi dan memang aku belum percaya diri dengan semua pakaian ini. Akhirnya tetap pada style andalan ku. Celana jeans ketat, kaos oblong, dan sepatu kets, okay !

Aku menatap kaca sekali lagi. Mengerutkan dahi, masih belum puas. Ini adalah pakaian sehari hari dan di momen spesial aku juga harus memakai pakaian biasa ini. Apa tidak salah ? Aku terkejut mendapati bayangan selain diri ku di dalam cermin. Mama mengintip dari balik pintu kamar

" Mama, ngagetin aku " ujar ku terkejut

Mama menggelengkan kepalanya. Air mukanya jelas sedang menggoda ku. Tarikan bibir mama membuat ku tersenyum malu

" Sini Mama pilih kan " ujar wanita ku ini sambil mengambil potongan blus di atas kasur ku

Mama merapihkan pakaian yang berserakan di kamar ku dengan cekatan. Beliau mengambil sepotong blus off shoulder tak jauh dari posisi duduk ku

" Ini bagus, sesuai dengan jeans mu " Mama menyodorkan blus itu dan menatap bergantian antara atasan dan jeans yang sedang aku coba kenakan. Aku mengeryitkan dahi. Memperhatikan blus merah muda di tangan mama. Awalnya aku sedikit ragu dengan pilihan mama. Tapi perlahan jari ku sepertinya menurut. Aku menyentuh ujung blus dan tersenyum membalas senyuman manis mama, hanya saja..

" ah model crop, nanti perut ku terlihat ma " gumam ku mengerutkan dahi tapi aku tetap mencobanya terlebih dahulu, dan tara..

Mama tersenyum

" wahhh.. " Mama terlihat takjub dengan perpaduan pilihannya. Aku mematut diri di cermin. Wah.. super kawai ! cute overload, crop tea blus dengan off shoulder berpadu jean biru muda

Aku memeluk mama. Pilihan mama adalah terbaik dan aku menyukainya. Blus pink sepinggang ini pas banget. Aku meraih sling bag bundar yang terbuat dari rotan favorite ku, bersiap menikmati hari ini

" Ma. Bey berangkat dulu ya " pamit ku meninggalkan ciuman hangat di pipi mama

" ati-ati sayang " ujar mama membalas salam ku. Kami melempar senyuman hangat dengan wajah ceria

------        ------

POV MAMA

Setting : Mama berdiri di sisi jendela kamar Bey, dia menunggu anaknya keluar rumah dan bisa melihat dari atas sini. Tatapan nya terus menanti sosok Bey

-

-

-

Bey berlari kecil. Suara sepatunya semakin menjauh menuruni anak tangga. Aku menatap sosoknya yang tak berhenti tersenyum dari ruangan kamar nya yang beraroma mawar. Dari kaca jendela kamar ini jelas aku melihat langkah ringan dan wajah cerahnya

Secepat ini anak bayi ku. Gadis mungil perhiasan rumah ini menjadi semakin besar dan dewasa. Tak terasa air mata ku menetes

Bey, mama selalu mendoakan mu sayang, mama hanya ingin kamu selalu bahagia. Selalu tersenyum dan tertawa, seperti saat ini !

Sudah lama rumah ini kehilangan senyuman mu  Kecupan manja mu. Dewasa lah dengan baik anak ku. Walau dirimu masih tak bisa berbagi cerita tapi mama akan selalu ada untuk mu

Suara pintu terbuka mengejutkan ku. Terburu-buru aku menghapus airmata. Seorang lelaki menghampiri ku. Dia berdiri di sebelah ku. Tangannya menepuk pundak ku. Dia selalu memahami isi hati ku

Tangannya melambai membalas lambaian tangan Bey yang menghilang di tikungan jalan

" Dia selalu senang berjalan ya.. "

Aku menoleh menatap wajah lelaki ku yang tersenyum hangat. Aku memeluk nya. Dia mengusap kepala ku, kau selalu saja menyentuh dengan hangat seperti ini

Anak bayi itu telah terus tumbuh. Wajahnya yang mungil kini kian menjadi dewasa dengan sangat cantik dan lembut. Tapi sifat polosnya masih tetap saja sama

Aku menyadari proses dewasanya. Mama menunggu kamu menceritakan semua yang kamu rasakan. Mama berharap kamu selalu bahagia dengan baik nak

---------      ---------

POV BEY

pukul 02.00 siang hari

Aku menengadahkan kepala. Mengahalau cahaya matahari dengan lengan ku, hangat. Aku memejamkan mata. Suara kendaraan yang lalu lalang seperti alunan musik di telinga. Ku renggangkan kedua tangan ku, menikmati cahaya matahari. Semilir angin memainkan rambut ku

Seseorang menyentuh ujung jari ku. Sontak aku menoleh. Membuka mata ku perlahan. Aku tersenyum pasti. Sepasti Aku mengenal mu. Walau dengan masker dan hoodie itu.

