Chereads / Stars Elite / Chapter 17 - Federasi Galaksi

Chapter 17 - Federasi Galaksi

Tiba-tiba, langit menjadi gelap. Sinar matahari menyusut yang membuat Darma jantungnya berdegup kencang. Cahaya-cahaya lampu ditingkatkan supaya yang lewat bisa tahu jalan. Bahkan di trotoar jalan terdapat lampu-lampu menyala. Ramna menenangkan Darma. Dia berkata kalau hal ini sudah terjadi. Itu tandanya, akan turun hujan.

Hujan pun turun ditandai dengan rintik gerimis yang airnya beradu dengan bangunan dan jalanan. Seketika hujan semakin deras. Semua yang beraktivitas berlarian untuk berteduh. Darma memperhatikan hujan ini. Sebab, ini adalah hujan pertama dia selain di Bumi. Dan, seketika langit menjadi agak terang karena kabut terhempas oleh angin. Kabutnya sedikit hilang daripada waktu pertama kali dia datang.

Ketika hujan reda, Darma keluar dan dia melihat pemandangan yang berbeda. Langit lebih terang, jalanan basah, daun-daun juga basah. Awan sedikit terlihat putih bagaikan kapas. Langitnya mirip dengan bumi. Sedikit biru.

Tak terasa, tiba-tiba di sampingnya Yora berdiri sambil menatap langit. Dia tersenyum.

"Akhirnya kita bisa melihat langit di planet ini lagi," katanya Sambil tersenyum.

"Aku baru pertama kali," balas Darma.

Yora menghirup udara hujan reda yang khas.

"Aku sudah tahu alasan kenapa kau membenciku waktu pertama kita bertemu, Yora."

"Aku juga sudah tahu dari kapten."

Wajah Yora murung dan terlihat sedih. Dia memandang langit dan membayangkan kejadian yang tidak akan pernah dia lupakan seumur hidupnya. Seseorang dari Bumi yang tergabung dalam Divisi Satu Aliansi Merah tidak akan pernah dia maafkan. Kebenciannya tidak pernah hilang. Bahkan tumbuh semakin besar. Dia masih ingat wajah pria itu.

"Maafkan aku yang sudah membencimu. Walaupun kau sama-sama berasal dari Bumi, tapi kau bukanlah dia yang membunuh orang tuaku."

Darma menengok ke arah Yora. Dia melihat air mata Yora mengalir melalui pipinya.

"Jangan dipikirkan. Aku rasa jika aku jadi kau, aku juga akan melakukan hal yang sama."

"Aku hanya ingin balas dendam atas kematian orang tuaku."

"Dan aku tidak punya alasan untuk menghentikanmu."

"Aku tidak peduli apa perbuatanku nanti salah atau benar."

***

Federasi Galaksi merupakan sebuah organisasi non-profit yang dibentuk oleh para donatur. Organisasi ini bertugas mengatur tata tertib di galaksi ini. Seperti menentukan titik planet. Di mana jika planet asing didaftarkan, mereka akan memberi titik koordinat dan akan langsung diperbarui ke server sehingga bisa dicari di peta galaksi melalui perangkat-perangkat yang sudah mendukung. Walaupun begitu, mereka tidak memerintah.

Musuh terbesar Federasi Galaksi adalah Bajak Laut Luar Angkasa. Karena mereka selalu menyerang pesawat yang menurut mereka memiliki harta. Pesawat favorit mereka adalah pesawat wahana di mana penumpangnya sudah dipastikan orang-orang kaya. Jadi selain menghancurkan pesawat dan membantai semua penumpang, mereka juga bisa menjarah harta yang para penumpang bawa.

Skrul pernah mengira bahwa Federasi Galaksi adalah Penegak Hukum Galaksi. Nyatanya tidak. Skrul salah informasi. Federasi Galaksi tidak mempunyai masalah dengan lima aliansi terkuat. Soal planet yang dijajah, mereka tidak punya wewenang. Sebab bukan wewenang mereka juga mengatasi konflik macam begini. Konflik yang terjadi itu menjadi tanggung jawab planet yang mengalaminya. Semua yang terbaik diserahkan kepada planet masing-masing.

Sebenarnya dari dulu banyak planet-planet yang mengusulkan kalau Federasi Galaksi juga bertugas jadi penegak hukum. Tapi tentunya hal itu tidak bisa. Mereka harus mengumpulkan para pemimpin planet maju dan merundingkannya untuk membentuk penegak hukum di galaksi. Tapi yang jadi masalah, semua planet maju beraliansi dengan planet maju yang lain untuk menjajah planet yang miskin atau lemah. Merekalah yang tergabung dalam lima aliansi terkuat. Memiliki senjata militer yang besar pula. Jadi pembentukan Penegak Hukum Galaksi akan sangat mustahil terjadi.

Federasi Galaksi berpusat di daerah bintang Surja. Tatapi mereka memiliki cabang di semua daerah bintang. Cabang mereka bukan sebuah planet. Melainkan sebuah pesawat besar yang diam di satu titik koordinat. Jika ada sesuatu, kapsul-kapsul mereka yang akan memeriksa. Di pusat, barulah sebuah planet. Mereka memberi nama planet tersebut sesuai dengan nama organisasinya. Besarnya sedikit lebih besar dari Efora. Sudah tidak ada tanah lagi yang bisa diinjak. Sebab seluruh daratannya sudah ditindih dengan besi. Kenapa begitu? Planet ini menjadi server seluruh data yang ada di galaksi ini. Seperti titik koordinat, nomor telepon, data statistik sebuah planet, dan sebagainya. Gedung-gedung tinggi di planet ini bukanlah gedung pada umumnya. Melainkan sebuah tower atau rak yang berisi server.

