"Bukan dia." Wen Xiangyang melirik si pria tampan berkacamata hitam dan berbisik, "Mungkin orang yang kusewa sedang ada urusan dan sementara bermasalah. Ia meminta teman-temannya untuk menyelamatkanku. Bagaimana, Xiao Xin? Seperti betulan, kan? Aku rasa koboi dari Muse memiliki kualitas profesionalisme yang lumayan baik."
"He-eh." Yan Xin mengangguk setuju. Ia melihat kembali si pria tampan berkacamata hitam, lalu berbisik, "Xiangyang, apa kau melihat pria berotot saat terakhir kali datang ke Muse? Mereka melakukan transaksi itu secara sembunyi-sembunyi?"
Pria tampan berkacamata itu mendengar bisikan keduanya dan ia tidak bisa menahan diri untuk melirik dari sudut matanya. Sebenarnya tugas apa yang telah bos berikan kepadaku? pikirnya.
Wang Li telah tiba di ruang ganti pengantin. Wang Li melebih-lebihkan ceritanya kepada Chen Yunxi hingga terdengar lebih menyedihkan. Namun, ia sedikitpun tidak berani menceritakan hal yang memalukan tadi.
"Yunxi, menurutku tidak akan ada pria yang mau dengan Wen Xiangyang si pembawa bencana. Ia pasti khusus menyewa orang untuk berpura-pura. Paling konyolnya, ia menyewa seorang pengawal atau seorang bos atau seorang asisten pribadi. Ia tidak pandai berbohong. Sungguh menggelikan."
Ketika Chen Yunxi mendengar penuturan Wang Li, ia meletakkan lipstiknya dan mengerutkan bibirnya. Ia kemudian mencibir, "Jika pria itu kaya raya, lalu kenapa? Jika pria itu berasal dari keluarga kaya raya, lalu kenapa? Masih bagus dia tidak aku injak-injak dengan kakiku sendiri. Bahkan, pacarnya dapat aku rebut. Wang Li, hari ini akan aku tunjukkan padamu siapa Wen Xiangyang dan siapa Yan Xin. Seujung kuku pun, mereka tidak dapat dibandingkan denganku. Chen Yunxi."
Mendengar Chen Yunxi, Wang Li segera memujinya, "Itu jelas, Yunxi. Bagaimana bisa mereka dibandingkan dengan kau? Kau dan pimpinan Lin adalah pasangan serasi."
Chen Yunxi paling suka membicarakan soal kehidupannya dengan Wang Li. Ia berdiri dan menatap dirinya sendiri di cermin. Ia kemudian mengangkat kepalanya, dan berkata dengan bangga, "Wang Li, di pernikahanku hari ini, ada banyak anak laki-laki dari keluarga-keluarga kaya. Bahkan, ayahku juga mengundang Tuan Zhao dan para staf di kota Nande. Tuan Zhao punya lebih dari sekadar uang. Banyak sekali wanita yang ingin bertemu dengannya, tapi mereka tak bisa. Jika kau bisa melakukan sesuatu dengannya, keluargamu bisa bergabung dengan masyarakat kelas atas Nande. Jangan salahkan aku seakan aku tidak memperingatkanmu. Gunakanlah kesempatan ini dengan baik."
"Benarkah?" ujar Wang Li dengan sangat iri. "Yunxi, ayahmu sangat menyayangimu. Aku dengar, tidak sembarang orang dapat berurusan dengan keluarga Zhao. Kau sungguh terhormat."
Wang Li tersenyum dan memuji Chen Yunxi karena ia berasal dari masyarakat kelas atas. Namun, mimpi Wang Li yang sebenarnya adalah menjadikan Chen Yunxi si anak tidak resmi ini sebagai pengikutnya.
"Oh, tentu saja." Chen Yunxi mengenakan gaun pengantinnya dan mengangkat kepalanya dengan angkuh. "Sudah tiba waktunya. Mari kita pergi. Biar Wen Xiangyang dan Yan Xin saksikan sendiri, siapa yang menjadi juaranya."
Upacara pernikahan akhirnya resmi dimulai pada pukul 10 pagi. Di halaman yang menjadi lokasi pesta, alunan biola yang merdu terdengar di bawah langit biru dan awan putih. Tuan rumah berdiri di samping pengantin pria dan secara resmi mengumumkan, "Aku mengundang pengantin wanita untuk masuk dan naik ke altar."
Chen Yunxi kini digandeng oleh ayahnya dan berjalan selangkah demi selangkah menuju karpet merah. Semua bunga dan semua tepuk tangan ditujukan untuknya. Ia mengangkat kepalanya dengan bangga, seolah-olah ia melihat Wen Xiangyang dan Yan Xin menatapnya dengan cemburu tak berdaya. Ia tersenyum dan menikmatinya. Ia merasa bahwa dirinya adalah ratu di pernikahan ini dan semua orang harus berada di bawah kakinya.
Namun, tiba-tiba saja, segalanya berubah dengan mengejutkan!