Jiang Churan berdiri dengan wajah dinginnya, dia bertanya-tanya, apakah masalah malam ini bisa diselesaikan dengan baik.
Tetapi Jiang Churan tidak mau bersembunyi, sebab ayahnya (Jiang Haishan) juga punya status sosial yang terpandang di Kota C. Dengan begitu, Zhou Tianhao juga tak akan menyentuh Jiang Churan, yang ada hanyalah penghinaan-penghinaan saja.
Saat Jiang Churan ingin membuka mulut dan berkata, biarkan Zhang Yungmeng dan teman-teman lainnya pulang, tak disangka sebuah tangan berhenti di wajah Ah Biao.
Semuanya terkejut.
Chen Fan berdiri di depan Jiang Churan dan Xu Rongfei, dan melihat ke arah Zhou Tianhao, dia berkata:
"Bos Zhou, mereka adalah teman-teman saya. Tolong, beri aku kesempatan dan biarkan mereka pergi."
"Hei… kamu kenapa? Sudah gila, ya?" Jiang Churan berkata dengan nada rendah dari arah belakang.
Sebenarnya, ini adalah masalah yang mudah, yang dengan minum bir dan bersulang saja, masalah bisa diselesaikan. Yang membuat masalah semakin besar adalah campur tangan Chen Fan.
"Hei… kamu siapa?!" tanya Zhou Tianhao.
Hatinya membara, karena sekelompok pemuda itu berani memukul tamunya. Kemudian, muncul lagi seorang pemuda yang minta diberikan kesempatan.
Di sini terlihat pula bahwa ucapan Zhou Tianhao sudah tak ada gunanya lagi.
"Saya siapa?" jawab Chen Fan sambil berpikir. Dan tak lama kemudian, Chen Fan berujar lagi: "Aku adalah orang yang tak berani kamu usik."
Sungguh, jawaban itu membuat teman-temannya terkejut, sehingga mereka pikir Chen Fan adalah orang gila.
"Tolong… kalau kau mau mati, maka mati sendiri saja, jangan ajak kami!"
Yang Chao benar-benar takut. Kalau dia tahu bahwa Chen Fan akan bertindak bodoh, dari awal dia pasti tak akan mengajaknya ke KTV.
Yang Chao tak menyangka masalah yang tadinya sepele telah menjadi masalah besar sekarang. Semuanya karena jawaban Chen Fan yang tampak seperti sebuah tamparan bagi Zhou Tianhao. Saat ini, apakah orang terkaya di Kota C masih bisa menahan diri?
Ding Shaofei sendiri sendiri tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi.
"Hahahaha!" Zhou Tianhao tertawa terbahak-bahak. "Dan, kalian pikir, aku tak berani mengusik kalian?"
Zhou Tianhao tertawa seraya menunjuk Chen Fan dan berkata: "Habislah."
Jiang Churan menutup matanya, karena tak sanggup membayangkan apa yang akan terjadi.
"Orang sial ini, mengapa dia harus bicara begitu! Yang Chao saja tidak berani menyinggung Zhou Tianhao, tapi kenapa Chen Fan malah ikut campur? Apa dia sudah bosan hidup?"
Xu Rongfei ikut bicara, "Ranran, cepat bantu Chen Fan!"
"Tidak mungkin bisa. Kalau aku bilang siapa ayahku, yang selamat hanya aku, tapi Chen Fan tidak. Dia tak punya latar belakang apapun, dan dia telah bicara sembarangan. Aku tahu, pasti Zhou Tianhao marah besar pada Chen Fan. Aku yakin, siapapun yang datang pasti tak akan bisa membantunya," balas Jiang Churan.
Ah Biao berteriak: "Hei bocah, kau sendiri yang cari-cari masalah!!"
Ah Biao memukul dengan tangan terkepal, sebuah tangan yang lebih besar dibandingkan paha Chen Fan. Pukulan itu meluncur ke arah perut Chen Fan.
Sungguh, pukulan itu telah menghantam perut Chen Fan, dan tak ada yang tahu ada berapa tulang rusuknya yang patah.
