"Memang kamu siapa, kamu hanya orang asing yang tidak pantas berada disini!"
Jawab penjaga kafe tersebut sambil menertawakan Ryu dan Elva
"Ryu aku takut." kata Elva kepada Ryu sambil memegang erat tangan Ryu. "Tenanglah temanku akan membantu kita masuk." ujar Ryu menenangkan Elva.
Ryu pun menelfon temannya yang bekerja di kafe tersebut untuk membiarkannya masuk.
"Darren bisa keluar sebentar, aku dihadang oleh penjaga kafe tempat kamu kerja."
Pinta Ryu pada Darren. "Baiklah, aku akan segera kesana!" jawab Darren pada Ryu.
Darren adalah teman sekelas Ryu dulu saat masih SMA. "Ryu, bagaimana Kabarmu?" Lama tidak jumpa ya. Wah sekarang ternyata kamu sudah mencapai keinginanmu menjadi fotografer. Hebat!!"
"Kalian kenapa sangat tidak sopan kepada temanku, sungguh keterlaluan ya!" ujar Darren padaku dan para penjaga kafe tersebut.
"Maaf tuan, saya tidak tau kalau dia teman tuan." jawab para penjaga kafe.
"Ryu, Apa mereka melukaimu?" tanya Darren pada Ryu.
" Aku tidak apa - apa, terima kasih sudah membantuku, ayo kita masuk." jawab Ryu sambil mengajak Darren dan Elva masuk.
"Eiits, tunggu dulu!!" ujar Darren padaku dan Elva. "Ada apa Darren?" tanya Ryu.
" Hey lihat statusmu hanya Fotografer mana mungkin bisa masuk kesini, makanan disini sangat mahal, kasihan nanti uang kamu. Pasti kamu nanti akan susah. Lebih baik kamu cari tempat lain saja Ryu. Dan untuk gadis cantik ini sebaiknya kasi aku aja." Jawab Darren sambil Tertawa dihadapan Ryu.
"Apa maksudmu berkata seperti itu, Sialan kau Darren aku akan menghajarmu." ujar Ryu dengan penuh emosi, dan memukul Wajah Darren hingga berdarah.
" Sialan kau dikasi hati minta jantung, kalian pegang dia, aku akan menghajarnya." ujar Darren pada penjaga disana, dan dengan cepat mereka menangkap Ryu dan memegangnya erat.
"hahahaha, jangan pernah berani melawanku Ryu, memang kamu dulu kamu jadi pemimpin Gangstar disekolah, tapi sekarang kamu hanya tukang foto. mampus lah kau!" ujar Darren sambil memukul Ryu.
Pukulan demi pukulan pun dilontarkan pada wajah dan tubuh Ryu hingga membuat Ryu babak belur dan berdarah.
Elva pun hanya bisa menangis melihat Ryu dipukuli tanpa perlawanan dan terus memohon untuk menghentikan semua itu.
"HENTIKAN!!!" Suara keras terdengar diluar kafe yang membuat suasana menjadi hening. Dan Ternyata itu paman Chen.
"Apa - apaan ini, apa kalian sudah kehilangan akal, sudah bosan hidup ya!!!" Bentak Paman Chen pada semua penjaga dan Darren.
" Dia ingin masuk tanpa Kartu member, dan memaksaku untuk membiarkanku masuk tuan Chen." Jawab Darren pada Paman Chen.
Paman Chen pun mendekat pada Ryu dan bertanya padanya. "Tuan muda!! kamu tidak apa - apa, siapa yang melakukan ini padamu?" tanya Paman Chen pada Ryu dengan penuh kekhawatiran. "Di-Dia, akhh" jawab Ryu sambil menunjuk ke arah Darren.
Paman Chen pun marah, dan mendekat pada Darren dan membisikkan sebuah kata padanya "Kamu tau siapa yang telah kamu pukuli itu, dia adalah anak tunggal dari keluarga Zynki, marganya Zynki. Namanya adalah Zynki Ryu Pewaris Zynki Groups sekaligus Pemilik kafe ini. dan kamu tau apa jadinya jika setetes darah keluar dari tubuhnya, maka yang membuat darahnya keluar hukumannya adalah Mati!!
Sontak Darren terkejut dan wajahnya mulai memucat. Tubuhnya gemetar dan sepatah katapun sulit untuk dikatakan.