Mata nya bercahaya dengan sudut matanya tertarik. Terbayang senyuman nya di balik kain masker itu. Walau kau menutupi hampir semua wajah mu. Aku masih bisa menemukan raut wajah mu yang berarti untuk hidup ku

Tangannya menyisir rambut depan ku yang tertiup angin. Sementara lengan satu lagi meraih telapak tangan ku. Menggenggam dengan lembut dan hangat. Aku mengikuti langkahnya menyeberang jalan. Kali ini kami berjalan dengan santai tidak seperti sebelumnya

Aku bisa menyesuaikan langkah dengannya. Tidak ada kata-kata. Kami hanya berdiam dalam langkah kaki. Tangan kami yang bergandengan sesekali mengayun mengikuti nada langkah kaki

Kami memasuki sebuah cafe dengan taman kecil di dalamnya. Mario mengambil tempat duduk. Dia memilih tempat yang lenggang

Matanya melirik sekitar dan perlahan membuka maskernya. Senyum nya langsung mengembang. Sehingga jejeran giginya terlihat jelas. Aku mengeryitkan dahi. Tidak paham dengan senyuman nya. Apa sih Mario, senyuman itu terlalu mengandung banyak gula

" Maaf ya, aku milih di sini " aku mengangguk cepat. Matanya lama menatap wajah ku, membuat aku salah tingkah

" Hari ini kamu cantik.. " puji nya dengan senyuman manis

" Seperti biasa.. " lanjutnya terus memamerkan wajah cerianya itu. Aku menutupi wajah dengan telapak tangan. Udara di sini terasa panas. Pasti wajah ku memerah seperti udang rebus saat ini. Dia terlalu berlebihan memuji ku

Kami menikmati makanan. Sambil sedikit berbagi cerita. Mario sesekali tertawa, wajahnya sangat bercahaya jelas wajah itu sedang merasa bahagia. Sama hal nya dengan diri ku. Aku bisa merasakan kebahagiaan di sana, Aku pun juga !

Triiing...

Mario membaca text di ponsel nya. Air wajahnya berubah seketika. Aku menghenti kan suapan dan mencuri lihat layar ponsel nya

" Mario gue titip baby Dave, gue ada undangan, please.. "

Sebuah pesan singkat dari pemilik nama SOFIA di kotak pesan masuk ponsel Mario

Mario menghabiskan makanannya dengan lebih cepat. Tangannya memegang dagu ku sekilas. Dia memasang masker dan hoodie nya. Pria itu terlihat terburu buru, dia akan meninggalkan ku sendiri di sini ?

" Aku pergi dulu " dia beranjak dari kursi dan akan meninggalkan ku. Yang benar saja. Aku menarik ujung sweater nya memaksa langkah nya untuk berhenti. Dia memandangi raut wajah ku yang datar

-

-

-

Entah bagaimana. Aku sudah duduk di mobil Mario. Dia mengemudi kan mobil nya lumayan cepat. Bahkan kini dia masih terus memacu dengan kecepatan yang terus naik

Kami akan kemana. Entahlah. Aku hanya belum mau berpisah dengan nya. Hingga akhirnya dia mengajak ku mengikuti urusannya. Kami memasuki lobby sebuah gedung apartment.

Kami masuk ke dalam lift. Aku mengikuti Mario dengan langkah yang pelan sementara Mario mempercepat langkahnya. Dia jelas terburu buru. Setiba di sebuah pintu Mario segera membuka pintu dengan cepat. Dia bahkan meninggalkan ku. Sementara Aku masih berdiri di luar Mario telah menghilang di balik daun pintu

Mario kembali menghampiri ku dengan bayi di tangan nya. Wajah ku seketika tegang. Banyak pertanyaan di kepala ku melihat sosok bayi mugil tampan di gendongan pacar ku itu. Aku tidak tahu wajah apa yang aku tampakkan hingga seseorang menerobos diantara kami. Dia membetulkan heel nya dengan terburu-buru

Sofia!  mataku terbelalak. Mau mengejutkan ku berapa kali lagi Mario !

