Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Kebaya Taro

Lunar Integration: I Overtake My Brother As Alpha

In a world where humans and demi-humans coexist in harmony, Rengoku Muhei has lived his life in the shadow of his older brother, the revered Wolf Blood Alpha. But when an unstoppable threat arises, one that could bring his brother's reign to an end, Rengoku realizes his moment has come. To prepare for a future where he may need to assume his brother's role, he must train relentlessly, rising through the grueling ranks of the Hunter Society to unlock his hidden Lunar power. On this path, Rengoku encounters allies and adversaries alike, each shaping his journey toward the Alpha's throne. *** The sound of the blade caressing swished through the air as Rengoku tossed the cut blade into the air and letting it fall back into his palm. "Huh?... Rengo..." Taro let out a surprising gasp, he wasn't sure what he had in mind but in that split second, he realized that Rengoku had an aura of calmness surrounding him. "If only you were a lot less bloodthirsty... Tatsuya". Rengoku continued. "Really... Tell me brat, what do you intend to do with that broken blade?" Tatsuya replied. "Oh this is going right through your chest..." Ren assured as he used the blade to physically draw a imaginary line that corresponded with the scar that ran through Tatsuya's face. "Don't make me laugh... Idiot," Tatsuya sneered, a sneer that Ren found oddly disconcerting. "I wasn't trying to," Ren replied, his voice calm despite the tension. He shifted his hand away from Tatsuya’s frame, his fingers curling around the broken blade - a weapon that was now his only hope. With a calculated flick, the blade was launched skyward, its trajectory tracing a deadly arc directly above Tatsuya. A slight forward and backward movement of his wrist helped him gauge the distance, and with a burst of determination, Ren propelled the blade with all his might. "Huh?" Taro gasped, his eyes widening in shock as he watched the spectacle unfold. "You missed... Brat!" Tatsuya taunted, a sneer returning to his lips. "Are you sure about that?" Ren replied, his voice low and steady. In that split second, as the blade whistled through the air, Ren's mind raced. 'Did I miss? If it goes according to plan, I'll be able to do what he taught... Yes, I think I can pull it off now. Activate the technique and release it immediately, so I don't destroy too much unintentionally.' 'One...' he steadied himself, his fist poised like a spear, ready to strike. 'Two...' 'Three...' The clanging sound of metal against rock echoed through the night, a violent symphony of force and resistance. With his eye, Ren caught the spark caused by the collision, a brief flash that ignited his next move. He took off with great speed, the wind whistling past him as he closed the distance between him and Tatsuya. Tatsuya, saw Rengoku's approach and prepared himself for the impending attack. But he was unaware of the blade that had deflected off the boulder, hurtling straight toward his back. The blade pierced deep into his right shoulder blade, a searing pain that disoriented him and shattered his focus. As he reeled from the unexpected strike, Ren's attack was already in motion. "Tsuki Jutsu," Ren intoned, his voice low and commanding. "Akai Satsu." [Lunar Technique: Red Death]. *** WARNING: THERE WILL BE A FEW ELEMENTS IN THIS NOVEL THAT'LL BE WRITTEN IN JAPANESE, BUT NOT TO WORRY I WILL DO MY BEST WITH THE TRANSLATION. SYMPOSIUM: THIS NOVEL IS ONE FOR THE ANIME FANS AS IT IS INSPIRED BY JAPANESE ANIME WITH LOTS OF FIGHT SCENES, CHARACTER DEVELOPMENT AND POWER STRUGGLE SURROUNDING THE MALE LEAD. YOUR SUPPORT WOULD BE VERY MUCH APPRECIATED. ENJOY.
Tenzen_Sama · 502 Views

Aneh

**Sinopsis** Setelah menutup bab kehidupannya sebagai lulusan sarjana dengan keinginan sederhana untuk pulang ke rumah kakeknya, sang tokoh utama justru mengalami kecelakaan tragis yang merenggut nyawanya. Namun, alih-alih akhir dari segalanya, kecelakaan itu menjadi permulaan perjalanan baru yang penuh misteri. Ia terbangun di tengah malam yang sunyi, di hutan lebat yang asing—namun kali ini dalam tubuh seorang anak laki-laki berusia enam tahun. Baju bangsawan yang dikenakannya tampak mewah, dan di sampingnya seorang wanita paruh baya dengan pakaian pelayan menangis, memeluknya erat dengan panggilan penuh kasih sayang, “Tuan Muda Ronan…” Kebingungan menyelimuti dirinya saat ia menyadari bahwa dirinya kini memiliki identitas yang berbeda di dunia yang terasa seperti pedesaan Eropa abad ke-16. Namun di balik tubuh kecil ini, masih hidup jiwa dan pikiran seorang pemuda dewasa yang pernah menjalani kerasnya hidup dan kesepian. Terpaku oleh kenyataan baru ini, ia terpaksa menyelami kenangan dan kehidupan sosok Ronan kecil. Dari sini, ia harus memahami siapa dirinya di dunia ini, mengurai ingatan menyakitkan Ronan, dan mencari arti di balik kesempatan kedua yang misterius ini. Dapatkah ia menemukan kehidupan baru yang membawa kedamaian, ataukah kenyataan di balik dunia asing ini akan menyeretnya ke dalam konflik dan rahasia yang jauh lebih dalam? Di sinilah perjalanannya dimulai—di antara teka-teki kehidupan barunya dan bayangan masa lalunya yang perlahan terkuak.
G1_Blue · 615 Views

