Chereads / Kasih Melebihi Waktu / Chapter 47 - Rahasiakan Hubungan Ini, Mengerti?

Chapter 47 - Rahasiakan Hubungan Ini, Mengerti?

Chi Huan masih meminum susu kedelai tanpa melihat ke atas saat menjawab, "Bukankah karena kamu?"

Mo Shiqian menjawab dengan ringan, "Bukan."

Chi Huan hanya diam. Memangnya siapa yang bertanya? Kenapa dia yang menjawab? batinnya. Ia menundukkan kepalanya dan terus meminum susu kedelai. Samar-samar, ia mendengar getar ponsel dari ruang tamu. Ia sedikit mengangkat dagu dan berkata pada pria yang duduk di seberangnya, "Ambilkan ponselku."

Mo Shiqian memandangnya sejenak, lalu berdiri tanpa sepatah katapun. Layar ponsel menunjukkan nama kontak 'Kakak Yao' yang merupakan manajer Chi Huan.

Chi Huan memencet tombol jawab. "Kakak Yao sudah kembali dari Australia?"

Bukannya mendengar kata-kata manis, Chi Huan malah mendengar suara halilintar yang menggelegar dari seberang panggilan. "Chi Huan, bukankah sudah kubilang? Dari awal, aku sudah membuat lidahku hampir patah karena terus-terusan menasehatimu agar kamu tidak menikah terlalu dini. Tapi, kamu tidak mendengarkan kata-kataku. Hari ini, semua media memberitakan soal masalah pernikahanmu. Jika kamu berani berkata padaku untuk menyampaikan ide agar pernikahan ini tidak bisa diakhiri lagi, aku akan membunuhmu!"

Chi Huan adalah artis dengan karir yang sedang memuncak di usia yang masih sangat muda. Jelas, orang pertama yang menentang pernikahannya adalah manajernya. Manajernya menentang keputusan Chi Huan karena ada berbagai alasan yang tak terhitung jumlahnya. Tapi, mau bagaimana lagi? Saat itu, tidak ada yang bisa tahan menghadapi emosi Chi Huan.

Chi Huan telah mengumumkan bahwa ia akan beristirahat selama setengah tahun. Jika Kakak Yao ingin marah, jelas tidak akan ada artinya. Apalagi, ia juga mendapati bahwa saat itu Chi Huan sedang berlibur. Kakak You pun membeli tiket pesawat untuk keliling dunia. Tapi, ia hanya pergi sampai semalam karena ia harus kembali untuk mempersiapkan pernikahan Chi Huan.

Chi Huan sedikit memiringkan kepala dan meletakkan susu kedelainya, lalu bertanya, "Kakak Yao, bagaimana kamu tahu kalau aku tidak menikah?"

"Apa jangan-jangan kamu yang tidak tahu?"

"Tahu apa?"

"Aku dengar dari sahabatku yang merupakan seorang reporter. Ia bilang bahwa Mo Xigu mengadakan konferensi pers untuk sementara waktu dan dia mengundang semua media besar. Apa kamu tidak mengetahuinya?"

Chi Huan hanya diam dan tidak berkata apa-apa. Saat Kakak You tidak mendapat jawaban dari Chi Huan, ia kembali bertanya, "Kamu dibuang? Atau pernikahanmu diundur?"

"Lebih baik dibuang sebelum menikah daripada dibuang setelah menikah. Lagi pula, sia-sia juga kalau harus mengurus pernikahan lagi."

Kakak Yao hanya terdiam. Kemudian, ia bertanya lagi, "Mo Xigu secara sepihak membatalkan pernikahan dan dia tidak memberitahumu?"

"Kakak Yao, selidiki lokasi diadakannya konferensi pers itu untukku."

"Jangan gegabah, Chi Huan. Aku akan segera meminta tim humas untuk mencegah tindakan yang tidak diinginkan," kata Kakak Yao dengan tegas.

"Tidak, aku tahu bagaimana cara menyelesaikannya. Beritahu saja alamatnya. Kalau kamu tidak mau membantuku, aku akan menyuruh orang lain."

"Chi Huan..."

"Aku tunggu info darimu," pungkas Chi Huan, lalu menutup telepon tanpa menunggu jawaban dari sana. Kemudian, ia menatap Mo Shiqian dan berkata, "Ayo siap-siap dan antar aku ke konferensi pers."

Mo Shiqian menatap Chi Huan beberapa detik, lalu menjawab, "Baik."

Chi Huan segera kembali ke ruang ganti untuk berganti pakaian sementara Mo Shiqian menunggunya di ruang tamu. Beberapa menit kemudian, bel pintu berdering. Feng Xing yang beberapa menit lalu dibawa Mo Shiqian keluar kini kembali datang sambil membawa tas kecil di tangannya. "Kakak ketujuh bertanya, apa Kakak tidak mau ini?"