Pepohonan untuk oksigen mereka tanam di tempat yang strategis. Yang tinggal di sini adalah para pekerja yang bertugas untuk menjaga agar server berjalan dengan baik. Jumlahnya ratusan juta jiwa yang bekerja. Mereka bergantian shift. Jika ada kerusakan, mereka akan pergi menggunakan kapsul kecil ke titik kerusakan server dan menggantinya dengan yang baru. Tak hanya menunggu kerusakan terjadi, mereka juga akan berpatroli.

Sementara pusat kontrol mereka membuat macam stasiun yang ada di luar angkasa. Stasiun ini sekaligus menjadi kantor yang mengatur semua administrasi. Stasiun ini seperti cincin yang mengelilingi planet. Di dalamnya juga banyak yang dipekerjakan. Dan di stasiun ini pula Kepala Federasi Galaksi berada. Dia yang mengatur dan memerintah. Bukan orang sembarangan.

Dia adalah salah satu orang paling penting dan berpengaruh di galaksi ini. Kepala Federasi bernama Arzo dari planet Harztek. Ciri-ciri makhluk dari planet tersebut ialah dahinya lebar, mata kecil, pipi tembem, tubuh tinggi, kulit berwarna putih, rambut seperti tidak pernah disisir, tangan dan kaki seperti makhluk Bumi, dan yang paling menonjol, ialah kecerdasan mereka di atas rata-rata.

Itulah kenapa bangsa Harztek selalu jadi Kepala Federasi. Karena mereka cerdas. Apalagi terhadap teknologi komputerisasi. Tapi untunglah mereka berada di pihak abu-abu. Tidak mendukung siapa pun. Termasuk Aliansi Kebebasan. Sebab semua orang yang berada di bawah bendera Federasi Galaksi memiliki ideologi dan idealismenya sendiri.

***

Yora melihat ke wajah Darma yang masih menatap ke atas langit. Tubuhnya yang kecil membuatnya sedikit menengadah ke atas.

"Mulai saat ini kita berteman?" tanya Yora sambil menyodorkan tangan kanannya.

Darma menunduk dan melihat wajah Yora. Dia lalu bersalaman. Dan betapa terkejutnya ia kalau tangan Yora memiliki bulu yang sangat halus dan lembut.

"Aku kira kau memakai sarung tangan," Darma tersenyum.

"Semua penghuni Barath memiliki tangan yang berbulu putih seperti ini."

Ramna datang mendekat. Dia mengatakan kalau kapten ingin menunjukkan sesuatu.

"Sesuatu itu ada di hanggar di kota sebelah," kata Ramna yang begitu antusias.

Mereka lalu pergi ke hanggar di kota sebelah dengan melewati jembatan dan berjalan kaki santai. Sesampainya di sana, Kapten Erdo sudah menanti dengan senyum yang sangat lebar. Dia lalu membuka pintu gerbang hanggar. Dan terlihatlah sebuah pesawat yang ukurannya sedikit lebih besar dari pesawat Yora sebelumnya. Bentuknya agak berisi. Kokpitnya muat tiga orang, warnanya abu-abu gelap, sayapnya melengkung seperti huruf M, dilengkapi dengan persenjataan lengkap, dan isi deknya pun juga lengkap.

"Pesawat siapa ini Kapten?" tanya Yora.

"Ini pesawat kalian," jawab Kapten Erdo dengan percaya diri.

"Kalian?" Darma kebingungan.

"Iya kalian. Darma sudah resmi bergabung dengan Aliansi Kebebasan."

"Apa?" Darma memasang wajah datar. Dia bingung harus bagaimana.

"Kita sekarang satu tim," sahut Ramna penuh semangat.

Yora hanya tersenyum. Dia juga senang.

"Tugas pertama kalian adalah ke Markas Divisi Satu Aliansi Kebebasan. Bertemu dengan Kapten Ozaf. Aku sudah ceritakan semuanya soal Darma. Dia juga kaget setengah mati ketika aku cerita. Tapi, dia berkata sebaiknya Darma dibawa ke sana. Aku tidak bisa mengantar karena aku juga harus mengawasi markas kita," Kapten Erdo menjelaskan.

Tiba-tiba, sirene berbunyi. Darma panik seperti sedang terjadi sesuatu yang besar.

"Tenang. Ingat saat kau bertanya bagaimana jika ada pesawat asing yang kebetulan melintas? Saat itu aku juga menjawab kau akan paham nanti bagaimana sistemnya bekerja jika sudah ada di sini, kan? Nah, sirene ini merupakan peringatan jika ada pesawat asing yang mendekat," Ramna menjelaskan.

Getaran terjadi seperti gempa. Lalu tiba-tiba semua menara turun ke bawah. Terus ke bawah hingga melewati batas tanah dan kemudian tanah tersebut tertutup rapat. Kemudian lampu menyala menerangi semua kota. Kapten Erdo melihat jam hologramnya yang memunculkan peta planet ini. Di dekatnya terdeteksi sebuah pesawat asing yang mendekat.

Lalu Kapten Erdo mengaktifkan sistem supaya menara ini tidak terdeteksi. Jika dilihat, sepertinya itu pesawat atau kapsul dari Federasi Galaksi. Tapi tak berapa lama pesawat itu pergi. Tanah terbuka, lalu semua menara kembali terangkat ke atas dan keadaan kembali normal seperti semula.

Bersambung...