"Emang kita kenal?"
Mendapati jawaban aneh dan ekspresi tak bersalah itu, Aldo hanya bisa tepuk jidat saja. Natural sekali dia. Tidak ada tanda-tanda kalau tengah ngeprank.
"Apakah harus kenal dulu, baru menanyakan hal seperti itu? Selama kita sudah pernah bertemu, kurasa sah-sah saja berbasa-basi seperi itu, kan?" tukas Aldo. Tak mau terlihat bodoh di depan Elis.
"Emang kita pernah bertemu, ya? Di mana, itu?" tanya Elis dengan wajah polos.
Aldo memperhatikan raut wajah gadis di hadapannya, sungguh dia seperti tidak sedang berpura-pura. Apakah dia memiliki ingatan yang buruk? Pikir pria itu. Lalu, lagi-lagi ia pun menepuk jidadnya sendiri dan bersandar di kursi cafe.
"Usiamau berapa, sih? Bukannya baru duapuluh tahun? Tapi, kenapa kamu pikunnya akut banget?" tanya Ado mulai kesal.
"Bagaimana kau bisa tahu usiaku?" tanya Elis heran.
"Jangankan usia, nama kamu saja aku tahu," jawab Aldo dengan kesal.