Zynki Ryu
"Aku harus pergi dari sini" ucapku terburu - buru untuk mengemas pakaian dan bergegas untuk pergi. Tanpa pamit aku memilih pergi dari keluargaku.
Aku adalah anak tunggal dari keluarga Zynki. Maka dari itu aku menjadi hak waris Zynki Groups, tapi aku tidak bisa menerimanya karena ayahku selalu mebujukku untuk berhenti menjalani hobiku sebagai fotografer dan beralih untuk mengurus perusahaan keluargaku.
"Aku harus mencari apartemen" ucapku dalam hati.
Setelah berapa lama, akhirnya Ryu mendapatkan apartemen yang kosong untuk ditinggali.
Ryu berfikir bahwa dia sudah bebas dari tekanan ayahnya tapi masalahpun mendatanginya. Ayahnya mengutus orang untuk mencarinya dan membawanya pulang.
Itu membuatnya semakin tertekan karena harus pergi dengan pakaian tertutup.
"Aku cari makan dulu" ujarnya dengan perut yang lapar sembari mempersiapkan kameranya. Diapun berangkat menuju kafe terdekat untuk sekedar makan dan minum kopi sembari memotret pemandangan yang ada disekelilingnya.
Saat hendak memotret kearah jalan raya, Ryu melihat wanita yang amat sangat cantik sedang berjalan dengan tergesa - gesa, itu membuat kameranya tidak bisa fokus untuk memotret wanita itu.
Ryu mulai penasaran dengan wanita itu dan bergegas mengikutinya. Namun karna melihat ada bodyguard ayahnya ryu pun memalingkan pandangannya dan pergi menjauh.
"Sial kenapa ada suruhannya papa disitu, aku jadi gagal mengikutinya?" ujarnya dalam hati sambil menahan amarah. Ryu terus memikirkan wanita itu, dan berfikir bagaimana cara bisa kenal dengannya.
Keesokan harinya diapun berangkat lagi ke kafe tempat dia melihat gadis itu.
Lagi - lagi pemandangan yang kemarin dia lihat kembali terulang. Tapi sekarang dia membawa banyak barang yang membuatnya kesulitan berjalan. Ryu mencoba berusaha untuk membantunya.
"Mau ku bantu?" ucapnya pada wanita itu. "Tidak terimakasih." jawab wanita itu. " Udah aku bantu aja" ucap Ryu sambil mengambil barang - barang yang dibawa wanita itu. Mereka pun bergegas berjalan menuju tempat kerjanya.
"Aku Ryu. Nama kamu siapa?" ucap Ryu sambil mengulurkan tangan untuk kenalan. "Elva Yin itu namaku. Terimakasih sudah membantu". Ucap wanita itu sambil tersenyum.
" Jika kamu ada waktu, bisa temani aku minum kopi?" ajak Ryu sambil mengembalikan barang - barang wanita itu.
"Nanti sore aku kosong." jawab Elva dengan jawaban datar.
"Nanti sore aku tunggu di kafe yang tadi." ujar Ryu sambil berjalan meninggalkan kantor Elva.