Chereads / Pembalasan Gadis Peliharaan / Chapter 18 - Xiao Xin, Aku Ditipu

Chapter 18 - Xiao Xin, Aku Ditipu

Yan Xin terdiam beberapa saat, lalu melihat ke arah Wen Xiangyang, "Xiangyang, aku akan membantumu lagi mencari pacar sewaan. Jika aku benar-benar tidak bisa mendapatkannya, baru kau boleh menyewa pria yang kau bayar itu."

"Baiklah."

Yan Yanxin memberikan Wen Xiangyang sebuah alamat. Kemudian, ia diantar pulang oleh Wen Xiangyang. Dalam perjalanan pulang, Wen Xiangyang terpikir untuk mengirim pesan singkat kepada Mu Lingqian.

| Besok pagi jam 7, aku tunggu di Muse.

Pesan Wen Xiangyang baru dibalas satu jam kemudian dan isinya hanya satu kata.

| Hmm

———

Pada pesta pernikahan hari ini, cuacanya sama seperti hari sebelumnya. Langit terlihat begitu cerah. Wen Xiangyang bangun pagi-pagi. Ia berdiri di depan cermin dan melihat bayangan seluruh tubuhnya sendiri di cermin. Tiba-tiba, terbesit sebuah ide. Ia berbalik badan dan berjalan ke depan lemari, lalu mengeluarkan blazer berwarna hijau.

Sepuluh menit kemudian, seorang gadis muda yang cantik muncul di hadapan cermin, dengan potongan tubuh yang ramping ditambah desain bantalan bahu yang sedikit terangkat. Lebih menariknya lagi, perbandingan dari paduan blazer hijau dengan rok berwarna hitam tampak sangat mencolok. Sepasang sepatu hak tinggi dengan desain yang begitu sederhana menambah sedikit keanggunannya sebagai seorang wanita.

Wen Xiangyang tersenyum pada dirinya sendiri di cermin. Ia memperlihatkan sepasang lesung pipit yang dangkal, kemudian mengambil tas Miss Kiss warna pink keluaran terbaru pertengahan musim semi dan musim panas. Suasana yang pas.

Wen Xiangyang biasanya tidak suka berdandan. Namun, hari ini ia berdandan. Baru saja ia turun dari apartemennya, tidak sedikit orang yang tertarik melihatnya. Ia mengemudi sampai di depan pintu Muse. Setelah itu, ia memarkirkan mobilnya dan sedikit melirik ke arah jam di tangannya. Sudah pukul 6:50 tapi Mu lingqian belum juga terlihat batang hidungnya. Muse juga tutup, tidak seperti biasanya.

Pesta pernikahan dimulai pukul 10 pagi. Wen Xiangyang dan Mu Lingqian lebih baik sudah berada di sana pada pukul 9. Ia berencana datang lebih awal untuk membangun chemisry dengan Mu Lingqian, agar nantinya mereka tidak ketahuan. Namun, setelah ia menunggu sampai jam delapan, Mu Lingqian tak kunjung datang.

Wen Xiangyang tidak sabar dan akhirnya menelepon Mu Lingqian. Namun, tidak ada yang mengangkat teleponnya. Pasangan sialan itu mengadakan pesta pernikahan di sebuah hotel bintang lima di Pulau Changning, sebuah kota di Nande. Perjalanan memakan waktu satu jam dengan menggunakan mobil.

Wen Xiangyang menelepon Mu Lingqian lagi. Ketika tidak ada yang menjawab, ia mengirim pesan singkat dan mengirim alamat hotel tempat pesta diadakan. Ia menutup pesannya dengan kalimat amarah.

| Bos, mana profesionalitasmu? Jika kau berani melanggar janji, aku tidak akan melepaskanmu!

Mu Lingqian sudah berjanji dua hari yang lalu. Kemarin, ia juga masih membalas pesan teksnya. Hari ini, ternyata ia berani ingkar janji kepadanya.

Setelah pria dan wanita sialan itu bersama-sama, mereka tidak merasa bersalah sama sekali. Bahkan, mereka selalu mencemooh Wen Xiangyang hingga merusak reputasinya. Dulu, mereka memberitahu teman-teman Wen Xiangyang bahwa Wen Xiangyang adalah orang ketiga dalam hubungan mereka. Sekarang, mereka khusus mengundangnya dan memintanya membawa pacarnya. Tujuan mereka sangat jelas!

Wen Xiangyang menarik napas dalam-dalam. Tiba-tiba, ponselnya berdering. Ia mengambil ponselnya dan berteriak, menutupi wajahnya, "Pria tampan, mana profesionalitas-mu? Kau akhirnya menjawab teleponku, tapi di mana kau? Di mana kau sekarang?"

"Xiangyang, kau kenapa? Ini aku."

Mendengar suara itu, Wen Xiangyang menarik napas dalam-dalam, "Xiao Xin, ternyata itu kau."

"Apakah ada yang salah dengan orang yang kau bayar?" tebak Yan Xin dengan cepat, suaranya terdengar khawatir.

Wen Xiangyang menangis tak berdaya. "Xiao Xin, aku di tipu." 

"Hah? Apakah ada yang salah? Sudah kukatakan, pria yang berasal dari bar bukanlah orang yang dapat diandalkan!" Yan Xin terus-menerus mengeluh dan begitu intinya tercapai, ia berbicara lagi, "Xiangyang, kau datang dulu saja. Jika tidak beres juga, aku akan menyewa temanku dan memintanya untuk menjadi pasanganmu. Aku tak masalah datang sebagai seorang yang lajang."