Nikah (Non) Exclusive

Kim Tan yang mendapatkan tekanan dari keluarganya untuk menikah secepatnya, membuat Wang—sang nenek—stres berat. Sebab dia terkesan selalu main-main dan bersikap kekanakan. Akan tetapi, tiba-tiba saja Tan memberikan kabar jika dia akan segera menikah dengan kekasihnya Sara. Tan pun merencanakan acara pertunangan sebagai sambutan kembalinya Sara ke Indonesia. Dia memilih Bali untuk acara tersebut. Untuk meramaikan acara itu Tan memberikan hadiah tahunan pada karyawannya. Untuk berlibur dan sekaligus menjadi tamu undangan di acara tersebut. Amy yang mendapatkan hadiah dari pimpinan perusahaannya yaitu sebuah tiket liburan sekaligus undangan pesta pertunangan itu. Sejak awal sudah disulitkan dengan kewajiban membawa seorang teman bersamanya. Itulah yang memicu pertemuannya dengan Sakha—teman pria yang menjadi cinta pertamanya itu. Amy pikir Sakha benar-benar tulus menemaninya. Namun, ternyata Sakha memiliki niat lain. Dia datang ke Bali hanya tergiur dengan tiket yang ditawarkan Amy. Di sana pria licik itu bertemu dengan kekasihnya, lantas bercumbu dan bercinta tepat di hadapan Amy. Amy merasa terkhianati, hingga akhirnya gadis berpenampilan culun itu memilih untuk mengalah dan pergi dari kamarnya. Selain hal tersebut, tragedi yang terjadi pada Amy tak cukup sampai di situ saja. Tiba-tiba saja sang presdir memintanya untuk menjalani kesepakatan hubungan kontrak non eksklusif. Sebab sang kekasih yang ditunggu ternyata membatalkan kepulangannya. Namun, di sisi lain Tan harus menyelamatkan posisinya sebagai presiden direktur di perusahaannya yang bernama K Company. Amy yang sedang kecewa sebab perlakuan cinta pertamanya itu, langsung menyetujui tanpa pikir panjang. Meski pada awalnya dia sempat menolak. Namun, hadiah yang dijanjikan sangat besar dan meruntuhkan penolakan Amy. Di sisi lain, orang-orang banyak yang merasa tidak percaya dengan hubungan tersebut, hingga membuat Amy semakin dikucilkan di kantornya. Bahkan, orang tuanya di kampung yang mendapat kabar tersebut dari berita melakukan protes pada Amy. Kemudian berhenti menghubungi Amy. Sebab ada rumor yang menyebutkan jika Amy menggoda dan menjebak Tan. Berbeda dengan Wang, wanita paruh baya itu justru menerima Amy dengan baik. Waktu pun berlalu, hubungan Amy dan Tan berangsur menjadi pernikahan kontrak non eksklusif yang memiliki peraturan, jika keduanya tak memiliki hak atas tubuh masing-masing dan hak waris harta gono gini. Amy hanya akan mendapat bayaran sesuai perjanjian, dan dia bisa hidup bebas seperti sebelumnya. Terlepas dari semua rumor yang beredar di luar sana. Awalnya hal itu berjalan cukup lancar, tetapi seiring berjalannya waktu, Tan yang bertemu Amy secara intens. Lantas keduanya yang hidup serumah dan tidur sekamar, membuat Tan tidak bisa menahan lagi godaan yang terus saja meronta. Hingga pada akhirnya, setelah cukup lama menikah dan tak mengindahkan satu sama lain. Tan kebablasan, dia menggauli Amy hingga dia mengandung. Tepat saat kabar baik itu tersebar, Sara kembali dari London. Dia memutuskan untuk berhenti dari dunia model dan kembali ke Indonesia untuk menikah dengan Tan. Setelah satu tahun lamanya dari insiden yang terjadi di Bali. Sara tak mengetahui jika Tan sudah menikah. Selama ini keduanya masih berhubungan baik seperti sebelumnya. Ternyata kembalinya Sara mengutarakan niat untuk menikah dengan Tan, dia melamar Tan pada Wang. Sontak Wang dan Amy terkejut. Hingga pada akhirnya dengan terpaksa Tan menjelaskan jika Amy istrinya. Sara tidak terima. Tan merasa tak tega melihat kekasihnya begitu kesakitan. Amy pun sama, merasa frustrasi dan sangat bersalah. Dia pikir takdir indah akan berpihak, lagi-lagi masih belum saatnya. Tan mengungkap pada Sara pernikahan kontraknya dengan Amy. Tan meminta Sara untuk bersabar dan menunggunya sampai bayi Amy lahir. Sara pun setuju, keduanya kembali berhubungan baik.
nunraqila_237845 · 6.9K Views

