Chereads / Love In, Jakarta Tahun 7030 / Chapter 6 - Rencana Memasuki Jakarta Distrik 100

Chapter 6 - Rencana Memasuki Jakarta Distrik 100

Yanto telah Merenungi, Bolak Balik, Dengan Keputusan Yang Hendak Ia Ambil, Ia Adalah Seorang Anak Yang Di Culik, dan Jadikan Budak, Saat Kecil tapi Ia Ingat Saat Orang Tuanya Masih ada dulunya Sering Berkunjung Ke Jakarta Distrik 100, Itu Merupakan Pusat Pengetahuan, Musik, Komunikasi Antar Bangsa, dan Tempat Para Kaum Menengah Ke Atas. Bersekolah, Bagi Yang Mampu Membayar Mahal.

Mereka Yang Masuk distrik ini dipersiapkan Untuk Menggantikan Mentri Kekaisaran Negara Indonesia, Zaman Ini Semua Pusat Pendidikan berada Dalam Sebuah Zona yang Sangat Di Jaga Ketat Jauh Dari Kebrutalan z Yang Ada Hanya Para Anak Bangsawan dan. Mereka Berkata, Putra Kaisar Yang Sering Datang.

Yanto ingin istrinya kelak Berpendidikan Mengingat "Satin " Bisa Membaca, Sangat di Sayangkan kalau tidak Di Asah, Dengan Uang Yang Di Simpan Yanto Kelak Ia Akan Bebas dari Jerat Wanita Tua Mesum Itu, Ia Ingin Membangkitkan Kejayaan Nama Keluarganya Lagi, diam-diam Yanto Membuat Perdagangan Sendiri Tanpa Sepengetahuan Anita, Itu Adakah Modalnya Sendiri, Ia Menjual Baju-baju yang Masih layak Ke Pelosok-pelosok.

hingga Ia Dapat Menabung Sendiri, Zaman Ini Pun Kekaisaran Memiliki Tempat Rakyat Menyimpan Hartanya, Mungkin Dulu Di Sebut Bank Konvensional Saat Ini, mereka Menyebutnya "GUDANG HARTA UMUM".

Satin Di Ajak Yanto Untuk Membuka " PETI KECIL" dulu di Sebut Rekening Tabungan,Tapi Membuka Ini Harus dengan Seseorang Yang Di Kenal dan Memiliki Tabungan Banyak, Sebab Zaman Ini Tidak Semua Orang Berhak Menabung Selain Kelas Menengah dan Keluarga Terhormat Lainnya, Para Bangsawan dan Keluarga Kekaisaran.

Dengan Status Yanto Yang Menyandang Kelas Menengah,yang Telah di Berikan Oleh Anita, Ia Mendaftar kan Sebuah "Peti Kecil " Atas Nama Satin..,, Ya..Nama Asli Gadis Itu, Sebagai Adiknya. dalih Yanto.

Kepemilikan " Peti Kecil "Ini, membuat Petugas Penyimpan Gudang Harta Menganggap Satin Berstatus Kelas Menengah.

Sungguh Yanto Telah Berfikir Panjang Untuk Ke Hidupnya Kelak Saat Ada Uang Lebih Ia Akan Memberi Satin Lebih dan Gadis Itu Seminggu Sekali Menabung,Alasan Lain Yanto Membukakan Peti Kecil Bagi Satin ,Adalah Sebagai Kartu Pas Masuk Distrik Jakarta 100, Sebab Yang Memasuki Wilayah ini Harus Dengan Identitas Jelas.

ohh..Satin Kau Hendak Menyembunyikan Identitas mu, Tanpa Sadar Yanto Telah Mendaftarkannya, Sebab Semua Yang Menabung di Gudang Harta Umum, Telah tercatat Indentitasnya pada , "Catatan Rakyat Kekaisaran" atau Dulu di Sebut Kantor Kependudukan.

yanto Mendatangi Jakarta Distrik 100 ,Ia Mencari Paman nya, Yang Mengira Bahwa Yanto Telah meninggal Juga, oleh Paman nya Salah Satu Guru Bermusik Istana Kekaisaran dan Guru Kimia.

Saat Yanto Bertemu," Tuan Guru Santoso " Pamanya Masih Penasaran Siapa Orang Dari Distrik 1 yang berani Menemuinya, Itu daerah Kumuh.

Yanto Memanggil Nama Pamannya.."Paman Santoso ini saya Yanto Permana,, Keponakan mu, Anak Pak Permana..,Ucap Yanto.

Tuan Guru Santoso Sangat Terkejut Melihat, Yanto Yang Sudah dewasa, Mereka Melepas Rindu Bersama, Sebab Sang Paman yang Berusia Lanjut Itu Tidak Memiliki Seorang Putrapun.,,

"Ohh Anak ku Syukurlah Kau Masih Hidup, Apa Yang Bisa Pamanmu Ini Bantu, Apa Kau Mau Memasuki Distrik 100 ini ?? kau Mau Mempelajari Sesuatu..?? Tanya Tuan Guru Santoso.."

"Ya Paman aku Ingin Masuk dengan Teman Ku, Ia Seorang Gadis Yang Menyamar Jadi Lelaki di Distrik Ku, distrik Satu,Ia Bisa Baca Tulis Aku Ingin Paman Mengajarinya Sesuatu, Jujur Saja Itu Calon Istriku.. Ucap Yanto Malu-malu.

" Ohh...hahahha...Ini Kabar Baik, Bawalah Gadis itu diam-diam Yanto, Ucap Pamannya.."

Setelah Itu Yanto Kembali Ke Jakarta Distrik Satu, Ia Menemui Yanto Yang Sedang Menghitung Barang Di Gudang Anita, Akhirnya Yanto Yang Gembira Menarik Tangan Satin Masuk Ke Kapal Feri nya.,

"Satin Aku Punya Kabar Gembira, Apa Kau Masih Ingin Belajar..?? Tanya Yanto.

" Tentu Saja,Tapi Aku Tidak Sanggup Membayarnya,aku tau pasti itu Sangat Mahal, Bisa Puluhan Juta Bahkan Ratusan Juta, walau aku Bisa kerja Selama SERATUS TAHUN PUN Tidak Bisa Mengumpulkannya Uang Sebanyak Itu,Ucap Satin, Yang Mawas Diri.

"Tidak Satin, Aku Punya Paman Ia Seorang Tuan Guru, di Sana, Ia Berjanji Akan Mengajarimu, ucap Yanto.

" Benarkah Yanto..?? tanya Satin.

" Benar Sayang...Ucap Yanto.

"Apa..?? Ucap Satin, Yang Seperti Mendengar Ia di Panggil Sayang..? Wajah Gadis itu Memerah.

" Oh Aku Bilang Sayang, Kau Seperti Adik ku, Ucap Yanto Berbohong.

"Ya Saat Ini Aku Hanya Bisa Berkata Adikku, Nanti Aku Akan mengatakan yang Sebenarnya Saat Situasi Telah Siap. Benak Yanto.."

"Hem Apa Aku Boleh Memanggil Mu Kakak..?? Tanya Satin.."

"Tentu Aku Kakak Tercinta mu.. Ucap Yanto.."