Via menggenggam erat telapak tangannya. Seberapa kuat dia menahan gejolak di dalam dada tetap saja semua itu memberontak. Air bening menggenangi kelopak matanya. Tinggal menunggu detik detik tumpah. JENI menarik nafas dalam. Bibirnya gemetar. Wajahnya yang pucat dan kata kata yang keluar dari mulutnya semakin banyak semakin lemah. Bahkan seperti orang berbisik. Tercekat di tenggorokan. Terasa sakit dan melelahkan. Beban yang dia pikul sangat melelahkan.
POV. JENI.