Mo Shiqian melirik Feng Xing sambil mengernyit, tapi ia masih mengulurkan tangannya dan berkata dengan ringan, "Kirim orang untuk mencari tahu tentang konferensi pers yang diadakan Mo Xigu dan selidiki masalah Su Yabing dengan Yang Hao."

"Baiklah, saudaraku. Apakah ada perintah lain?"

"Tidak ada. Pergilah dan laksanakan."

Chi Huan mengenakan gaun di ruang ganti dan menghabiskan satu jam lebih untuk merias wajahnya. Sosok tinggi Mo Shiqian berdiri di pintu dengan mata gelap yang menatap Chi Huan saat wanita itu memoleskan lipstik ke bibirnya. Akhirnya, setelah selesai berdandan, Chi Huan mengambil mantel merah dan syal.

Hari ini suhu telah menurun drastis karena mulai memasuki musim salju. Chi Huan mengenakan mantelnya dan memberikan syalnya pada Mo Shiqian. "Karena badanmu tinggi, lilitkan syal ini padaku."

Mo Shiqian mengumpulkan seluruh rambut Chi Huan dan melilitkan syal ke wanita itu hingga dagunya hampir tenggelam. Chi Huan menatap rahang pria di depannya yang melengkung sempurna dan bertanya, "Apa aku terlihat cantik hari ini?"

"Iya."

Chi Huan menendang Mo Shiqian dengan ringan. "Kamu bahkan belum menatapku."

Mo Shiqian membantu Chi Huan mengenakan syal sambil menundukkan kepalanya. Karenanya, saat Mo Shiqian berbicara, terasa ada hembusan napas di telinga Chi Huan. "Aku sudah berdiri lama."

Chi Huan tidak berkata apa-apa dan hanya mengerucutkan bibirnya sambil menunggu Mo Shiqian selesai melilitkan syal kepadanya. Ia pun mengambil tas di ruang ganti, kemudian mengambil sepatu dan memakainya. Saat ia akan pergi, ia menatap Mo Shiqian yang sedang duduk di sofa meja kopi.

"Minum ini lalu pergi," kata Mo Shiqian.

Chi Huan mengambil pil putih dan segelas air, lalu menggoda Mo Shiqian, "Kamu cukup berpengalaman."

"Biasa saja," Mo Shiqian berkata dengan santai, "Ya, tapi kalau kamu hamil, kamu harus melahirkannya dan tidak boleh menggugurkannya."

"Kamu akan membesarkannya?"

"Tentu saja aku akan membesarkannya."

Chi Huan menatap sejenak wajah tampan Mo Shiqian. Ia merasa bahwa pria itu memiliki rasa tanggung jawab yang kuat. Ia bisa tidur bersamanya, pergi ke manapun bersamanya, dan membesarkan anak bersamanya. Mungkin, jika Chi Huan mengatakan bahwa mereka tidak menikah, tidak akan masalah juga untuknya. Namun, hal ini membuat Chi Huan merasa tidak nyaman.

Semuanya sudah jelas. Tidak peduli apakah ia seorang Chi Huan atau seorang Zhao Huan, sikap Mo Shiqian akan tetap sama. Chi Huan juga tidak mengerti omong kosong apa yang dikatakan Mo Shiqian. Pria itu bersedia merawat anak, tapi ia masih belum mau melahirkan anaknya.

Chi Huan meletakkan tasnya, mengambil obat dan air yang disiapkan Mo Shiqian, kemudian meminumnya. Setelah meminumnya, ia meletakkan gelas itu di atas meja dengan suara keras. Mo Shiqian menyipitkan matanya dan melihat Chi Huan yang meletakkan gelas itu di meja tanpa ekspresi. Dia... tidak bahagia? Mo Shiqian bertanya dalam hati.

———

Alamat yang diberikan Kakak Yao pada Chi Huan adalah gereja tempat pernikahan Chi Huan dan Mo Xigu seharusnya dilangsungkan. Saat masih berada di mobil, Chi Huan mencondongkan tubuhnya ke jendela mobil dan melihat pemandangan jalanan yang berubah tanpa berkedip. Bahkan, tidak terlihat emosi apapun di wajahnya.

Satu jam sebelum pernikahan Chi Huan dan konferensi Mo Xigu diadakan, sudah banyak wartawan yang datang setelah menerima berbagai kabar angin. Sebagian tamu yang diundang untuk menghadiri pernikahan juga sudah datang.

Mo Shiqian yang sedari tadi menyetir mobil tiba-tiba tersenyum dan bertanya, "Kamu mau membawaku untuk marah-marah di depan Mo Xigu?"

Chi Huan tiba-tiba menoleh dan mengerutkan alisnya. "Ah, aku lupa memberitahu. Jika ada orang lain bertanya, kamu masih menjadi bodyguard-ku. Kamu tidak perlu memberitahu siapapun bahwa kamu..."

"Apa?" sahut Mo Shiqian sambil mengangkat alisnya.

"Jangan beritahu siapa-siapa soal hubungan kita. Di depan orang lain, kamu masih menjadi bodyguard-ku. Rahasiakan hubungan ini. Mengerti?"