Chereads / Pembunuh Dewa / Chapter 10 - Ditarik Ke Bawah Air!

Chapter 10 - Ditarik Ke Bawah Air!

Dasar air.

Shi Yan pelan-pelan memulihkan inti energi yang sudah habis, diam-diam memperhatikan gerakan yang berada di permukaan, dia tidak tahu entah Laba-Laba Giok Berbilah Putih akan kembali lagi atau tidak, juga tidak tahu Mo Yanyu dan Kalu datang kemari atau tidak, demi keselamatannya sendiri, dia memutuskan untuk berada di dasar air selama beberapa waktu, setelah melepaskan diri dari bahaya dia baru pergi.

Inti energi yang berada di dalam tubuhnya pelan-pelan bergerak mengalir, latihan kali ini membuat sebagian inti energinya pulih sebagian, dia hanya merasakan reaksinya semakin sensitif. Shi Yan berada yang sedang berada di dasar air juga bisa mendengar suara angin bertiup dan suara rumput bergerak.

Beberapa saat kemudian, bayangan tubuh yang ramping muncul si tepi daratan, berdiri di sebuah batu yang ada di samping lalu dengan serius mengamati sekelilingnya.

Hati Shi Yan terasa dingin, diam-diam dia menurunkan tubuhnya hingga tiga meter ke bawah, setelah memastikan Mo Yanyu yang berada di tepi daratan tidak melihat, dia baru pelan-pelan bergerak di dalam air.

Shi Yan memperlambat kecepatannya, dia takut jika gerakannya terlalu besar akan menyebabkan gelombang dalam air, dia memfokuskan pikirannya, Shi Yan yang berada di dasar air seperti seekor ikan yang berenang, dia berenang sebentar kesana kemari, dari setiap sudut pandang mengamati pergerakan yang ada di atas tepi daratan.

Setelah memastikan hanya Mo Yanyu sendirian yang kemari, Shi Yan berenang sampai di bawah batu tempat Mo Yanyu berada, dari dalam dasar air Shi Yan melihat tubuh Mo Yanyu yang samar, dia ragu sejenak kemudian sedikit demi sedikit bergerak mengambang ke atas.

"Dasar brengsek, jangan sampai aku menangkapmu, jika tidak aku akan membuatmu merasa hidup segan mati tak mau!" Mo Yanyu menggertakkan giginya, diam-diam memaki di samping, semakin memikirkannya dia semakin marah.

Sebuah bayangan manusia tiba-tiba muncul dari bawah kakinya dari dalam air, Mo Yanyu terlihat terkejut, belum sempat bereaksi, dia merasakan salah satu kakinya yang indah tiba-tiba dipegang erat, tubuh Mo Yanyu yang ramping kemudian miring lalu jatuh ke dalam air.

Perutnya yang lembut tiba-tiba dipukul dengan keras. Mo Yanyu merasakan sakit di seluruh tubuhnya, lalu tubuhnya mulai tenggelam ke bawah, belum sempat menarik napas, sebaliknya ia malah menelan air, kondisi ini membuat air matanya hampir jatuh.

Setelah Mo Yanyu kembali sadar, dia baru menyadari ada orang yang sedang memegang kakinya yang indah, lalu dengan keras ditarik ke dasar air. Di dalam air, Mo Yanyu mengamati sekelilingnya. Dia segera menyadari bahwa dia kurang waspada terhadap Shi Yan.

Gawat!

Dalam hati Mo Yanyu terkejut, lalu menyadari bahwa dia tidak bisa berenang, saat ini juga tidak berani bertarung dengan Shi Yan, kedua tangannya dengan sekuat tenaga memukul air, berusaha sekuat tenaga untuk naik ke atas baru balik menyerang.

Apakah dia bisa kabur?

Dalam hati Shi Yan tersenyum dingin, pada saat Mo Yanyu jatuh ke dalam air, dia kemudian menyadari Mo Yanyu sudah pasti tidak bisa berenang, menyadari kalau ini adalah kesempatan yang paling bagus, Mana mungkin Shi Yan akan melepaskan kesempatan bagus seperti ini.

Satu tangannya memegang erat kaki indahnya yang halus, Shi Yan menggunakan kekuatan kakinya untuk menarik Mo Yanyu kebawah, tangannya yang lain, dengan keras memukul perut Mo Yanyu, memukulnya agar dia meminum air lebih banyak.

