"Tidak apa-apa Ayah, itu hanya empat tahun, dan kesehatan Jiang Yao lebih penting." Lu Xingzhi tidak peduli, dan ia pun kemudian mengalihkan topik pembicaraan, membuat keputusan Jiang Yao yang pergi ke Universitas Kedokteran Nanjiang benar-benar seperti adalah keputusannya. Jadi setelah mengetahui hal ini, dia tidak terlalu terkejut.
Di sisi lainnya, Ibu Lu juga merasa lega, dan kemudian menepuk tangan Jiang Yao dengan lembut dan penuh cinta. "Yao Yao, kamu lihat, Xing Zhi sangat menyayangimu. Karena ini adalah keputusan yang kalian buat sendiri, maka Ayah dan Ibu tidak akan ikut campur lagi. Kamu harus ingat bahwa kedepannya, apapun masalahnya, kalian berdua harus berdiskusi dan Yaoyao, kamu juga jangan terlalu keras kepala."
"Bu, aku mengerti." Jiang Yao menjawab dengan baik lalu melirik kepada Lu Xingzhi. Pada saat ini suasana hatinya sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata, karena dia melakukan hal yang salah, tetapi akhirnya Lu Xingzhi dapat memperbaiki kebohongannya. Dia mendaftar ke Universitas Kedokteran Nanjiang tanpa memberitahu Lu Xingzhi. Di keluarga Lu, Lu Xingzhi membantu dia berbicara. Setelah kembali ke keluarga Jiang, dia masih membantunya berbicara.
Jiang Yao berpikir di dunia ini dia tidak akan menemukan orang bodoh seperti Lu Xingzhi lagi? Sebelum kelahiran kembali, Jiang Yao tidak pernah kembali ke rumahnya, dan saat bersama Lu Xingzhi, dia juga tidak senang. Ketika Lu Xingzhi kembali ke basecamp, Jiang Yao juga tidak berkomunikasi dengannya. Kemudian, dia sendiri kembali ke keluarganya tanpa dukungan Lu Xingzhi. Dia bertengkar dengan orang tuanya dan diusir dari rumah. Setelah dilahirkan kembali, Lu Xingzhi pulang bersamanya dan mengambil semua tanggung jawab itu.
"Tidak apa, kalian duduk saja. Aku dan Ibumu akan pergi ke ladang mengambil beberapa semangka dan sayuran yang kami tanam sendiri untuk kalian bawa pulang nanti." Ayah Jiang tertawa pada saat ini karena sudah tidak khawatir lagi. Putrinya diterima di universitas yang bagus, dan itu kabar baik. "Oh ya, atau hari ini kalian makan malam di rumah saja?"
"Baik." Lu Xingzhi setuju. Ibu Jiang sangat senang ketika dia mendengarnya. Dia pun berdiri "Kalau begitu kalian duduk dulu atau berjalan-jalanlah di sekitar desa dan biarkan ayah Yao Yao memetik semangka. Aku pergi ke ladang untuk mengambil sayuran dan memotong seekor ayam untuk dimasak!"
Ibu Jiang berbisik sambil memikirkan malam hari nanti dia ingin masak makanan enak apa. "Sejak Yao Yao menikah dengan kamu, dia jarang pulang dan sering sibuk belajar. Sekarang, dia akan kuliah dan pergi ke provinsi lain. Dia akan lebih tidak punya waktu untuk pulang." Ibu Jiang bergumam dan langsung membuat mata Jiang Yao merah serta hampir menangis.
"Bu, aku akan sering pulang di masa depan."
"Hei, ketika kamu kuliah, fokuslah belajar. Kemudian, kamu akan bekerja. Nanti akan ada waktu di mana kamu juga bisa sering pulang." Ibu Jiang tersenyum ceria, lalu mengambil cangkul dan pergi bersama suaminya.
Dapat dilihat bahwa Ibu dan Ayah Jiang benar-benar senang. Pada saat ini, ketika mereka keluar dari rumah jika ada seseorang yang bertemu dengan mereka. Mereka pasti akan memberitahu bahwa putri mereka diterima di universitas bagus. Meskipun keluarga Jiang tidak sekaya keluarga Lu dan tinggal di rumah desa yang kecil dan sederhana, tetapi Ibu Jiang adalah orang yang sangat rajin, bahkan walaupun ia memelihara hewan di rumahnya, tetapi rumahnya tetap tampak bersih.
Setelah Ayah dan Ibu Jiang pergi, Jiang Yao membawa Lu Xingzhi pergi ke kamarnya sebelum dia menikah. Jiang Yao masih memiliki kunci untuk kamarnya. Kamar ini masih tetap sama seperti sebelum dia menikah. Ada banyak pakaian dan buku-buku lama yang belum diambilnya. Meskipun Jiang Yao lama tidak pulang, ruang itu masih bersih, bahkan di selimut di atas tempat tidur masih terdapat bau matahari. Dapat dilihat bahwa Ibu Jiang sering mengambil selimutnya dan menjemurnya dan jika suatu hari Jiang Yao pulang, dia bisa tinggal.