"Aku tadi melihat perempuan cantik di toilet," kata laki-laki gemuk bertelinga besar yang duduk di sofa.
"Perempuan itu masih muda, dan aku ingin berkenalan dengannya, tapi tak disangka dia malah menamparku. Kemudian, pacarnya datang dan langsung menendangku beberapa kali. Seingatku namanya adalah Ding Shaofei, tapi aku tak tahu latar belakangnya bagaimana."
"Ding Shaofei? Bukankah dia menyewa Ruang Queen?" tanya Kakak Hong.
"Benar… anak itu bilang, dia ada di Ruang Queen dan masih bilang menungguku." Bos Zhang menjawab.
Zhang Tianhao melihat Kakak Hong dan berkata lagi: "Bagaimana? Kamu kenal dengannya?"
"Tidak. Dia dulu sering bermain di sini, dan bapaknya membuka pabrik pakaian," jawab Kakak Hong.
Zhou Tianhou senyum, "Kalau begitu, aku mau bertemu dengan mereka."
….
Zhou Haotian membawa orang ke Ruang Queen.
Sesampainya di Ruang Queen, Zhou Haotian tersenyum melihat Yang Chao.
Yang Chao langsung bertanya, "Kakak sedang mencari Xiaofei? Ngomong-ngomong, ada urusan apa?"
"Oh, kau sendiri siapa?" tanya Zhou Tianhao.
"Namaku adalah Yang Chao, dan aku adalah anak dari Yang Yifan, pemilik Hotel Tian Sheng.
Sebelumnya, aku ingin meminta maaf pada Kakak kalau temanku telah mengganggumu. Kumohon Kakak memberi kami kesempatan," kata Yang Chao sambil mengulurkan tangan.
"Yang Yifan?" tanya Zhou Haotian.
"Jangankan kamu, kalau ayahmu bertemu denganku, dia harus bersulang dulu bersamaku."
"Jadi, Anda adalah?" Yang Chao ingin menduga.
"Kalian memukul tamuku, apa kalian tidak tahu siapa aku?" tanya Zhou Haoran sambil memberikan senyum.
Dari perkumpulan para remaja itu, hanya Yang Chao sajalah yang pintar. Bahkan, dia adalah anak paling terkaya di Kota C, sedangkan anak-anak lainnya kekayaannya biasa saja. Akan tetapi Yang Chao tidak memiliki relasi di daerah Xin. Nah, saat ini orang yang diganggu oleh Xiaofei adalah bos yang punya banyak relasi.
Teman-teman Yang Chao lainnya hanya terdiam, tak berani berbicara. Yang Chao sendiri, setelah dirinya mendengar nama 'Zhou Tianhaou', langsung tahu bahwa masalah yang sedang dihadapinya tidaklah mudah. Dengan muka tebal Yang Chao berkata lagi, "Bos Zhou, maafkanlah temanku yang telah mengganggu tamu Anda. Aku sungguh-sungguh minta maaf."
"Baik. Aku dan ayahmu pernah makan beberapa kali dan aku masih menghargai ayahmu!" Jawab Zhou Tianhao.
Meski Zhou Tianhao belum selesai bicara, wajah Yang Chao dengan cepat berubah menjadi senang.
Zhou Tianhao sendiri berkata-kata dengan senyum, dan itu membuat wajah semua orang tiba-tiba berubah.