Satu pukulan lagi di perut, Shi Yan merasakan perut Mo Yanyu yang lembut nan ramping dimana tidak ada daging yang berlebihan, tiba-tiba berubah keras seperti besi, pukulan kali ini mengarah ke perutnya, tetapi Mo Yanyu sama sekali tidak panik, hanya berusaha sekuat tenaga berenang ke atas.

Sebaliknya Shi Yan sendiri, satu pukulan tersebut membuat kepalan tangannya terasa sangat sakit.

Inti energi melindungi tubuhnya!

Shi Yan segera menyadari Mo Yanyu sudah mempersiapkan diri, melihat kedua tangannya yang memukul air, badannya pelan-pelan naik ke atas, otak Shi Yan dengan cepat memikirkan cara lainnya.

Hanya dalam waktu tiga detik yang singkat, Shi Yan sudah mempunyai ide yang baru.

Mo Yanyu yang berusaha sekuat tenaga naik ke atas permukaan, lalu menyadari perutnya tidak lagi dipukul, dalam hati Mo Yanyu tertawa dingin. Dia diam-diam bergumam dalam hati, kali ini aku akan melihat apa yang akan kamu lakukan selanjutnya.

Dia belum sempat bergembira, wajahnya yang cantik tiba-tiba memucat, Rona wajahnya terlihat penuh dengan amarah.

Mo Yanyu menarik nafasnya, aliran listrik yang berada di tangannya satu persatu menyerang, tetapi tidak bisa mengalir jauh, justru pelan-pelan hilang, bahkan tidak bisa melewati air, apalagi melukai Shi Yan.

Mo Yanyu menarik napas dalam-dalam, terlihat rasa kebencian seperti air bah yang tidak berhenti mengalir di dalam matanya. Mo Yanyu ingin mengejar dan menyerang Shi Yan tetapi mengurungkan niatnya karena bagian bawah tubuhnya telanjang, oleh karena itu dia tidak berani bergerak. Beberapa saat kemudian setelah memastikan Shi Yan tidak lagi kembali dia baru berenang ke arah tengah air, kemudian memungut celana yang mengapung diatas air lalu memakainya.

"Nona Mo bukankah anda sedang mengejar orang? Kenapa mempunyai waktu luang untuk mandi di dalam air?"

Baru saja naik ke atas dan memakai celananya, Mo Yanyu kemudian mendengar suara Kalu yang suram, dia segera membalikkan badannya, hanya memandangi Kalu yang kedua matanya membara seperti serigala yang kelaparan saat memandangi tubuhnya yang basah sehingga terlihat lekuk tubuhnya yang molek itu, dalam hati Mo Yanyu terkejut. Mo Yanyu berusaha untuk menahan amarah yang berada di dalam hatinya sambil menggertakkan giginya: "aku ditarik ke dalam air oleh bocah brengsek itu!"

"Oh? "Awalnya pandangan mata Kalu yang penuh hasrat memandangi tubuh Mo Yanyu sekali, lalu menganggukan kepalanya, ekspresi wajahnya aneh lalu berkata: "Nona…. Apa dia tidak melakukan sesuatu terhadap dirimu? "

"Tidak!" Mo Yanyu segera menggelengkan kepalanya, ekspresinya wajahnya dingin lalu berkata: "hanya saja aku tidak bisa berenang, terpaksa membiarkan dia kabur. "

"Ke arah mana?" Mengerutkan dahinya lalu berkata: "bocah ini tubuhnya sangat aneh, bahkan tidak takut dengan obat penghancur, benar-benar budak obat yang sangat bagus, aku tidak akan membiarkannya lepas dari tanganku."

"Sekarang juga aku akan mengejarnya!" Dalam hati Mo Yanyu penuh dengan rasa kebencian. Saat ini dia tidak ingin berkata lebih banyak lagi, lalu mengarahkan pandangannya ke arah tempat di mana Shi Yan kabur.

Mo Yanyu membalikkan badannya, Kalu tidak mengalihkan pandangannya dari tubuhnya yang molek dan ramping, matanya yang dingin seperti ular berbisa memandanginya.

Kalu memandangi tubuh Mo Yanyu yang berisi dan pantatnya yang indah terlihat transparan karena basah, setelah menunggu hingga tubuh Mo Yanyu yang indah itu menghilang ke arah semak belukar, Kalu lalu tertawa dengan mesum, kemudian dengan tubuh yang seperti kilat mengejar Shi Yan.

  ...