" Ayo masuk, jangan di luar " Sofia mendorong badan ku dengan pelan. Aku mengikuti saja

" Mario gue titip Dave, rahasia lo aman " ujar Sofia melempar senyuman pada ku. Dengan ragu aku mencoba membalas wajah santai Sofia. Wanita itu mengangkat jempolnya dan menutup pintu sementara aku masih membatu. Amu berdiri di depan pintu yang baru saja tertutup. Mata ku mencuri pandang keadaan sekeliling. Banyak sekali foto di sini.

Mata ku menatap foto pernikahan di atas meja. Aku mendekat, mengambil figure foto. mata ku memanas menyadari pasangan yang sedang pemberkatan itu, ini Mario. Mario dan Sofia.

Aku menahan tangis ku. Ada apa sebenarnya ? mengapa Mario menikahi Sofia. Dan Sofia yang sangat santai melihat ku datang bersama dengan Mario. Bukan kah mereka itu suami istri ? dan apa pula maksud kalimat Sofia perihal 'rahasia Mario' ?

Aku belum menyadari Mario yang berdiri di belakang ku. Sampai ku dengar suara rengekan bayi. Aku langsung menoleh dan mendapati pria itu sungguh telaten menenangkan rengekam bayi di gendongannya

Mario menggoyangkan badan nya. Anak bayi itu terasa sangat nyaman dalam gendongan Mario. Wajahnya yang tampan dan tatapan mata Mario yang hangat dia sangat cocok menjadi ayah masa depan. Ayah tampan

" ya ampuun, kamu lucu banget " Aku reflek menyentuh pipi bayi di gendongan Mario. Ah anak bayi ini begitu tampan, wajahnya jelas blasteran. Dia jelas bukan anak Mario. Mereka sama sekali tidak mirip. Bagaimana mungkin baby bule ini anak Mario ? Darimana asal bola mata berwarna ini

Mario melihat tingkah ku dan tersenyum. Tapi Aku cemberut. Aku sedang kesal dan cemburu tahu ! kau harusnya minta maaf padaku bukan tersenyum seperti itu ! batin ku gusar sendiri

Aku tidak bisa lagi menyembunyikan rasa penasaran ku. Ada apa sebenarnya ? semua ini membuat banyak teka teki. Membuat banyak pertanyaan yang sulit untuk di mengerti. Hubungan seperti apa antara mereka berdua dan sesantai ini kah yang di maksud dengan pernikahan. Ini sangat tak masuk akal 

" Hallo, nama ku Dave, nama tante siapa ? " Aku menepuk pundak Mario gemas. Suara nya yang menirukan suara anak-anak mengundang tawa ku

" kau bilang tante ! " ketus ku dengan wajah cemberut. Mario mengangguk polos

" umurku setahun dan ini papah ku " Mario menunjuk diri nya dengan jari Dave. Aku menghentikan tawa ku, seketika. Ini sungguh tidak lucu untuk seorang gadis yang begitu lama menunggu kehadiran mu Mario ! jangan bercanda lagi

Aku menatap wajah Mario sekilas dengan kesal lalu merebahkan diri di sofa. Mario menyusul ku duduk di sofa. Sebelum nya dia meletak kan Dave di kamar. Bayi itu sudah tertidur lagi

" Aku menikahi sofia dua tahun lalu " Mario menarik nafas seperti mempersiapkan banyak energi untuk memulai ceritanya. Aku menyimak dengan serius

" Aku harus menikahi Sofia, dia sangat baik pada ku " aku membenarkan posisi duduk ku dan lanjut memasang wajah serius menyimak cerita Mario

" Kami memutuskan menikah, aku tidak pernah bisa sekolah dan hidup tanpa Sofia " lanjut Mario dengan nada suara menurun

Mata Mario menerawang kosong

" keluarga nya memungut ku dari jalanan "

Aku tertegun. Bagaimana mungkin pria setampan Mario dibuang di jalanan. Ini tidak masuk pikiran ku tapi aku terus menyimak tanpa menyela kalimat Mario

" Aku menghabiskan hari berdiri di belakang Sofia, dia selalu membela ku terhadap ayahnya "

Ayah Sofia sangat keras. Aku mendengarkan cerita Mario. Matanya sampai berkaca-kaca tiap kali menyebut tuan besar itu. Aku tidak mungkin mampu menjalani hidup seperti dia. Dia di pungut dari jalanan. Merasa kan hidup di dalam istana tapi di perbudak raja. Begitulah istilah ku untuk cerita yang barusan ku dengarkan

" seperti kebaikan Sofia, aku harus membalas kebaikannya "

Mario menarik nafas panjang, menyenderkan punggungnya

" Aku harus menikahi Sofia, menyembunyikan hubungannya dengan Alex.. "

