Seperti biasanya ibu selalu mengantar ku pergi ke sekolah. Dan setelah bel masuk berbunyi ibu akan segera kembali pulang ke rumah. Sesampainya di rumah ia melakukan pekerjaan rumah karena memang tidak memiliki kesibukan lain dan hanya menjadi ibu rumah tangga biasa.
Pukul 12.00 WIB waktunya anak-anak sekolah pulang. Di depan pintu gerbang sekolah nampak anak berambut hitam yang dikepang dua, memakai atasan putih dan rok merah itu sedang menunggu orang tuanya. Lili merasa kecewa karena ibu tidak menjemputnya lagi. Lili merasa iri dengan anak yang lain karena ayah dan ibu mereka selalu datang menjemput anak-anaknya di sekolah. Akhirnya, Lili pulang sendirian lagi dengan berjalan kaki.
"Apa ibu dan ayah tidak peduli dengan ku?" pikirnya.
Meskipun jarak rumah ke sekolah tidak terlalu jauh, tetap saja aku ingin dijemput saat pulang sekolah.
"Lili, sini Om antar pulang." kata Ayah Laras yang sedang mengendarai motor sambil membonceng anaknya.
" Tidak, Om. Lili pulang jalan kaki saja." kata Lili menolak tawaran itu.
"Lho, ko gitu. Jangan malu. Tidak apa-apa sini Om antar pulang." kata Om Tomo untuk kedua kalinya.
"Ayo, Li ikut saja diantar pulang sama ayah." ajak Laras kepada temannya itu.
"Tidak perlu." Lili menggelengkan kepalanya.
"Iya sudah, kalo gitu aku duluan ya?" kata Laras lagi.
Kemudian Om Tomo menambah kecepatan motor yang dikendarainya dan meninggalkan Lili jauh dibelakang sana.
Lili hanya menghela nafasnya dan terus berjalan. Sebenarnya dia takut pulang sendirian karena belakangan ini sedang ramai kasus penculikan anak.