Chereads / Aku Mencintaimu Suatu Hari Nanti / Chapter 1 - Siapa Dia?

Aku Mencintaimu Suatu Hari Nanti

Mr. Yan
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 162.9k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Siapa Dia?

Pada suatu hotel yang mewah di dalam kamar kelas presidential suite, saat ini terasa sunyi dan gelap.

Meski demikian, udara dalam kamar itu terasa hangat dengan gairah penuh nafsu. Secara perlahan dari salah satu bagian kamar itu terdengar nafas yang terengah-engah dengan samar. Karena halusnya, suara itu hampir tidak jelas terdengar hingga ke ruangan sebelah.

Setelah bersetubuh hingga tengah malam, Xu Qiaoqiao terbangun dan bingung, ia terkejut menatap sosok pria di ranjang ini. Ia tidak bisa melihat dengan jelas wajah pria itu dalam kegelapan, tapi ia masih bisa merasakan keberadaannya. Anehnya setelah tidurnya kali ini, badannya justru terasa sangat lemas, seakan telah melakukan kegiatan yang berat.

Situasi ini membuat Xu Qiaoqiao kaget, matanya juga terbelalak. Seketika ia menutup mulutnya dengan rapat, setidaknya untuk menahan jeritannya yang tidak menerima situasinya saat ini.

'Siapa dia? Bagaimana kami berdua bisa ada di sini !' Dua pertanyaan ini terus berputar dalam kepalanya.

Ia hanya mengingat sekilas kejadian sebelum ini. Sewaktu menghadiri undangan sebuah pesta topeng, ia ditawari segelas wine dan meminumnya. Setelah itu, seketika pandangannya langsung kabur dan akhirnya tidak sadarkan diri.

Dalam keadaan setengah sadar, ia samar-samar mengingat nafas penuh nafsu dari pria yang bersamanya semalam. Ia juga menyadari upaya pria itu menyerangnya dengan agresif dan sangat kuat.

Kini mata Xu Qiaoqiao melihat sekitar tempat tidurnya. Ia melihat beberapa foto yang tidak pantas dilihat anak-anak. Foto itu membuat wajah Xu Qiaoqiao menjadi pucat. Ia mencoba meraba-raba dalam kegelapan untuk mencari pakaiannya dan bergegas keluar dari pintu.

Nyatanya, pesta topeng masih tetap berlangsung. Suasana acara tersebut masih terasa hingga di Lobby Hotel.

Menyadari keramaian ini, ia segera merapikan gaunnya, lalu dengan sigap memasang topeng berbulu di wajahnya. Dirasa penampilannya sudah kembali menawan, Xu Qiaoqiao dengan cepat melewati kerumunan dan langsung menuju pintu utama hotel.

Hanya satu keinginan Xu Qiaoqiao, ia hanya ingin pergi dari acara ini sekarang!

Saat ia hampir meninggalkan hotel ini, tiba-tiba dua sosok gadis masuk dengan perlahan dari pintu utama. Anehnya, salah satu dari kedua gadis itu mengenakan mode pakaian dan aksesoris yang sama dengan Xu Qiaoqiao. 

Keduanya terlihat sangat mirip karena mengenakan gaun pesta dan jenis topeng bulu yang sama. Kesamaan itu bahkan terlihat juga dari jenis aksesoris berlian yang sama dikenakan dikepala Xu Qiaoqiao.

Gadis lainnya menggunakan pakaian yang berbeda, sepertinya ia adalah seorang pelayan. Ia dengan sopan mengingatkan gadis yang diantarkannya ini, "Nona, dia sudah keluar. Sekarang giliranmu..."

Mendengar itu, gadis yang ada di depan langsung menatap ke arah Xu Qiaoqiao. Dengan perlahan, ia mengangkat dagunya dan dengan cepat berjalan menuju pesta dansa.

Xu Qiaoqiao dengan panik berlari melanjutkan langkahnya untuk keluar dari gedung hotel. Ia terus berlari hingga sampai di pintu utama hotel itu. Setelah keluar dari hotel, barulah ia melambatkan langkah kakinya.

Ia menggaruk rambutnya dengan kesal, lalu melepas segala aksesoris yang ada di kepalanya. Menurutnya, segala sesuatu malam ini seperti mimpi.

'Ya, ini adalah mimpi. Ketika aku bangun dari mimpi, tidak akan terjadi apapun.' Xu Qiaoqiao mencoba meyakinkan dirinya yang masih tegang.

Tanpa disadarinya, tubuh Xu Qiaoqiao terasa sedikit perih. Kemudian ia pun memeriksa tubuhnya dan mendapati ada beberapa bekas luka gigitan. Hal ini membuatnya bingung. Dalam ingatannya, pria yang ada di kamar tersebut terlihat sopan dan berwibawa. Berbeda dengan dirinya, gadis miskin ini tidak akan bisa masuk ke pesta dansa seperti itu jika bukan karena urusan pekerjaan.

Xu Qiaoqiao dan pria yang ada di kamar itu, mereka berdua adalah dua orang dengan dua dunia yang sangat berbeda. Namun hal itu sudah bukan menjadi masalah lagi baginya. Ia merasa jika mereka tidak akan pernah bertemu lagi.

Dalam hatinya, ia seperti terhipnotis oleh dirinya, Xu Qiaoqiao berusaha menenangkan perasaannya.

Sambil menghirup napas dan mendongak keatas, ia memandang layar LCD besar yang tergantung di depan sebuah gedung. Dalam tayangan itu sedang disiarkan sebuah berita yang sangat penting.

"...Xu Mushen, penerus Emperor Group yang misterius. Tidak lama setelah ia menjabat, ia telah menyelesaikan sebuah masalah perusahaan dan mengambil alih perusahaan terbesar di kota S, kabar ini mengejutkan seluruh komunitas bisnis!"

Pembawa berita juga menambahkan informasi tambahan yang lainnya, dengan tatapan matanya yang tajam, pembawa berita tersebut melanjutkan ucapannya, "Akhirnya pada malam ini, rahasia besarnya terungkap! Ada wartawan yang berhasil memotretnya sedang berada di sebuah pesta topeng, Xu Mushen telah melakukan hubungan cinta satu malam dengan seorang wanita. Kita juga baru mendapat kabar tentang pertunangan mereka... "

Bersamaan dengan berita ini, diselipkan pula sebuah foto yang hanya memperlihatkan wajah Xu Mushen, foto itu terpampang jelas di layar LCD itu.

Foto itu memperlihatkan seseorang yang memiliki garis wajah yang tajam, bibirnya tampak dingin dan tipis, serta tatapan mata yang fokus melihat ke depan. 

Beberapa saat kemudian foto itu mulai dialihkan dengan suasana yang berbeda, seketika itu Xu Qiaoqiao perlahan menundukkan pandangannya dan berjalan pergi. 

Selama melangkahkan kakinya, Xu Qiaoqiao berpikir bahwa bagi sebagian orang, hidup ini adalah surga yang dapat dibanggakan di depan semua orang. Namun sayangnya, ia hanyalah orang biasa dan bukanlah orang penting diantara orang-orang yang ada di pesta itu.

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.

Terimakasih atas pengertian Anda.