Xu Rongfei berteriak: "Awas."
"Tenang… bagiku dia mudah sekali dikalahkan," balas Chen Fan.
Dengan satu tangannya, Chen Fan menangkis pukulan Ah Biao. Lalu, Chen Fan menendangnya, sampai-sampai Ah Baio terlempar. Kemudian, orang-orang terkejut setengah mati.
Ah Biao terjatuh di depan Zhou Tianhao dan teman-temaannya.
Zhou Tianhao yang melihat itu segera bertanya, "Ah Biao, apa kau baik-baik saja?"
Sementara itu, Ah Biao sendiri merasa seolah dirinya baru saja ditabrak oleh mobil. Mulut Ah Biao pun mengeluarkan darah segar.
"Dia… dia menang?" Kedua mata Zhang Yumeng terbuka lebar.
Ini adalah kali pertama Zhang Yungmeng melihat ada orang yang menang bertarung melawan orang hebat dalam bidangnya.
Sungguh, kejadian ini seperti adegan-adegan yang ada di film!
Yang Chao juga merasakan hal yang sama seperti Zhang Yungmeng. Dia juga memikirkan ingin membalas dendam atas persoalan yang telah lalu.
Chen Fan berjalan ke arah Zhou Tianhao dan berkata, "Apa sekarang kamu masih berani bilang bahwa akulah yang mengusik dirimu?"
Seketika suasana hening.
Zhou Tianhao hanya bisa menatap Chen Fan dengan tatapan tajam, tapi juga merasakan ketakutan yang dahsyat.
"Kawan, luar biasa, kau bisa bertarung. Tapi, selain itu, kau bisa apa lagi? Sebelumnya, aku juga pernah melihat orang sepertimu, tapi dia melakukan kejahatan dan akhirnya dipenjarakan oleh orang lainnya.
Di zaman seperti ini, pandai bertarung saja tidak bisa membuat orang takut. Sekarang ini, percaya atau tidak, setelah kutelpon pengacara, kau pasti bisa langsung dituntut," Zhou Tianhao mengancam Chen Fan.
"Benarkah?
Pada kenyataannya, hati Chen Fan lumayan gentar mendengar tuntutan itu.
Chen Fan berkata-kata lagi, "Begini saja, biarkan teman-temanku pulang dan aku sendiri di sini, kita lanjut bermain."
Bagi Chen Fan saat ini yang penting adalah Jiang Churan bisa pulang ke rumah, sedangkan dia sendiri masih harus menyelesaikan masalah.
Zhou Tianhao merasa bahwa ucapan Chen Fan masuk akal, dan dia membalasnya, "Baik! Xiaohong, biarkan mereka pergi, aku ingin tahu bagaimana cara anak ini bermain denganku malam ini."
Yang Chao dan teman-temannya langsung beranjak pergi, kecuali Xu Rongfei. Namun, dengan segera Zhang Yungmeng langsung menarik taangan Xu Rongfei.
Jiang churan adalah orang yang terakhir pulang, dan terakhir dia melirik pada Chen Fan. Dia sempat tak menyangka bahwa Chen Fan---yang usianya sama seperti dirinya---bisa memberikan kejutan yang tidak bisa diberikan oleh orang lainnya.
"Wajahnya tak sedikitpun gentar dan Zhou Tianhao pun tidak bisa menyelesaikan masalah ini dengan mudah," pikir Jiang Churan.
Jiang Churan tahu bahwa dirinya harus pulang, karena tidak mau mengganggu Chen Fan, namun dia juga sangat merasa khawatir akan keadaan Chen Fan.
Setelah semua orang pulang, hati Chen Fan merasa sangat lega. Tak ada yang ditakutkan oleh Chen Fan, kecuali kekhawatirannya sendiri pada Jiang Churan dan Xu Rongfei. Bagaimanapun, Jiang Churan adalah anak dari Bibi Tang dan juga sebagai pacarnya di kehidupan sebelumnya.
Saat Chen Fan ingin membaca mantra dan ingin membuat Zhou Tianhao takut, tiba-tiba ada suara ponsel yang berdering.