Aldo berjalan meninggalkan area kantor. Tangan kirinya menenteng tas kerjanya. Sementara tangan kananya melonggarkan dasi dan melepas dua kancing kemeja teratasnya.
"Aldo! Tunggu dulu!" Panggil seorang pria dari belakang.
Aldo hanya tersenyum miring, sedikit melirikan matanya ke belakang. Tapi, ia tidak menghentikan langkahnya. Dia terus berjalan menuju mobilnya. Mengabaikan Riyan yang mungkin hanya akan marah-marah. Atau, ia menyerah karena Aldo tidak terpengaruh dengannya.
Sampai di mobil, pria itu melemparkan tas kerjanya ke kursi samping kemudian, ia duduk, mengenakan sabuk pengaman, dan menyalakan mobil lalu melakukannya dengan tenang, seolah tidak ada yang tengah memanggilnya.