"Kau yang mengatakannya, jadi jangan menyesal!" Suara rendah Mu Lingqian terdengar acuh tak acuh berlalu dari belakang Wen Xiangyang.
Wen Xiangyang menoleh ke belakang. Masih melotot menatap Mu Lingqian, ia mulai membuka mulut untuk angkat bicara. "Aku yang mengatakannya! Aku nyonya besar yang akan memesanmu hari ini!"
Baru Wen Xiangyang selesai berbicara, kerah bajunya tiba-tiba ditarik. Ia jadi terlihat seperti seekor ayam yang telah dibesarkan oleh Mu Lingqian.
"Heh! Aku tamu di sini! Aku ini rajamu! Itukah caramu memperlakukan seorang raja?" pekik Wen Xiangyang tersinggung.
Wen Xiangyang berpikir keras untuk menyingkirkan tangan Mu Lingqian. Akan tetapi, tinggi Mu Lingqian 190 sentimeter sedangkan tingginya hanya 160 sentimeter. Perbedaan tinggi mereka saja begitu jauh.
Wen Xiangyang dibawa ke lantai empat. Ia bisa melihat Mu Lingqian mengeluarkan kartu kamar dari kelim lengannya. Setelah membuka pintu, Mu Lingqian membawa Wen Xiangyang masuk ke kamar dan melempar gadis muda itu ke atas ranjang. Wen Xiangyang mengerang kesakitan ketika terlempar ke atas ranjang.
Wen Xiangyang bangkit dan berniat untuk memarahi Mu Lingqian. Namun, dalam kegelapan, ia melihat sepasang mata yang tajam, jelas dan begitu dingin. Tatapan itu membuatnya menahan semua kata-katanya. Jantungnya berdegup tak terkendali.
"Hei, kau! Mengapa kau begitu kasar? Aku ini tamumu! Apakah kau memperlakukan semua tamu seperti ini sebelumnya? Apakah bosmu tahu kau seperti ini? Baiklah, akan kuberi tahu. Di zaman sekarang, sebagus-bagusnya perangkat keras, jika perangkat lunaknya tidak mengikuti maka kau tidak akan dapat makan."
Wen Xiangyang menarik napas dalam-dalam, kemudian turun dari ranjang dan berjalan ke arah Mu Lingqian. Pria itu sedang menatap wignya yang mirip jengger ayam dan bergumam pada dirinya sendiri. Wen Xiangyang datang untuk berbicara tentang bisnis. Akan tetapi, pria di depannya malah hanya terdiam tanpa mengatakan sepatah kata pun. Wen Xiangyang tidak akan menyerah begitu saja. Ia tetap akan berusaha.
"Pria tampan, aku tahu bahwa penampilanmu begitu sempurna untuk seorang pria. Menurutmu, bagaimana jika seperti ini? Jika kau dapat menemaniku satu malam, aku akan memberimu 20.000 Yuan. Itu tidak terhitung sebagai tarif yang murah."
"Kau yang begitu murah. Karena kau berpikir untuk menemukan seorang pria untuk menyentuhmu?" Mu Lingqian akhirnya membuka mulut. Suaranya terdengar rendah, seperti alunan cello yang tebal, hingga membuat orang mabuk jadi gemetar dan kedinginan secara bersamaan.
Wen Xiangyang tersenyum tanpa memedulikannya, lalu ia berkata, "Ya, daripada takdirmu harus ditentukan oleh orang lain. Daripada dijadikan alat bagi orang lain untuk mendapatkan keuntungan, lebih baik menentukan takdirmu sendiri dan marah kepada orang murahan itu!"
Perkataan Wen Xiangyang membuat Mu Lingqian mengerutkan kening. Setidaknya, tatapan matanya sedikit melunak dan tidak setegang sebelumnya. Mu Lingqian lantas mengulurkan tangan dan menekan saklar lampu. Cahaya lampu pun langsung menerangi seluruh ruangan. Cahaya itu menyeruak begitu kuat, membuat Wen Xiangyang refleks menutup mata.
Wen Xiangyang kini tak lagi berbicara. Sementara ia mengulurkan tangan untuk menghalangi cahaya yang mengenai matanya, Mu Lingqian menatap lurus ke arah gadis di hadapannya itu. Wajahnya berbentuk oval, dengan mata besar dan hidung kecil yang terlihat sangat lucu. Pinggangnya ramping, membuatnya sangat mudah dicengkram. Meski tidak tinggi, ia masih terlihat sempurna. Lekuk tubuhnya yang sempurna dapat dengan mudah membuat orang mendaratkan pandangan padanya.
Sayangnya, Wen Xiangyang memakai riasan yang sangat tebal di wajahnya. Terutama, di bibirnya yang berwarna merah darah. Riasan itu benar-benar merusak keindahan wajahnya. Belum lagi, rok mini yang melekat di tubuhnya hanya menutupi bagian intimnya.
Ini bukan pertama kalinya Mu Lingqian melihat Wen Xiangyang. Namun kali ini, Wen Xiangyang jelas membuat Mu Lingqian tidak puas.
Wen Xiangyang mendapati mata Mu Lingqian yang meliriknya dengan tajam. Ia gemetar tanpa bisa dijelaskan. Menarik turunkan rok yang ia kenakan, dan ia sedikit tertawa.
"Pria tampan, itulah yang aku inginkan dari seorang pria. Aku rasa penampilan fisikmu memenuhi persyaratanku. Tapi, kau agak sedikit kasar! Bagaimana soal keahlianmu di atas ranjang? Katanya, jika baru pertama melakukannya, akan terasa sakit. Orang sepertiku tidak takut melakukan apapun. Aku hanya takut merasa sakit."