Pejuang cinta, penderita kanker

Aku mau kasih tahu bahwa cerita aku yang "pejuang cinta penderita kanker" pindah ke akun ini, karena akun aku yang lama tidak bisa dibuka. Jadi aku buat di akun ini ceritanya sama ko gak aku ubah. Ini murni dari pikiran saya sendiri. Semoga kalian suka..... Ayo dukung ceritanya dengan simpan ke koleksi, vote, komen, follow akun ku agar tidak ketinggalan dan beri hadiah setiap harinya dan beri gife juga. Cerita ini tidak akan berkembang tanpa dukungan kalian, jadi dukung terus ya....... Sebelum baca follow dulu Budayakan vote and commen Apa aku bisa seperti anak lainnya yang mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya? Namun, itu mustahil bagiku. Aku hanya seorang gadis sederhana yang selalu diperlakukan kasar oleh keluargaku hanya karena kesalah pahaman. Tapi, aku tidak akan menyerah, aku akan berusaha. Meskipun aku menderita penyakit yang ku alami saat ini, aku harus tetap semangat untuk melawannya. Hati ini sakit selalu mendapatkan perlakuan yang tidak terduga, sakit rasanya tapi hanya di pendam tidak di ungkapkan. Bersabar untuk saat ini. Sekuat tenaga untuk tidak tumbang dan tersenyumlah meskipun terluka. "Tuhan aku hanya ingin seperti dulu lagi dan berkumpul kembali." "Tuhan engkau boleh cabut nyawaku. Tapi, izinkalah aku untuk merasakan kebahagiaan." "Aku rela." Plagiat menjauh! selanjutnya langsung baca saja Ig : @inefitrianingsih08 Ini bagian pertamanya : Seorang anak kecil yang begitu menggemaskan dengan memakai baju dress selutut berwarna pink dengan rambut yang diikat dua. Anak kecil itu berlari-lari ke sana-kemari dengan tawa yang begitu lucu. "Sayang jangan lari-lari, nanti kamu jatuh!" teriak seorang wanita paruh baya yang terlihat begitu awet muda meskipun sudah mempunyai anak tiga. Anak kecil itu berhenti berlari kerena mendengar teriakan dari sang mamah. Lalu ia berbalik dan menghampiri dan langsung memeluknya. "Mamah, jangan teliak-teliak belisik tau"ucapnya dengan bicara cadelnya. "Iyah sayang, tapi mamah khawatir takut kamu kenapa-kenapa" khawatir sang mamah. "Aku nggak kenapa-napa ko mah" ujar nya untuk menyakinkan bahwa ia tidak akan kenapa-napa. "Amel" Teriak seorang pria paruh baya, dengan membawa dua orang anak kecil. Yang satu laki-laki tampan yang begitu mirip dengan paruh baya tadi, anak laki-laki itu sekitaran umur 8 tahun dan yang satu lagi perempuan yang begitu mirip dengannya. Amel langsung berbalik dan tersenyum sambil menghampiri orang yang tadi memanggil namanya. "Papah" heboh Amel dengan begitu bahagia. "Iyah sayang" ucap papah Amel sambil mengecupnya dengan sayang. Lalu Amel menghampiri dua anak tadi yang datang bersama papah. "Ka Andre, Mala" sambil memeluk mereka erat karena sudah lama sekali kami tidak bertemu. "Ko kalian gak bilang-bilang mau datang. kan bisa aku jemput di bandara" cemberut Amel. "Kan biar supraes" ucap ka Andre dan Mala bersamaan. Lalu Amel berkumpul dan bahagia bersama keluarganya, canda tawa yang begitu bahagia. Gedeprukkk "Aduh... badanku, sakit banget" kesakitan seorang perempuan cantik dengan kulit putih susu, rambut sebahu berwarna hitam pekat, terjatuh dari atas kasur. "Huft..huft...huft.. hanya mimpi dikira itu nyata." perempuan tersebut memeluk dirinya sendiri dengan kaki di tekuk dan kepala ditundukkan. Butiran bening membasahi pipi karena mengingat kenangan yang begitu dirindukan olehnya, kapan semuanya akan seperti dulu lagi? "Pah, Mah, ka Andre, Mala. Aku kangen kalian, kapan kita seperti dulu lagi, aku sakit Pah Mah selalu sendiri hiks...hiks...kapan kalian bisa memaafkan ku" tangisannya semakin pecah karena mengingat betapa kejamnya mereka terhadapnya. Aku sedih banget akun aku gak bisa di buka aku bikin akun ulang dan aku bikin ceritanya ulang, padahal akun ku yang lama baca ceritanya udah 2k huaaaaa jadi harus mulai dari awal lagi, semoga ini cerita aku berkembang dan banyak yang suka amin..... tetap semangat semoga ke depannya ceritanya jauh lebih baik lagi dari sebelumnya......
Ine_Fitrianingsih · 17.1K Views
Related Topics
More