"Jiang Yao, ibu bilang kamu jarang pulang." Sepeda melaju dengan pelan dan sekarang sudah siang. Saat itu tidak ada angin, dan suara Lu Xingzhi masih terdengar jelas di belakang. Jadi, Jiang Yao yang duduk di belakang masih bisa mendengar jelas apa yang dikatakan Lu Xingzhi. "Iya, tugas sekolah terlalu banyak, jadi aku sibuk." Jiang Yao menelan es krim dengan lembut dan menjawabnya. Dia tahu bahwa ibu yang dikatakan Lu Xingzhi adalah ibu Jiang Yao.
Sebenarnya, dia bukan terlalu sibuk, tetapi dia tidak ingin pulang karena masih marah terhadap orang tuanya yang mengabaikan pendapatnya dan setuju dia menikah dengan Keluarga Lu. Jadi setelah menikah, dia hampir tidak pernah pulang ke rumah orang tuanya. Sekarang, saat memikirkannya, dia benar-benar merasa tidak berbakti. Dia adalah anak paling kecil dalam keluarganya dan satu-satunya perempuan. Orang tuanya beserta dua kakaknya sangat menyayangi dia, tetapi di kehidupan terakhirnya, dia cukup kejam untuk meninggal kan rumahnya.
"Ketika kamu mulai sekolah, aku tidak bisa pulang untuk mengantar kamu ke sekolah. Kamu minta kakak tertuamu saja untuk mengantarmu ke universitas untuk mendaftar." Lu Xingzhi berkata "Aku merasa lebih nyaman jika kakakmu menemanimu."
"Mengapa kakak kedua tidak boleh?" Jiang Yao bertanya "Sebenarnya, hubunganku dengan kakak keduaku lebih baik."
Kakak pertama Jiang Yao, Jiang Jie dan Lu Xingzhi hanya beda satu tahun. Kakak keduanya Jiang Lei beberapa tahun lebih muda. Namun, Lu Xingzhi sangat mengenal dua saudara lelaki dari keluarga Jiang. Jadi, ketika dia mendengar Jiang Yao ingin agar Jiang Lei yang mengantarnya, Lu Xingzhi menolak secara langsung. "Tidak, harus kakak pertamamu yang mengantarmu. Bahkan jika kakak keduamu ingin mengantarmu, kakak pertamamu juga harus ikut.
Lu Xingzhi tidak ragu sama sekali. Dengan sifat Jiang Lei yang ingin cepat, yang penting selesai, Jiang Lei akan membawa Jiang Yao berlari dengannya atau jika Jiang Lei melihat sesuatu yang ramai, dia akan melupakan adik perempuannya. Sifat Jiang Jie jauh lebih tenang daripada Jiang Lei. Oleh karena itu, kalau ada Jiang Jie, Lu Xingzhi akan merasa lebih tenang. Jiang Yao yang di belakang tidak bisa menahan dan tertawa dengan pelan. "Jika kakak kedua mendengarnya, dia pasti tidak senang."
Memang, dia dan kakak keduanya hanya berbeda empat tahun. Dia dengan kakak pertamanya berbeda enam tahun. Tapi kakak pertamanya lebih diam, jadi hubungan Jiang Yao dengan kakak keduanya lebih baik. Sejak kecil, dia biasanya bermain dengan kakak keduanya terus. Jika terjadi masalah apapun, dia akan menyalahkan kakak keduanya, kemudian minta kakak pertamanya untuk membantu menengahinya sehingga orang tuanya tidak menghukum kakak keduanya.
Memikirkan kembali masa kecilnya, dia sangat bahagia. Dia ikut kakaknya berbuat nakal. Dia pernah dimarahi, tetapi tidak pernah dihukum, dan kalau ada makanan enak di rumah, pasti dia yang akan diberi terlebih dulu. Jika dia tidak bisa menghabiskannya, barulah makanan itu diberikan kepada dua kakaknya. Pada sore hari, matahari sangat panas dan Jiang Yao baru sembuh, jadi dia merasa kurang nyaman duduk di bagian belakang.
Jiang Yao ingat bahwa setelah menerima surat penerimaan pada kehidupan sebelumnya, dia menggunakan jurus diam seribu bahasa untuk melawan keluarga Lu, kemudian dia juga tidak segera kembali ke keluarga Jiang. Masalah tentang dia diterima di Universitas Kedokteran Nanjiang itu diberitahu oleh orang desanya kepada keluarganya. Ketika dia dan Lu Xingzhi kembali ke keluarga Jiang pada hari berikutnya. Begitu dia sampai di rumah, dia dimarahi dengan parah oleh ayahnya.
Jika dipikirkan, kehidupan sebelumnya memang lucu. Pada usia di mana harus lebih bisa berpikir, dia malah menjadi pemberontak. Karena masalah surat penerimaan, dia malah membuat keluarga Lu kesal, dan dia juga dimarahi di keluarga Jiang. Dia masih ingat ketika ayahnya mengetahui masalah ini, dia mengusir Jiang Yao keluar dari rumahnya dan tidak memperbolehkannya pulang ke rumah, serta mengatakan bahwa keluarga Jiang tidak menganggap dia sebagai putrinya. Setelah itu, dia pergi ke Universitas Kedokteran Nanjiang. Walaupun susah, dia tetap berjuang untuk hidup sendiri. Bahkan saat tahun baru, dia tidak akan pulang jika dia tidak bisa pulang. Dia menunggu sampai dia lulus, baru akhirnya pulang pada Keluarga Jiang sekali. Tetapi karena pekerjaan, Jiang Yao bertengkar dengan orang tuanya lagi.