Suaranya semakin merendah. Mario mengangkat bahunya malas melanjutkan kisahnya

" kenapa tidak coba untuk jujur..  " dengan suara selembut mungkin aku mencoba memberi pendapat. Sebenar nya aku takut salah kata. Aku terlalu menyukai pria ini. Aku tak ingin dia semakin terluka. Aku sangat takut kata kata ku malah melukai perasaanya. Mario menatap ku, beberapa detik

" mungkin aku dan Sofia akan mati "

Aku kehilangan kata-kata. Kepala ku seketika kosong. Tangan Mario mengangkat dagu ku, sentuhannya menyadarkan ku. Dia mendekatkan kepalanya. Memangkas jarak antara wajah kami. Jarinya masih bertengger di ujung dagu ku, menyentuh hangat. Aku melihat bibirnya yang sedikit terbuka

Tangan kirinya mengusap kepala ku perlahan. Aku merasakan telapak nya yang hangat menelusuri rambut panjangku. Kuangkat kedua tangan dan menyender di bahu Mario. Tangan nya terdiam diatas kepala ku terasa berat dan sedikit menekan kepala ku. Wajahnya terlihat gemas, dalam diam kami hanya saling bertatapan lama

Suara jantung kami yang berdegup cepat. Aku memejam kan mata dan menikmati kesunyian ini. Aku menikmati kebersamaan dalam diam kami. Hanya dengan duduk di samping mu membuat perasaan ku senang dan tenang

Perlahan aku membuka mata. Menoleh ke arah pria tercintaku. Mengangkat kepala dari senderan di bahunya. Aku menatapnya dekat dan dalam. Lagi dan lagi, aku bisa melihat jelas bentuk sudut matanya. Ujung hidungnya yang sempurna, bibirnya yang menggoda. Aku selalu menyukai mu !

Mario tersenyum, dia menggigit bibirnya. Wajahnya itu sangat menggemaskan. Tangan kanannya mengelus lembut rambut ku. Sesekali dia merapihkan helai rambut ku yang jatuh di wajah. Perlakuan kecil mu itu membuatku  merasa sangat bahagia

Aku terlalu bahagia

Kenyataan bahwa dia dan Sofia tidak pernah ada apa-apa, itu sangat melegakan ku. Kini telapak tangannya mengelus lembut pipi ku, mengusap usap pelan di sana

Hangat tangannya semakin terasa panas. Menjalar ke seluruh tubuh ku. Membuat semua seperti akan lepas kendali. Kita tak mungkin hanya saling menatap lama seperti ini. Gejolak di dalam dada ini sudah begitu lama dipendam ditambah lagi kerinduan yang telah menumpuk

Mario menenggelamkan kepalanya di bahuku. Bersender nyaman di sana membuat jantungku berdenyut cepat. Aku terhanyut dalam rasa yang mengayunkan jantung ku tanpa henti. Dia pasti bisa mendengarnya.

Berada di sampingnya. Merasakan keberadaanya bersama dengan ku. Walau dengan diam diantara detak denting jam di dinding, aku sangat menikmatinya

Kami menikmatinya

Mario mengangkat kepalanya perlahan, tatapan matanya terasa lain saat ini. Jantungku terus berdegup membuat perasaan berdesir seperti ini lagi. Dengan penuh perasaan Mario menyambar bibir ku. Melumat pelan dan berirama. Kali ini aku sudah bisa merespon nya dengan cepat. Aku mengalungkan lengan di lehernya. Dia mengelus lembut kulit leher hingga bahu ku yang terbuka

Deru nafasnya kian cepat dan terasa hangat menghembus di sisi telingaku. Membuat hasrat terpendam kian memuncak. Mario mengecup tiap jengkal kulit terbuka ku Kini telapaknya mulai pindah melingkar ke pinggang

Ah karena blus ku yang pendek mengekspose jelas kulit perut ku. Telapak tangannya dengan cepat menutupi kulit perut ku yang terbuka. Hangat dan kian hangat. Dekapan telapak lebar Mario membuat sekitar pinggang hingga perutku bisa ikut merasakan sentuhannya. Jika terus seperti ini, aku tak bisa janji jika semua masih dalam kendali. Aku terlalu menyukai mu Mario. Kau begitu menjeratku dengan pesona mu. Aku tak ingin melepas ciuman dan sentuhan mu di tubuh ku

terima kasih sudah membaca sampai disini..

terus dukung dengan memberi review dan komentar berikut 5bintang di depan..

Komentar tiap tiap babnya..

Kirim power stone sebanyak2nya

beri hadiah sebanyak banyak ya agar penulis terus bersemangat dalam berkarya

ig @anyun yun yun yun (jng pakai spasi)