"Untung kau bukan putriku. Kalau tidak, aku akan malu."
Wen Xiangyang melihat Ibu Chen. Ia berpura-pura sedih dan merasakan hal yang sama dengan Ibu Chen. Sedangkan, sekelompok tamu di sana masih sibuk marah-marah soal orang ketiga. Semakin lama, Wen Xiangyang semakin tidak bisa menahan tawa.
"Kau ini! Mengapa kau masih tertawa?" kata Ibu Chen. Ia dibuat kaget dengan sikap Wen Xiangyang.
Wen Xiangyang melirik Ibu Chen dan menjawab, "Orang ketiga? Siapa yang menjadi orang ketiga, hati orang sudah tahu!"
Wajah Ibu Chen memucat ketika mendengar ini. Namun, ia segera sadar. Ia tidak akan membiarkan Wen Xiangyang membicarakan tentangnya seperti itu. Ia pun berbalik badan dan memanggil satpam yang ada di depan pintu. "Satpam! Tolong kau bawa nona ini keluar. Pesta pernikahan anakku tidak menerima tamu yang membuat rusuh!"
Satpam di depan pintu masuk hotel mendengarkan kata-kata ibu Chen. Ketika ia hendak menghampiri Wen Xiangyang, ia disingkirkan oleh seorang pria yang mengenakan kacamata hitam di depan pintu.
"Maaf, mana yang namanya Nona Wen Xiangyang?"
Wen Xiangyang berbalik. Ia melihat seorang pria bertubuh sangat tinggi dan ramping. Pria itu mengenakan jas dan juga kacamata hitam. "Aku," jawabnya.
"Halo, Nona Wen. Saya asisten pribadi bos. Saya baru saja menerima telepon khusus dari Asisten Zhang. Karena kendala cuaca, jet pribadi bos sementara harus mengubah arah dan bos akan terlambat setengah jam. Ditambah lagi, Nona Wen, sepertinya Anda perlu mengisi daya ponsel Anda?"
Mendengar pria itu, Wen Xiangyang mengeluarkan ponselnya dan melihatnya daya yang tersisa. Ponselnya benar-benar mati setelah tadi, pagi-pagi sekali, ia menelepon Mu Lingqian terus-menerus. Wen Xiangyang menatap pria tampan dengan kacamata hitam di depannya dengan hati-hati. Mungkinkah Mu Lingqian meminta bantuannya? Kebetulan sekali, ia baru saja memikirkan bagaimana cara menghadapi Ibu Chen.
Pria di depanku terlihat sangat nyata. Sepertinya Mu Lingqian benar-benar ada urusan, bukannya sengaja mengingkari janji, pikir Wen Xiangyang.
"Ya, aku tahu," Wen Xiangyang mengangguk.
Wen Xiangyang tidak peduli apa yang terjadi. Ia telah melihat Mu Lingqian menemukan seseorang untuk membantunya menaikan statusnya. Ia pun memutuskan untuk tidak memprotes Mu Lingqian untuk sementara waktu. Namun, setelah Mu Lingqian kembali nanti, Wen Xiangyang akan mengurangi 10.000 Yuan dari total bayaran 180.000 Yuan!
Pria berkacamata hitam melihat ponsel Wen Xiangyang yang kehabisan daya. Ia sudah menyiapkan power bank sebelumnya. "Asisten Zhang memintaku mempersiapkan power bank untukmu."
Melihat power bank yang sudah disiapkan, Wen Xiangyang menilai bahwa Mu Lingqian sudah melengkapi situasi ini dengan tepat. Pria berkacamata itu tidak hanya berpura-pura menjadi pengawal, tapi juga mengatakan bahwa Mu Lingqian mempunyai asisten pribadi.
Sangat luar biasa. Melihat kinerja teman-temannya untuk berpura-pura, aku akan mengurangi 5.000 Yuan saja, Wen Xiangyang memutuskan, Oh… Ini terlihat benar-benar nyata.
"Asisten pribadi?"Ketika Ibu Chen berjalan menghampiri, Wang Li kembali muncul. Tatapannya penuh dengan rasa iri. "Hantu juga tahu mana yang benar. Jika seseorang tidak mempunyai pacar, dia pasti sengaja menyewa asisten sebagai pacarnya."
Wang Li terdengar penuh dengan kecemburuan saat mengejek Wen Xiangyang. Namun, pria berkacamata itu kemudian datang dan tidak ada lagi yang saling berkelahi. Wen Xiangyang menatap Wang Li sambil tersenyum. Wang Li merasa sedikit takut saat Wen Xiangyang melihatnya. Ia tidak bisa meremehkannya dan kini ia membeku. Ia pun terpaksa berbalik badan dan berjalan menuju ruang ganti mempelai wanita.
Tunggu sebentar. Pernikahan akan dimulai dan dia akan melihatnya nanti, batin Wen Xiangyang masih dengan tersenyum
Yan Xin menyaksikan Wang Li yang dimarahi hingga pergi. Kemudian, ia memandang pria tampan berkacamata hitam itu. Ia lalu mengulurkan tangan dan merangkul Wen Xiangyang.
Yan Xin membungkuk ke telinga Wen Xiangyang dan berbisik, "Xiangyang, apakah pria itu adalah orang yang kau bayar?"