Chereads / Cinta Tuan Gu Bukan Untukku / Chapter 16 - Sudah Mati Belum?

Chapter 16 - Sudah Mati Belum?

Sungguh, Gu Gaoting adalah pria yang suka memaksakan kehendaknya. Setidaknya Huo Weiwu juga tidak bisa menolaknya meski sangat membenci itu. Gadis ini menginginkan permainan kali ini benar-benar berakhir.

Apakah ia harus pura-pura menstruasi?

Ciri-ciri menstruasi adalah keluar darah, tapi Huo Weiwu saat ini tidak mengeluarkan darah.

Atau pura-pura sakit perut saja?

Gu Gaoting sangat pintar. Sekali melirik, ia bisa melihat. Kalau ketahuan olehnya, yang rugi adalah Huo Weiwu sendiri.

Huo Weiwu memikirkan berbagai macam cara, namun ditolak oleh dirinya sendiri. 

Tidak terasa, sampailah mereka di kediaman Gu Gaoting.

Huo Weiwu melihat Cai Ya menyambutnya di pintu. Wajahnya tampak khawatir dan mondar-mandir. Terlihat alis wanita itu mengerut, sekejap ia merasa ragu.

Bisa dipastikan kekacauan yang ia buat, telah berbalik kepadanya.

Gu Gaoting turun dari mobil, lalu Cai Ya terburu-buru menghampiri, "Gaoting, Mei Lin bunuh diri." Kata Cai Ya dengan penuh kekhawatiran.

Mei Lin? Bukankah ia putri jendral Mei?

Menurut cerita yang beredar, Mei Lin ditunjuk sebagai tunangan keempat Gu Gaoting. Tapi karena 'diganggu' oleh Huo Weiwu, maka tunangan keempat Gu Gaoting adalah Huo Weiwu. 

Gu Gaoting bertanya dengan ekspresi datar, "Sudah mati belum?"

"Belum." Jawab Cai Ya.

Gu Gaoting duduk di sofa sambil menatap dingin Cai Ya, "Kalau begitu, tunggu dia mati baru beritahu aku." Dia mengucapkannya layaknya seorang raja.

Cai Ya tidak berkata apapun mendengar pernyataan Gu Gaoting. 

Gu Gaoting menatap ke arah ajudan Guo "Kau boleh menyuruh Biro Urusan Sipil untuk datang." Pintanya dengan singkat.

"Tidak, Gaoting, Mei Lin bunuh diri karenamu. Sekarang jenderal Mei tahu kau membatalkan pertunangan kalian. Karena status jenderal Mei sebagai jenderal, aku takut itu akan membahayakanmu dan mempengaruhi karirmu. Lebih baik punya banyak teman daripada punya banyak musuh." Ujar Cai Ya dengan sangat telaten.

Gu Gaoting menarik sudut bibirnya, "Banyak sekali orang yang ingin menyakitiku. Memangnya mereka bisa melakukannya? Lagi pula, kapan aku menjanjikan Mei Lin menikah?"

Mendadak wajah Cai Ya berubah menjadi pucat. Sebenarnya ide Cai Ya sendirilah yang mencocok-cocokan Gu Gaoting dan Mei Lin untuk menikah.

Gu Gaoting tidak membuat pernyataan, Cai Ya lah yang menjodoh-jodohkan mereka. Namun tidak disangka, muncullah Huo Weiwu yang tidak terduga.

Cai Ya menyambut Huo Weiwu dengan pandangan penuh dendam. Begitu matanya berbalik, ada kilatan licik di dalamnya.

Ia harus membuat Gu Gaoting meninggalkan Huo Weiwu lebih dulu.

"Aku takut kalau kau tidak bertindak apa-apa justru menjadi sumber kesalahpahaman. Komandan Gu, tidakkah kau merasa punya kewajiban untuk mengatakannya dengan jelas?"

"Kewajiban?" Gu Gaoting tersenyum dingin. "Aku tidak punya kewajiban untuk orang yang tidak aku kenal." Seru Gu Gaoting tanpa sabar.

"Aku tidak ingin setelah kita menikah nanti, masalah ini masih menjerat kita." Ujar Huo Weiwu.

Gu Gaoting berdiri, tekanan udara terasa kuat memenuhi ruangan. Huo Weiwu menjatuhkan tangannya tanpa sadar.

Gu Gaoting menatap Huo Weiwu dari atas, "Permintaanmu sangat masuk akal. Sekarang aku akan pergi membersihkan masalah ini. Aku berharap kau juga mengatasi masalahmu yang kacau sebelum kita menikah." Ucap Gu Gaoting dengan suara rendah.

Apakah Huo Weiwu bisa mengatakan bahwa masalah yang ingin ia singkirkan adalah Gu Gaoting?

Langkah Gu Gaoting sangat lebar menuju pintu gerbang. Saat melewati ajudan Guo, ia memerintah, "Awasi Huo Weiwu di rumah. Kalau sampai kau membiarkannya kabur, kau boleh pulang ke kampung halamanmu karena aku tidak butuh seorang sampah."

Huo Weiwu tercengang.

Gu Gaoting sudah pergi, namun napas dinginnya masih terasa di sini, membuat semua orang merasa tegang dan tidak bisa merasa rileks.

Huo Weiwu melihat ke arah Cai Ya yang wajahnya sedang tidak baik.

"Akhirnya kau menggunakan suatu cara sampai-sampai Gu Gaoting menghancurkan masa depannya demi memilihmu? Sepupu jenderal Mei itu istri presiden." Tanya Cai Ya dengan tenang.

"Aku juga penasaran. Lain kali tanyakan pada Gu Gaoting lalu beritahu aku. Aku menghindari menjiplak cara orang lain, menghindari mengagung-agungkan kualitas. Selain itu..."